Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Sipil (e-journal)

Jurnal m nurul ahlak; Aziza Rokhmawati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.081 KB)

Abstract

ABSTRAKJalan Gajah Mada-Datuk Dibanta dengan panjang 11 KM dan lebar 5 M merupakan jalan di Kota Bima, Provinsi NTB, jalan tersebut diketahui mengalami kerusakan seperti keretakan, keausan, dan berlubang yang disebabkan telah mencapai masa umur rencana dan beban lalu lintas kendaraan berlebih, selain pada jalan tersebut saluran drainase masih kurang maksimal untuk menyalurkan limpasan air hujan ke saluran pembuangan.Studi ini bertujuan untuk merencanakan tebal Perkerasan Lentur (Flexible pavement) dan dimensi saluran drainase agar dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tersebut. Metode yang digunakan adalah Manual Desain Perkerasan Jalan 2017. Dari hasil perhitungan diketahui CESA5 umur rencana 20 tahun sebesar 21.741.742,26ESA, dan CBR sebesar 5,0%, maka didapat tebal lapis tambah (Overlay) sebsar 50 mm. pada perencanaan drainase diketahui (Qs I=0,690m3/det), (QsII=0,181m3/det), (Qs III=0,111m3/det), (Qs IV=874m3/det), (Qs IV=2,207 m3/det), (Qs IV=2,193m3/det). Maka dimensi saluran sebesar (STA I : h=0,45m, b=0,40m, w=0,15m), (STA II : h=0,30m, b=0,25m, w=0,10m), (STA III : h=0,25m, b=0,20m, w=0,10m), (STA IV : h=0,45m, b=0,40m, w=0,20m), (STA V : h=0,55m, b=0,45m, w=0,20m), (STA VI : h=0,55m, b=0,40m, w=0,20m).Kata Kunci : (1) Drainase, (2) Kota Bima, (3) MDPJ 2017, (4) Overlay.
Studi Perencanaan Perkerasan Lentur Jalan Labuan – Torombia Kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara STA 00+00 – 10+00 Dengan Menggunakan Metode AASHTO 1993 Nadila Dwi Angguningtyas; Azizah Rokhmawati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Labuan – Torombia adalah jalan yang terletak di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara. Dijalan tersebut mempunyai permasalahan yaitu jalan yang rusak dan berlubang, maka dari itu diperlukan adanya perbaikan jalan dengan tujuan agar jalan tersebut dapat digunakan dengan baik oleh para pengendara. Untuk mengurangi kerusakan tersebut diperlukan adanya LPA (lapis pondasi atas) dan LPB (lapis pondasi bawah). Kerusakan pada perkerasan lentur lebih mudah ditangani dibandingkan perkerasan kaku, selain itu perkerasan lentur tidak membutuhkan waktu lama setelah dibangun untuk melayani lalu lintas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metode AASHTO 1993. Dengan metode ini akan mendesain bagaimana ketebalan perkerasan dan umur rencana yang akan direncanakan berapa tahun kemudian. Ruas jalan yang ditinjau sepanjang 10 km dengan lebar jalan 6 m. Perhitungan ini diambil dengan menggunakan data-data yang ada yaitu data CBR (California Bearing Ratio) dan LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata). Dari perhitungan ini mendapatkan hasil ketebalan AC-BC dan AC- WC = 14 cm, LPA = 10,5 cm, LPA kelas A = 18,5 cm, dengan nilai CESA5 yaitu 322687,576, dan untuk CBR tanah dasarnya > 6 atau SG6 yaitu dengan nilai 8,69 %.Kata Kunci : AASHTO 1993, CBR, LHR, Umur Rencana
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN SISTEMDISTRIBUSI AIR BERSIHDAN AIRLIMBAH DIGEDUNG NEO HOTEL MALANG Kiki Ayu Adelia; Bambang Suprapto; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Neo merupakan salah Hotel yang berada pada kota Malang. Perencanaan distribusi air bersih pada hotel ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air sehingga dapat diketahui kapasitas tampungan, jaringan pipa, diameter pipa dengan kehilangan energinya, besarnya tekanan serta kapasitas dan daya pompa yangdigunakan. Sedangkan perencanaan system pembuangan air limbah akan diketahui jumlah debit air limbah, kapasitas bak ekualisasi (sum pit), jaringan pipa, diameter pipa serta kapasitas pompa air limbah. Sistem distribusi air bersih yang digunakan adalah sistem tangki atap dan dari