Saeful Yusuf
Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir, BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang Selatan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Fasa Dan Sifat Magnetik Nanopartikel Besi Oksida Teriradiasi Yusuf, Saeful; Sarwanto, Yosef; Z.L., Wildan
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 1 April 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1522.794 KB)

Abstract

Makalah ini membahas tentang perubahan fasa nanopartikel magnetik oksida besi setelah mengalami iradiasi dalam reaktor nuklir. Perubahan fasa dianalisis dalam kaitannya dengan perubahan sifat magnetik yang terjadi. Nanopartikel yang digunakan merupakan hasil proses ko-presipitasi baik dalam bentuk oksida besi murni (OB) maupun yang permukaannya telah dimodifikasi dengan asam nitrat, asam sitrat maupun asam oleat dan membentuk sistem ferrofluid (FF). Nanopartikel awal ini telah dianalisis memiliki fasa gabungan magnetit/maghemit (Fe3O4/γ-Fe2O3). Proses iradiasi dilakukan di Reaktor Serba Guna GAS-BATAN pada fasilitas sistem rabbit dengan fluks neutron sekitar ± 1x1013ncm-2detik-1, selama 5 menit, 10 menit dan 30 menit. Nanopartikel besi oksida hasil iradiasi dikarakterisasi dengan Difraktometer Sinar-X untuk mendapatkan data tentang perubahan fasa dari nanopartikel. Sifat magnetik dianalisis dari kurva histeresis hasil pengukuran dengan Vibrating Sample Magnetometer. Secara umum hasil analisis menunjukkan bahwa iradiasi mengakibatkan terjadinya perubahan sebagian fasa besi oksida dari fasa magnetit/maghemit menjadi fasa hematit dengan hasil akhir penurunan sifat magnetik nanopartikel. Nano partikel besi oksida yang dilapisi penstabil asam nitrat atau asam sitrat memiliki ketahanan iradiasi yang lebih baik dibandingkan besi oksida yang dilapisi asam oleat. 
Analisis Struktur Kristal Lifepo4 Olivine Sebagai Bahan Katoda Batere Li-Ion Gunawan, Indra; Handayani, Ari; Yusuf, Saeful
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 2 Oktober 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1794.844 KB)

Abstract

Sintesis LiFePO4 dilakukan dengan pencampuran LiCl, FeCl2.4H2O dan H3PO4 ekuimolar ke dalam air. Homogenasi larutan dilakukan dengan pengaduk magnetic pada suhu 60o C. Prekursor LiFePO4 diperoleh setelah pemanasan 200o C dengan furnace selama 2 jam. Sintering prekursor LiFePO4 dilakukan pada suhu 700o C dengan furnace selama 4 jam dengan aliran N2 untuk membentuk fasa kristalit LiFePO4. Kemurnian fasa dan struktur kristal dianalisis dengan menggunakan XRD. Analisis struktur kristal dari pola difraksi sinar-X dilakukan dengan perangkat lunak FULLPROF. Pengamatan morfologinya dilakukan dengan menggunakan SEM dengan kombinasi energy dispersive spectroscopy (EDS) dan pengukuran gugus fungsional dengan FT-IR. Hasil analisis struktur kristal menunjukkan bahwa senyawa LiFePO4 memiliki struktur Kristal orthorhombic, space group 62, simbol Pnma (Hermann-Mauguin) dengan parameter kisi a= 6.0019999, b= 10.330000, c= 4.6999998. 
Sintesis dan Karakterisasi Nano Zero Valent Iron (NZVI) dengan Metode Presipitasi Wardiyati, Siti; Fisli, Adel; Yusuf, Saeful
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 1 April 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2448.857 KB)

