Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Socio-Economic Adaptation After Natural Disasters In Langaleso Village Ragil Cahya Ningrum Ragil Cahya Ningrum; Rifai Mardin Rifai Mardin; Dita Septyana Dita Septyana; Deltri Dikwardi Eisenring Deltri Dikwardi Eisenring
Jurnal Peweka Tadulako Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal PeWeKa Tadulako
Publisher : Prodi PWK Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jpwkt.v1i1.7

Abstract

On September 28, 2018, the earthquake and liquefaction disaster in Langaleso Village, Dolo District, Sigi Regency severely damaged several areas. In addition, other impacts of natural disasters that occur are resulting in changes in the social and economic conditions of the community. This is because the state of their agricultural land was wiped out due to the impact of liquefaction that occurred in Jono Oge village. The damage to the Gumbasa irrigation channel resulted in a decline in the community’s economy. The purpose of this study is to determine the form of adaptation of the Langaleso village community based on social and economic aspects both from before natural disasters, after natural disasters, and current conditions. The research method used is descriptive qualitative data analysis techniques, where data is obtained by observation techniques and interviews conducted in the field. And then, the information that has been received is then processed to get the results of the research objectives. The results of this study are that the community is still trying to adapt to existing needs at present conditions. The main problem that the village community experiences are in the economic sector. The majority of the main work of the community is farmers. Still, with the damage to the irrigation system, the district has not been able to carry out agricultural or plantation activities
Identifikasi Kemacetan Kelurahan Tanamodindi Menggunakan Metode Space Syntax di Dukung Kinerja Lalu Lintas Siti Hamdiyah; Rifai Mardin; Jurair Patunrangi
Jurnal Peweka Tadulako Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal PeWeKa Tadulako
Publisher : Prodi PWK Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/peweka.v2i2.21

Abstract

Transportasi sangat dibutuhkan dalam wilayah perkotaan sebagai faktor utama dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Permasalahan transportasi yang kerap terjadi di perkotaan salah satunya adalah kemacetan lalu lintas. Tugas Akhir ini memaparkan Analisis Kemacetan yang berada di Kelurahan Tanamodindi menggunakan metode space syntax dengan data berupa peta axial line dan perhitungan Derajat kejenuhan untuk mengetahi titik dan tingkat kemacetan di jalan yang teridentifikasi rawan macet. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif yang didukung dengan metode pendekatan deskriptif yaitu data yang digunakan berdasarkan data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode analisis Space Syntax untuk menentukan titik keramaian di Kelurahan Tanamodindi. Analisis tersebut dibantu dengan perangkat lunak QGIS, dengan hasil yang diperhitungkan kembali menggunakan rumus derajat kejenuhan untuk mengetahui titik dan tingkat kemacetan di jalan yang teridentifikasi rawan macet. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai integrity tinggi dari analisis space syntax yang menunjukan tiga ruas jalan yang sering terakses kendaraan di Kelurahan Tanamodindi yaitu, jalan merpati, veteran dan balaikota. Jalan merpati memiliki kondisi lalu lintas sangat tinggi dengan derajat kejenuhan 1,212, jalan veteran memiliki kondisi lalu lintas padat dengan derajat kejenuhan 0,614 dan jalan balaikota memiliki kondisi lalu lintas rendah dengan derajat kejenuhan 0,202.
Pemantauan Indeks Kualitas Tutupan Lahan di Kota Palu Tahun 2023 Budi Andresi; Dita Septyana; Rifai Mardin; Silvana; Tatang Firman
Jurnal Peweka Tadulako Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal PeWeKa Tadulako
Publisher : Prodi PWK Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/peweka.v2i2.23

Abstract

Kebutuhan akan sumberdaya lahan dari tahun ke tahun makin meningkat sejalan bertambahnya jumlah penduduk yang menyebabkan pemanfaatan lahan juga semakin intensif baik untuk permukiman, pertanian, peternakan, pertambangan, jalan dan bangunan fasilitas ekonomi, sosial dan sebagainya. Salah satu upaya upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah penilaian Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL). Indeks Kualitas Lingkungan Hidup telah ditetapkan sebagai indikator untuk mengukur kualitas lingkungan hidup nasional, propinsi maupun kabupaten dan kota di Indonesia termasuk Kota Palu sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palu tahun 2021-2026 yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 4 tahun 2021. Salah satu komponen untuk mengukur IKLH adalah Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL), dimana IKTL digunakan untuk mewakili isu hijau dan penilaian kebijakan pengelolaan kualitas lingkungan hidup. Pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, didifinisikan bahwa Indeks Kualitas Tutupan Lahan yang selanjutnya disingkat IKTL adalah nilai yang menggambarkan kualitas Tutupan Lahan yang dihitung dari kondisi tutupan hutan dan tutupan vegetasi non hutan. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemantauan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam pengambilan kebijkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup kedepan khususnya untuk mencapai target Palu Hijau.
How ready we are? The temporary evacuation shelter (TES) and routes distance during the September 2018 earthquake based on survivor's preference Ali, Amar Akbar; Mardin, Rifai; Yunar, Alifi; Rahman, Y A
Applied Engineering and Technology Vol 2, No 1 (2023): April 2023
Publisher : ASCEE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.968 KB) | DOI: 10.31763/aet.v2i1.688

Abstract

During Palu earthquake on September 28 2018, people in the coastline area immediately evacuates to decent heights locations. Their action preference is purely based on the aim of surviving the tsunami events. This research is aim on identify, in that conditions, how the survival chooses the TES and their route to it. This research also seeking their preference of TES and Evacuation route during the normal conditions, and compare the survival preference and what is happened during the tsunami events in September 2018. The result shows that during the tsunami disaster events, only 5 out of 74 survivals preferred evacuate to the higher buildings around the coastline within te tsunami prone area, while the others preferred to move further to the higher ground on the city centre. Majority of the survivals failed to understand the important of shortened their route as what is standard demanded.
Strategi Pengembangan Kebun Tanaman Anggur Dalam Lingkup Reforma Agraria di Kelurahan Duyu Kota Palu Rosidah, Amilatun; Mardin, Rifai; Chairul Achsan, Andi
Jurnal Peweka Tadulako Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal PeWeKa Tadulako
Publisher : Prodi PWK Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/peweka.v2i1.16

Abstract

Desa Duyu merupakan sebuah desa di Kecamatan Tatanga Kota Palu yang telah ditetapkan sebagai pelaksanaan program reforma agraria tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan strategi pengembangan strategi komoditas kebun anggur. Dimana strategi pengembangan dirumuskan, rencana pelaksanaannya dalam jangka menengah yaitu 10 (sepuluh) tahun. Serta mengidentifikasi tingkat perkembangan usaha kebun anggur di Desa Duyu berdasarkan persepsi pengunjung kebun anggur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dari hasil analisis SWOT telah dirumuskan 11 (sebelas) strategi pengembangan komoditas perkebunan anggur yang disesuaikan dengan hasil analisis yang diperoleh dari matriks IFAS dan matriks EFAS yaitu usaha pengembangan dalam keadaan hold and maintenance. Pengembangan komoditas kebun anggur di Kecamatan Duyu untuk kondisi saat ini masih dalam tahap bertahan dan berkembang. Artinya strategi pengembangan yang dirumuskan sejalan dengan level yang dimiliki. Tentunya realisasinya membutuhkan keterlibatan banyak pihak, mulai dari kelompok tani, instansi pemerintah, kelompok UMKM, swasta, dan/atau koperasi.