Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERSONAL BRANDING PEJABAT PUBLIK DI MEDIA SOSIAL Hanifah Islamiyah; Arief Rachman
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.391 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2945

Abstract

Pengguna media sosial semakin banyak, berbanding lurus dengan minat anak muda terhadap isu-isu politik. Media sosial dan politik menjadi satu mata rantai yang penting dalam terjalinnya komunikasi politik. Dengan dilatarbelakangi hal tersebut peneliti tertarik untuk menggali informasi mengenai personal branding pejabat publik Nasrudin Azis, Walikota Cirebon 2013-2018, melalui akun media sosial Facebook dan Instagram dan personal branding yang paling dominan dibangun di media sosial.Penelitian ini bertujuan untuk mencari citra yang ingin ditunjukkan Nasrudin Azis dalam akun Facebook dan Instagramnya, dan citra yang paling menonjol ditunjukkan Nasrudin Azis dalam akun Facebook dan Instagramnya. Berdasarkan hasil penelitian mengenai personal branding yang ditunjukkan Nasrudin Azis di akun Facebook dan Instagram dan personal yang paling dominan menunjukkan bahwa; (1) Personal branding yang dibentuk Nasrudin Azis di akun Facebooknya adalah Spesialisasi; behaviour, mission, lifestyle, product, service, kepemimpinan, kepribadian, perbedaan, visiability dan keteguhan. (2) Personal branding yang dibentuk Nasrudin Azis di akun Instagram adalah spesialisasi; ability, lifestyle, product dan service, kepribadian, perbedaan, visiability, kesatuan, keteguhan dan goodwill. Dan hasil perhitungan persamaan paling tinggi dari tiga tabel penilaian pengkoding, hasilnya dapat disimpulkan bahwa personal branding yang paling dominan di akun Facebook Nasrudin Azis adalah Spesialisasi dan personal branding yang paling dominan di akun Instagram Nasrudin Azis adalah perbedaan.
DISTORSI BAHASA KOMUNIKASI POLITIK JOKOWI MENGENAI PEMBANGUNAN PAPUA Hanifah Islamiyah
JIKE: Jurnal Ilmu Komunikasi Efek Vol 4 No 2 (2021): JUNI
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jike.v4i2.1662

Abstract

Pemimpin politik kerap menggunakan penuturan bahasa untuk melindungi kekuasaannya. Distorsi bahasa dalam komunikasi politik dirumuskan oleh Mochtar Pabottingi yakni distorsi bahasa sebagai topeng, distorsi bahasa sebagai proyek lupa, distorsi bahasa sebagai representasi, dan distorsi bahasa sebagai ideologi. Bahayanya distorsi bahasa dengan tujuan menguatkan kekuasaan Jokowi dapat menjadikan negara yang totalitarianisme. Penelitian ini hendak mengetahui distorsi dalam penggunaan bahasa sebagai komunikasi politik yang dilakukan oleh Jokowi mengenai pembangunan infrastruktur di Papua. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif, yakni menganalisis bahasa yang memiliki fungsi yang bermacam-macam ketika dikomunikasikan, utamanya dalam menyampaikan ideologi program kepemimpinannya. Hasilnya adalah Jokowi menggunakan distorsi bahasa sebagai topeng untuk menarasikan Papua dikesampingkan, distorsi bahasa sebagai representasi untuk menggambarkan kondisi Papua tidak seperti yang sebenarnya, distorsi bahasa sebagai proyek lupa untuk melupakan aspek antropologis suku Papua, dan distorsi bahasa sebagai ideologi agar dapat dipahami dan menjadi maklum atas segala dampak yang diakibatkan daripada hal itu serta sila ke-lima Pancasila landasan pembangunan Jokowi.
the Efektivitas Media Pembelajaran Daring di MTs NU Putri 3 Buntet Pesantren Cirebon Hidayati, Afifah; Hanifah Islamiyah
TANZHIMUNA : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tanzhimuna.v3i1.225

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas media yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Manfaat dari penelitian ini akan menjadi evaluasi bagi sekolah untuk membuat media pembelajaran yang lebih baik dan mengetahui aspek-aspek yang perlu diperbaiki. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan survei. Dengan teknik sample multistage cluster sampling, sampel yang didapatkan adalah 271 yang terdiri dari 256 siswi dan 15 guru yang harus mengisi angket manual. Peneliti membagi dua kelompok responden menjadi responden siswi dan guru. Berdasarkan temuan penelitian ini, hasilnya menunjukkan bahwa ada sedikit perbedaan tingkat efektivitas media daring yang digunakan bagi siswi maupun guru. Bagi kelompok responden siswi, e-Learning menjadi media pembelajaran efektif. Sedangkan bagi guru media yang efektif untuk KBM adalah Youtube. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar di MTs NU Putri 3 Buntet Pesantren Cirebon yang dilakukan secara daring sudah efektif baik bagi peserta didik maupun dewan guru. Namun, masih memiliki kelemahan. Sehingga masih dibutuhkan yang bisa mengakomodir efektifitas pembelajaran yang mencakup ketuntasan pembelajaran, dapat dilangsungkannya interaksi antara peserta didik dengan baik, antar peserta didik dengan dewan guru, dan antar dewan guru sebagai rekan kerja
Analisis Citra Politik Pasangan Calon Gubernur Jakarta dalam Pemenangan Pilkada 2024 Hanifah Islamiyah; Umaiyah, Siti
Academic Journal of Da'wa and Communication Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/ajdc.v6i1.11594

Abstract

The 2024 Jakarta Regional Election (Pilkada) was marked by intense competition. One gubernatorial candidate pair, supported by only two political parties, emerged victorious over a rival pair backed by 16 parties. Another candidate pair also contested the election independently. The candidates competed fiercely to build strong political branding—not only through traditional campaigns but also by utilizing social media platforms such as Instagram and YouTube. This descriptive research explores how the candidate pairs developed their political branding and why it contributed to electoral success. Findings reveal that each pair shaped their brand based on personality, competencies, values, and the public image they intended to project. The winning pair, Pramono Anung and Rano Karno, owed their success to effective branding strategies involving self-identification, political product development, and strategic positioning. Their strong and consistent branding approach helped them connect with voters and ultimately secure victory in the 2024 Jakarta Pilkada.