Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik Gerusan Pilar Segi Empat Ujung Bulat pada Kondisi Terjadi Penurunan Dasar Sungai dengan Proteksi Tirai Yunar, Alifi
SMARTek Vol 4, No 3 (2006)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.367 KB)

Abstract

Penelitian ini lebih ditekankan  pada tirai dan pilar yang dapat mengurangi kedalaman gerusan lokal pada saat terjadi penurunan dasar. Debit yang digunakan adalah 4.5 lt/dt dengan kedalaman aliran dari permukaan dasar 6.5 cm. Material pasir yang digunakan mempunyai nilai d50 = 0.043 cm dengan kondisi aliran live bed scour. Model pilar yang  digunakan berbentuk pilar segi empat ujung bulat (PSUB) dengan lebar 4 cm , panjang 12 cm dan tinggi 45 cm. Tirai yang dipakai dalam penelitian ini berupa silinder dengan diameter 0.3 cm variasi jarak antar tirai 2.4´1.2 cm, 3.6´1.8 cm. Variasi jarak tirai dan pilar, 12 cm dan 16 cm, serta variasi tinggi tirai dari dasar permukaan rerata pasir 1.2 cm, 3.6 cm, 4.8 cm dan 7.0 cm atau di atas permukaan air. Untuk setiap kali running percobaan dilakukan selama 300 menit. Dari analisis data diketahui bahwa, kedalaman relatif gerusan lokal maksimum terendah dicapai Pilar Segi Empat Ujung Bulat, kedalaman relatif gerusan lokal maksimum terendah dicapai pasangan tirai-pilar T1R2A1 dengan nilai 0.27 (nilai reduksi 68.64 %) pada saat terjadi penurunan dasar relatif 0.01. Dari hasil penelitian juga di peroleh bahwa Pilar Segi Empat Ujung bulat mempunyai nilai kedalaman relatif gerusan lokal maksimum rata-rata 0.64.
PERENCANAAN LOW HEAD MIKRO HIDRO DI DUSUN IV DESA WALATANA KEC. DOLO SELATAN KABUPATEN SIGI Yunar, Alifi
MEDIA LITBANG SULTENG Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : MEDIA LITBANG SULTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.642 KB)

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) memerlukan pengembangan lebih lanjut, yaitu PLTMH yang dapat dibangun pada daerah dengan kemiringan yang relatif kecil. Hal ini dibutuhkan mengingat perkembangan penduduk yang cenderung terkumpul pada daerah yang lebih datar dari pada daerah pegunungan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pengumpulan data lapangan dan data literatur.  Dengan demikian diperoleh secara langsung hasil penelitian yang diolah menjadi perencanaan pembangunan PLTMH untuk daerah yangmempunyai kemiringan kecil. Dari data studi literatur  diperoleh hasil lokasi yang dipilih untuk studi adalah Dusun IV,  Desa Walatana Kec. Dolo Selatan Kab. Sigi. Sungai yang digunakan untuk Studi PLTM adalah sungai Sidio dengan hasil perhitungan bahwa debit andalan adalah sebesar 0,172 m3/det pada lokasi rencana. Tipe turbin yang digunakan adalah tipe baling baling dengan penempatan turbin didalam saluran jatuh air dari bak penampung. Dari hasil tinjaun dan pengukuran lapangan untuk kemudian dibuat desain sistim PLTMH yang terdiri dari, intake, saluran pengendap sedimen, saluran pembuang lubang pipa hisap untuk memutar turbin baling baling dan outlet. Sedangkan daya listrik yang dihasilkan listrik tersebut adalah sebesar 2,032 KiloWatt atau sebesar 2032 Watt.  
How ready we are? The temporary evacuation shelter (TES) and routes distance during the September 2018 earthquake based on survivor's preference Ali, Amar Akbar; Mardin, Rifai; Yunar, Alifi; Rahman, Y A
Applied Engineering and Technology Vol 2, No 1 (2023): April 2023
Publisher : ASCEE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.968 KB) | DOI: 10.31763/aet.v2i1.688

Abstract

During Palu earthquake on September 28 2018, people in the coastline area immediately evacuates to decent heights locations. Their action preference is purely based on the aim of surviving the tsunami events. This research is aim on identify, in that conditions, how the survival chooses the TES and their route to it. This research also seeking their preference of TES and Evacuation route during the normal conditions, and compare the survival preference and what is happened during the tsunami events in September 2018. The result shows that during the tsunami disaster events, only 5 out of 74 survivals preferred evacuate to the higher buildings around the coastline within te tsunami prone area, while the others preferred to move further to the higher ground on the city centre. Majority of the survivals failed to understand the important of shortened their route as what is standard demanded.