Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Membaca Kitab Kuning dengan Metode Sorogan pada Santri Pondok Pesantren Walisongo Ridho Hidayah; Hasyim Asy'ari
Ar-Rusyd: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1 No 1 (2022): Ar Rusyd: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ibnu Rusyd Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61094/arrusyd.2830-2281.7

Abstract

In this study, the main problem that must be faced is how we can improve the ability of students to read the yellow book. The yellow book or what we often call the bald book has messages that are so valuable that they require special skills to understand them. The ability to read the yellow book is one of the most important factors to understand the content contained in the text of the book. This ability is very necessary called habituation, and training, training to read the yellow book is one of the efforts to improve the ability of students to understand the yellow book. This sorogan training is a form of community service carried out by the Asatidz Council at MDF Walisongo Islamic Boarding School. Where a teacher will teach the values ​​contained in the yellow book. In learning the yellow book, the walisongo Islamic boarding school uses the sorogan method, where the students come forward one by one to face the kiyai or ustadz, then read the book by paying attention to the nahwu and shorofnya. Then after reading, the students then translate and explain the contents of the book. The sorogan method aims so that students can read the yellow book properly and correctly according to the nahwu and shorof rules, and can understand the contents in a yellow book. This research was conducted to find out how to increase the ability to read the yellow book with the sorogan method at the walisongo Islamic boarding school. The sorogan method is one of the traditional methods applied at the Walisongo Islamic Boarding School to assist students in reading and understanding the Yellow Book. The results of this study illustrate that the Walisongo Islamic Boarding School has given birth to a number of students who are able to read books with the initial stage knowing sakal, the second stage knowing Arabic grammar, and the third stage being able to provide the real meaning contained in the book being read.
Tradisi Program Khidmah Dalam Meningkatkan Integritas Santri di Pondok Pesantren Walisongo Lampung Utara Ridho Hidayah
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 6 (2023): Juli
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8172188

Abstract

Salah satu tradisi yang ada dalam sebuah  pesantren adalah Khidmah, yaitu sikap kerelaan santri mengabdikan diri kepada kyai untuk meningkatkan kefahaman dalam ilmu Agama di pesantren. Tradisi khidmah santri kepada Kyai merupakan tradisi di pondok pesantren yang sudah ada sejak awal berkembang Islam dan dilestarikan hingga saat ini di era milenial. Banyak masyarakat awam yang tidak memahami tentang tradisi khidmah santri kepada Kyai dan menganggap hal tersebut sebagai “pekerjaan sebagai pembantu”.  Bagi para santri khidmah adalah cara untuk memperoleh barokah dari seorang guru atau Kiyai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitianlapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara,dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelestarian tradisi khidmah santri kepada Kyai tersebut dikarenakan membawa kemanfaatan baik dari segi individual maupun sosial dan sejalan  dengan syariat. Hasilnya, corak tradisi khidmah yang dikembangkan di pesantren walisongo berorientasi pada nilai-nilai pendidikan, kepemimpinan dan keterampilan. Pengembangan tradisi khidmah ini sekaligus menjadi fenomena baru di lingkungan pesantren dalam rangka menyiapkan sumberdaya Manusia yang Unggul serta membentuk pebribadian santri di antaranya keikhlasan, kemandirian, rasa hormat, rendah hati, kepedulian terhadap lingkungan sosial, kejujuran dan tanggung jawab.
Konsep Metode Halaqah dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren Walisongo Lampung Utara Ridho Hidayah
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 3: Februari 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok pesantren walisongo simpang propau kabupaten lampung utara adalah pesantren yang didalam pembelajaranya terdapat mata pelajaran bahasa Arab. Dalam implementasi pembelajaranya santri pondok pesantren walisongo menggunakan metode Halaqah. Berdasarkan pemaparan ini, penulis berketepatan untuk mendalami lebih lanjut bagaimana implementasi metode Halaqah dalam pembelajaran Bahasa Arab di pondok pesantren walisongo simpang propau kabupaten lampung utara. Tujuan diadakanya halaqoh bahasa arab yaitu memberikan bekal hafalan bahasa Arab dan terampil berbicara serta dapat mengarang bahasa Arab dengan baik. Adapun Sistem pengajaranya yaitu santri melingkar mengelilingi gurunya dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 8-15 orang. Kelompok tersebut melakukan aktifitas hafalan mufrodat di masjid secara bergilir. Kegiatan Halaqah merupakan cara yang tepat agar peningkatan mufradat dalam pembelajaran bahasa arab dapat tercapai secara efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep metode halaqah pada pembelajaran bahasa Arab yang diimplikasikan di dalam pondok pesantren Walisongo simpang propau kabupaten lampung utara.