Eunike Cahyaningsih
Universitas Nusa Cendana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN LAMA MENDERITA DIABETES DENGAN DRY EYE PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG Christalino Gabriel Fredrik Legoh; Kresnawati Wahyu Setiono; Eunike Cahyaningsih
Cendana Medical Journal Vol 8 No 1 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.941 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2639

Abstract

Dry eye atau mata kering adalah kelainan dari film air mata yang terjadi akibat kekurangan air mata atau penguapan air mata yang berlebihan. Keluhan dari dry eye ini berupasensasi seperti adanya benda asing di mata, mata terasa kering, iritasi pada mata, gatal, hingga penglihatan kabur. Diabetes Melitus telah teridentifikasi sebagai salah satu faktor risiko sistemik yang terkemuka atas kejadian dry eye. Kejadian dry eye pada penderita diabetes disebabkan oleh berkurangnya produksi air mata karena neuropati. The Beaver Dam Eye Study melaporkan bahwa kurang lebih 20% dry eye terjadi pada individu dengan DM tipe 2 pada usia antara 43 sampai 86 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama menderita diabetes dengan dry eye pada penderita diabetes melitus tipe II di RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang. Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 sampel atau 70 mata. Analisis data menggunakan uji spearman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kejadian dry eye lebih banyak terjadi pada sampel yang sudah menderita diabetes selama 5 – 10 tahun (17 mata). Analisis hubungan lama menderita diabetes dengan dry eye menggunakan uji spearman menunjukkan nilai p=0,421 pada mata kanan dan p=0,060 pada mata kiri. Dari hasil penelitian ini disimpulan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara lama menderita diabetes dengan dry eye pada penderita diabetes melitus tipe II di RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang
HUBUNGAN MASA KERJA DI LUAR RUANGAN DAN PENGGUNAAN APD DENGAN KEJADIAN KATARAK PASIEN POLI MATA RSUD S. K. LERIK KUPANG Gregorius Agung Kua; Sangguana M J Koamesah; Conrad Liab H. Folamauk; Eunike Cahyaningsih
Cendana Medical Journal Vol 8 No 3 (2020): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.452 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i3.3489

Abstract

Katarak berada di posisi kedua penyebab gangguan penglihatan terbanyak di seluruh dunia (33%) setelah gangguan refraksi dan di urutan pertama penyebab kebutaan terbanyak di dunia (51%).Radiasi UV dan stres oksidatif dianggap sebagai faktor penting dalam patogenesis katarak. Orang yang bekerja lebih banyak di luar gedung berisiko mengalami katarak, terlebih bagi mereka yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk mata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan masa kerja di luar ruangan dan penggunaan APD dengan kejadian katarak pasien Poli Mata RSUD S. K. Lerik Kupang 2018-2019. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasienpolimata RSUD S. K. LerikKupang. Sampel dalam penelitian berjumlah 60 responden dengan teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Data dianalisis dengan rumus uji koefisien kontingensi c. Hasil analsisi menunjukkan tidak derdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja di luar ruangan dengan kejadian katarak,p value = 0,640 (p > 0,05) dengan OR=1,556, dan tidak derdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan APD dengan kejadian katarak,p value = 0,129 dan OR=0,289 (<1). Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja di luar ruangan dan penggunaan APD dengan terjadinya katarak di Poli Mata RSUD. S. K. Lerik Kupang