hasil perhitungan didapatkan total kebutuhan air bersih adalah 103,92m3 /hari, kapasitas tangka bawah yang didistribusikan ke tangka atap yaitu berkapasitas 12m3 . Sedangkan pipa yang digunakan adalah pipa PVC dengan diameter 15 mm sampai 65 mm. Untuk sistem pipa air kotor dan air buangan dipisahkan. Air kotor ditampung oleh Bio Septic Tank. Air kotor dan air buangan dialirkanmenuju pipa shaft yang berdiameter antara 65 mm( 2 ½ inchi)sampai 100 mm (4 inchi). Air kotor dan air buangan daripipa shaft kemudian melewati pipa utama yang berdiameter 100 mm( 4 inch) samapai 200 ( 8 inch).Kata Kunci : Sistem Distribusi Air Bersih dan Sistem Pembuangan Air Limbah
STUDI PENGOLAHAN AIR LIMBAH IRIGASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA) DI DESA SUKOANYAR KEC. PAKIS KAB. MALANG Annisa Mar'atus Safitri; Eko Noerhayati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang sebagian besar mata pencaharian penduduk bertumpu pada sektor pertanian dan salah satu hasil pertaniannya adalah kacang hijau. Petani mengairi lahan pertanian kacang hijau menggunakan saluran air irigasi, sedangkan air irigasi pada daerah tersebut sudah tercemar dan berbau, akibatnya dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Pengolahan air limbah irigasi dapat menurunkan kadar zat kontaminan yang ada pada air limbah irigasi. Tujuan dari pengolahan air limbah yaitu dapat menghasilkan air bersih sesuai dengan baku mutu kebutuhan air tanaman. Metode yang digunakan penelitian ini menggunakan teknologi anaerobic filter dan proses fitoremediasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian pengolahan air limbah adalah meningkatkan kadar pH menjadi 7; menurunkan kadar COD hingga 41,55%; BOD hingga 54,6%; Fosfat hingga 23,13%; dan Nitrat hingga 90,22%. Air hasil olahan diberikan pada tanaman kacang hijau sehingga dapat tumbuh lebih cepat dan subur dengan persentase sebesar 65,33%.Kata kunci : Air Limbah Irigasi, Anaerobic Filter, dan Kacang Hijau
STUDI PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR JALAN JALUR LINTAS SELATAN LOT 6 KARANGGONGSO – NGLARAP (STA 0+000 – STA 10+625) KAB. TRENGGALEK – KAB. TULUNGAGUNG Mohamad Fauzi; Azizah Rokhmawati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, budaya dan lain-lain. Di Provinsi Jawa Timur mempunyai jaringan jalan di wilayah utara dan selatan. Pergerakan lalu lintas barang dan manusia di wilayah utara lebih cepat jika dibandingkan dengan wilayah selatan. Demi menghilangkan jenjang tersebut, kebijakan pembangunan Propinsi Jawa Timur diarahkan ke wilayah selatan melalui pembangunan jalan “Jalur Lintas Selatan (JLS)” Jawa Timur yang direncanakan sepanjang 654,67 km. Maka dari itu diperlukan perencanaan geometrik jalan yang paling efektif dan tebal perkerasan yang cukup. Dalam tugas akhir ini, jalur lintas selatan yang akan dibahas adalah pada Lot. 6 yaitu Karanggongso – Nglarap (Sta 0+000 – Sta 10+625) Kab. Trenggalek – Kab. Tulungagung sepanjang 10625m. Data yang digunakan hanya mencakup data sekunder dari proyek tersebut yaitu data LHR, data pengujian tanah, dan data layout gambar. Analisis data menggunakan Manual Desain Pekerasan Jalan 2017, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota DPU Bina Marga, Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014. Hasil perencanaan jalan pada Lot. 6 yaitu Karanggongso – Nglarap (Sta 0+000 – Sta 10+625) Kab. Trenggalek – Kab. Tulungagung alinemen geometrik dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan 1,75 meter. Direncanakan dengan kecepatan rencana 50km/jam memiliki 45 tikungan dengan tipe SCS dan 9 tikungan dengan tipe SS, sedangkan alinyemen vertikal memiliki 30 lengkung cembung dan 31 lengkung cekung. Ruas ini membutuhkan lapis perkerasan AC-WC setebal 40mm, AC Binder setebal 60 mm, AC Base setebal 180 mm, dan LPA setebal 300 mm.Kata kunci : Geometrik, JLS, MDP 2017, Perencanaan Perkerasan Lentur.
