Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ulama Minangkabau dan Sastra: Mengkaji Kepengarangan Syekh Abdullatif Syakur Balai Gurah Apria Putra
Diwan: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol. 9 No. 1 (2017): Diwan : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.02 KB) | DOI: 10.37108/diwan.v9i1.133

Abstract

This article encompasses a study of the Sheikh Abdullatif Syakur’s authorship, particularly literary valuable essays. This study departs from the productivity of Sheikh Abdullatif in composing Arabic and Minangkabau with uslub literature. Syekh Abdullatif Syakur's works are interesting to study for several considerations, (1) high intensity in teaching Arabic and recitations of the Qur'an with various methods, (2) his proximity to the tradition of society shown by his essay in the form of nazham, (3) his tenacity in teaching and preaching, and (4) his passion for reading literary texts. Based on that, this study discusses two of Syekh Abdullatif Syakur literary works, namely the book of Khitabah and Nazham Nasehat. The authorship of Sheikh Abdullatif was influenced by several aspects, including his interest in Arabic, his desire to provide knowledge to the community, social conditions in his hometown, the productivity of his teacher in Mecca, and reading books that became his amusement.
ULAMA DAN KARYA TULIS: DISKURSUS KEISLAMAN DI MINANGKABAU AWAL ABAD 20 Apria Putra
Tamaddun Vol 1, No 2 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.104 KB) | DOI: 10.30983/fuaduna.v1i2.434

Abstract

Makalah ini berangkat dari kenyataan banyaknya karya tulis yang dihasilkan ulama Minangkabau pada awal abad 20. Kenyataan itu setidaknya dapat dipahami sebagai produk dari sebuah proses yang terjadi pada dekade tersebut. Ide-ide pembaharuan, situasi politik, dan pergolakan intelektual sangat mempengaruhi kehidupan sosial keagamaan di Minangkabau saat itu. Munculnya polemik keagamaan di kalangan Kaum Muda dan Kaum Tua memberi pengaruh terhadap arah intelektual ulama.Kebutuhan terhadap literasi menjadi perhatian. Banyak ulama yang menulis karya sebagai respon terhadap situasi, atau bahkan sebagai kritikan dan penolakan terhadap satu faham keagamaan. Munculnya karya-karya tulis dalam bidang keagamaan di Minangkabau pada awal abad 20 didorong oleh polemik keagamaan yang terjadi. Masalah thariqat adalah hal yang banyak menyita perhatian ulama. Terdapat pro dan kontra mengenai amalan thariqat. Selain itu, masalah akidah menjadi hal yang sangat sedikit dibicarakan. Masing-masing topik mempunyai bahan kepustakaan yang “kaya”. Bahan-bahan hasil karya ulama Minangkabau tersebut sangat menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.
Batuhampar Trading Village: A Prototype of Halaqah in 19th Century Minangkabau Apria Putra; Iswantir; Bambang Trisno
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol. 8 No. 1 (2024): January-June 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/it.v8i1.8398

Abstract

Abstract This article investigates Batuhampar Trading Village as a prototype of an ideal halaqah system in 19th-century Minangkabau. Established by Sheikh Abdurrahman Batuhampar, the village was a center of Islamic scholarship focusing on Quranic recitation (tilawah), Quranic readings (qira'at al-Qur’an), and the Naqshbandi Khalidiyah Sufi Order. The objectives of this article are (1) to describe the halaqah education system implemented in Batuhampar Trading Village, (2) to identify factors supporting the sustainability of halaqah in Batuhampar Trading Village during the 19th century, and (3) to analyze the scholarly network of Batuhampar Trading Village within the context of Minangkabau intellectualism. The analytical method employed is social intellectual history. The findings indicate that: (1) Batuhampar Trading Village implemented a prominent halaqah system of its time, encompassing Qur'anic halaqah and sufi orders, functioning as a significant scholarly hub; (2) Its success was bolstered by the persuasive preaching of Sheikh Batuhampar, his respected scholarly authority, and the spiritual depth of the village; and (3) Batuhampar Trading Village was founded on a broad scholarly foundation and a cosmopolitan network.   Abstrak Artikel ini menginvestigasi Kampung Dagang Batuhampar sebagai prototipe sistem halaqah ideal di Minangkabau abad ke-19. Kampung Dagang, didirikan oleh Syekh Abdurrahman Batuhampar, merupakan pusat keilmuan Islam yang fokus pada ilmu tilawah, qira’at al-Qur’an, dan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah. Tujuan artikel ini adalah: (1) untuk menggambarkan sistem pendidikan halaqah yang diterapkan di Kampung Dagang Batuhampar; (2) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memfasilitasi keberlanjutan halaqah di Kampung Dagang Batuhampar selama abad ke-19; dan (3) untuk menganalisis jaringan keilmuan Kampung Dagang Batuhampar dalam konteks intelektualisme Minangkabau. Metode analisis yang digunakan adalah sejarah sosial intelektual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kampung Dagang menerapkan sistem halaqah yang terkenal pada masanya, yang mencakup halaqah al-Qur’an dan Tarekat, serta berfungsi sebagai pusat keilmuan yang signifikan; (2) keberhasilan Kampung Dagang didukung oleh dakwah persuasif Syekh Batuhampar, kepemimpinan spiritual yang kuat, dan fondasi spiritualitas yang mendalam; dan (3) Kampung Dagang Batuhampar dibangun di atas dasar keilmuan yang luas dan jaringan yang kosmopolitan.