STUDI EVALUASI PEMANFAATAN EMBUNG JAMBESARI UNTUK AIR IRIGASI DESA SUMBERJAMBE KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG Elly Novi Saputri; Eko Noerhayati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan air untuk irigasi merupakan salah satu aspek yang sangat perlu diperhatikan dalam perencanan dan pengelolaan sistem irigasi mengingat Indonesia adalah negara dengan dua musim dimana pada umumnya ketersediaan air pada musim hujan melimpah dan berbanding terbalik dengan ketersediaan air pada musim kemarau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil dari perhitungan nilai ketersediaan air, kebutuhan air tanaman, dan perhitungan neraca air pada Embung Jambesari, Tahapan penelitian ini antara lain dengan analisis DAS, analisis tutupan lahan, analisis curah hujan efektif, analisis kebutuhan air untuk penggantian lapisan, analisis kehilangan air akibat perkolasi, analisis kebutuhan air untuk penyiapan lahan, analisis nilai penggunaan konsumtif, dan analisis evapotranspirasi serta analisis ketersediaan air di Embung. Output dari masing-masing analisis tersebut selanjutnya dibandingkan dan diperoleh necara air. Hasil perhitungan menunjukkan 1) Kebutuhan air irigasi terbesar Bulan Oktober periode III dengan nilai 13,69 lt/10 hari, sedangkan nilai terendah terjadi pada Bulan Januari periode III dengan nilai -2.9 lt/ 10 hari, 2) Ketersediaan air pada Embung Jambesari didapatkan nilai terbesar terjadi pada Bulan Juni periode III dengan nilai 5714 lt/10 hari, sedangkan nilai terendah terjadi pada Bulan November periode III dengan nilai 13 lt/10 hari, dan 3) Perhitungan neraca air adalah debit ketersediaan air pada Embung Jambesari mencukupi terhadap kebutuhan air irigasi pada Daerah Irigasi Embung Jambesari. Kata Kunci : Air Irigasi, Daerah Irigasi, Embung Jambesari, Neraca Air
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN SISTEM PLAMBING PADA PEMBANGUNAN HOTEL ASTON MOJOKERTO Sherly Firdaus Namiroh; Azizah Rokhmawati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem instalasi air bersih dan air pembuangan adalah satu hal terpenting pada pembangunan Gedung hotel ini. Pada tahap merencanakan jaringan di Hotel Aston  Mojokerto direncanakan untuk memenuhi keperluan air bersih agar dapat mencegah  terjadinya suatu hal yang tidak di inginkan pada pengunjung hotel dan daerah sekitar. Pada tahap perencanaaan ini harus sesuai standar SNI yang ditentukan sehingga dalam merencanakan distribusi air bersih dan air pembuangan hotel berjalan sangat baik, untuk meninjau dari sisi lingkungann agar terhindar dari pencemaran yang ada pada daerah sekitar maka harus diperhatikan dari segi sisi manapun.  Untuk menghitung head loss pipa dengan persamaan Darcy-Weisbach. Hasil dari perhitungan kebutuhan air Hotel Aston  Mojokerto yaitu 24,842 m3/jam  dengan debit air buangan sebesar 198,74 m3/hari. Untuk ukuran pipa tegak dari Ground water tank menuju Roof tank adalah 4 inch, lalu untuk ukuran pipa lainnya sekitar ½ inch – 6 inch. Didapat kapasitas tangki air bawah yaitu 100 m3 pada perhitungan daya pompa angkat diperoleh 6 kW, pada kapasitas tangki air atas memakai dua tangki dengan kapasitas 30 m3 maka daya pompa dorong yang dihasilkan 26 watt. Dan di dapat kapasitas bak penampung limbah 60 m3 pada pompa berkapasitas 10 l/det. Kata Kunci         : Air bersih , Air pembuangan , Instalasi air
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nadiva Salsabila Rahmawati; Eko Noerhayati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi distribusi air sering kali ditemukan kurangnya tekanan air khususnya pada gedung tinggi, mengakibatkan debit yang kecil pada aliran air terutama pada lantai teratas bangunan. Hal ini disebabkan tekanan air yang dibawah tekanan minimum, sehingga pada perancangan sistem distribusi air dibutuhkan sistem distribusi yang sesuai dengan jenis bangunan mulai dari penampung air (Ground water tank / Roof tank) hingga sistem pemipaan agar tekanan dan debit pengaliran air bersih pada setiap lantai dapat terpenuhi. Studi alternatif perencanaan dilakukan. Teknik yang digunakan dalam perencanaan distribusi air pada Gedung Auditorium Universitas Brawijaya yaitu teknik perhitungaan disain manual dan mengevaluasi desain menggunakan aplikasi Pipe Flow Expert. Hasil perhitungan dalam studi alternatif ini didapatkan debit kebutuhan air bersih adalah atau  dan debit air buangan yang dihasilkan yaitu . Kapasitas efektif Penampung air bawah (Ground Water Tank) untuk air bersih CWT  dan kapasitas RWT adalah . Kapasitas efektif penampung air atas (Roof Tank) adalah  Kapasitas efektif bak ekualisasi . Sistem distribusi air bersih menggunakan pipa PPR dan pada sistem pembuangan menggunakan pipa PVC AW. Hasil evaluasi desain menggunakan software pipe flow expert menunjukkan v < 2 m/s, hal ini menunjukan bahwa desain dapat digunakan pada lapangan dan aman.Kata Kunci : air bersih, air buangan, ground water tank, roof tankABSTRAKInstalasi distribusi air sering kali ditemukan kurangnya tekanan air khususnya pada gedung tinggi, mengakibatkan debit yang kecil pada aliran air terutama pada lantai teratas bangunan. Hal ini disebabkan tekanan air yang dibawah tekanan minimum, sehingga pada perancangan sistem distribusi air dibutuhkan sistem distribusi yang sesuai dengan jenis bangunan mulai dari penampung air (Ground water tank / Roof tank) hingga sistem pemipaan agar tekanan dan debit pengaliran air bersih pada setiap lantai dapat terpenuhi. Studi alternatif perencanaan dilakukan. Teknik yang digunakan dalam perencanaan distribusi air pada Gedung Auditorium Universitas Brawijaya yaitu teknik perhitungaan disain manual dan mengevaluasi desain menggunakan aplikasi Pipe Flow Expert. Hasil perhitungan dalam studi alternatif ini didapatkan debit kebutuhan air bersih adalah atau  dan debit air buangan yang dihasilkan yaitu . Kapasitas efektif Penampung air bawah (Ground Water Tank) untuk air bersih CWT  dan kapasitas RWT adalah . Kapasitas efektif penampung air atas (Roof Tank) adalah  Kapasitas efektif bak ekualisasi . Sistem distribusi air bersih menggunakan pipa PPR dan pada sistem pembuangan menggunakan pipa PVC AW. Hasil evaluasi desain menggunakan software pipe flow expert menunjukkan v < 2 m/s, hal ini menunjukan bahwa desain dapat digunakan pada lapangan dan aman.Kata Kunci : air bersih, air buangan, ground water tank, roof tank
STUDI PERENCANAAN TEKNOLOGI RED BEED DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI PERUMAHAN BUMIASRI SENGKALING KABUPATEN MALANG Ibnu Kolis; Eko Noerhayati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah air limbah tidak lepas dari lingkungan perumahan seperti di Perumahan Bumi Asri Sengkaling Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Kualitas air limbah di Perumahan Bumi Asri Sengkaling  memiliki kandungan BOD 207,2 mg/L, COD 348,5 mg/L dan TSS 340,0 mg/L, sedangkan volume air limbah 110 m3/hari. Sedangkan kuantitas air limbahnya sebesar 110 m3/hari. Berdasarkan Pergub Jatim No 72 Tahun 2013 kadar tersebut masih melampaui baku mutu. Sehingga di butuhkan pengolahan limbah cair yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan teknologi yang sesuai untuk pengolahan air limbah di Perumahan Bumi Asri Sengkaling Kabupaten Malang agar dapat mengurangi beban limbah cair secara ekonomis dan efisien. Metode yang di gunakan pada perencanaan ini dengan menggunakan Metode Red Beed dengan tipe Subsurface Horizontal Flow. Berdasarkan hasil perencanaan di Perumahan Bumi asri Sengkaling Kabupaten Malang di ketahui dimensi dari red beed  yaitu 7,3m x 72m atau luas tanah 526m2. Denah ini terletak di atas tanah kosong dengan luas 2.960 m2. Hasilnya menunjukan                                efisiensi BOD 87%, COD 89%, dan TSS 87% dan menghabiskan biaya sebesar Rp.297.000.000,-Kata Kunci: BUMSRI, Canna Indica, Limbah Cair, Red – Beed