Abstract

Teknologi NZVI (Nano Zero Valent Iron) menjadi pilihan yang tepat untuk rehabilitasi lingkungan dan remediasi situs yang terkontaminasi, karena dengan NZVI logam berat seperti Pb, As, Cr, Cd, Cu, dan senyawa organik dapat dengan mudah dipisahkan dari dalam air. Selain itu, bahan baku untuk pembuatan NZVI berupa zat besi relatif murah,tidak beracun, dan ramah lingkungan. Untuk mempelajari teknologi NZVI telah dilakukan sintesis dan karakterisasi NZVI dengan metode presipitasi menggunakan prekusor FeSO4.7H2O dan reduktor natrium borohidrat (NaBH4). Tujuan percobaan ini adalah membuat NZVI yang stabil, mempunyai ukuran kecil (dibawah 100 nm), dan tidak menggumpal. Untuk mencapai tujuan tersebut, pada proses sintesis NZVI ditambahkan surfaktan CTAB sebagai pelapis NZVI yang dihasilkan. Penambahan surfaktan yang tepat akan memberikan hasil optimal. Pada percobaan ini hasil optimal dicapai pada penambahan CTAB 1,4 g per 4,1703 g Fe2SO4.7H2O dan ukuran partikel NZVI yang dihasilkan berkisar 8 nm. 
SIFAT LISTRIK DAN MAGNETIK LAPISAN TIPIS NANOKOMPOSIT Fe-C/Si(100)[Electrical and Magnetic Properties of Fe-C/Si(100) Nanocomposite Thin Film.] Yunasfi, Yunasfi; Mashadi, Mashadi; Yusuf, Saeful
Metalurgi Vol 28, No 2 (2013): Metalurgi Vol.28 No.2 Agustus 2013
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.549 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v28i2.250

Abstract

SIFAT LISTRIK DAN MAGNETIK LAPISAN TIPIS NANOKOMPOSIT Fe-C/Si(100). Telah dilakukan karakterisasi sifat listrik dan magnetik lapisan tipis nanokomposit Fe-C/Si(100). Nanokomposit dan nanostruktur karbon yang mengandung nanopartikel besi menunjukkan sifat listrik dan magnetik, sehingga banyak diaplikasikan di bidang elektromagnetik dalam bentuk lapisan tipis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati sifat listrik dan magnetik lapisan tipis nanokomposit Fe-C/Si(100) dalam rangka pengaplikasiannya di bidang sensor. Nanokomposit Fe-C dibuat dari campuran serbuk grafit dan Fe dalam berbagai variasi persen berat Fe (1%-3% berat Fe) dengan teknik high energy milling (HEM) selama 50 jam. Setelah serbuk campuran Fe-C dikompaksi dengan mesin pres, bahan ini dipakai sebagai target sputtering untuk menumbuhkan lapisan tipis nanokomposit Fe-C diatas substrat Si(100). Hasil pengamatan dengan SEM menunjukkan bahwa lapisan tipis memiliki permukaan rata dan halus, partikel Fe-C terdeposisikan secara merata dan homogen di atas substrat Si(100) dengan ukuran partikel sekitar 50 nm. Dari pengamatan penampang lintang diperlihatkan bahwa lapisan tipis karbon telah terbentuk di atas substrat Si(100), dengan ketebalan sekitar 100 nm. Karakterisasi sifat listrik dengan LCR meter menunjukkan bahwa nilai konduktansi Fe-C/Si(100) bertambah tinggi seiring dengan penambahan Fe. Karakterisasi sifat magnetik dengan metode Four Point Probe menunjukkan bahwa lapisan tipis Fe-C/Si(100) adalah magnetoresistance positif, dimana seiring dengan peningkatan kandungan Fe pada lapisan tipis Fe-C, nilai resistivitas semakin rendah dan nilai MR semakin meningkat. AbstractCharacterization of electrical and magnetic properties of Fe-C/Si(100) nano composite thin film were carriedout. Carbon nanocomposite and nanostructured with containing iron nanoparticles exhibit electrical andmagnetic properties, so a lot of the electromagnetic field is applied in the form of thin layers. The purpose ofthis study was to observe the electrical and magnetic properties of Fe-C/Si (100) nanocomposite thin layer inthe context of its application in the field of sensors. Fe-C nanocomposites were made by mixing graphite andFe in various weight % of Fe (1 - 3 weight %) using High Energy Milling (HEM) for 50 hours. After mixingpowder of Fe-C were compacted by pressing machine, the pellets were used as a sputtering target for growthof Fe-C nanocomposite thin film on Si(100) substrate. The result observation of SEM shows that the thinfilm has flat and smooth surface, particle of Fe-C was clearly and homogenously deposited on Si(100) withthe particle size of around 50 nm. From cross section observation, it is shown that the graphite thin film hasbeen formed on Si(100) substrate with a thickness of around 100 nm. Characterization of electrical propertyusing LCR meter shows that the conductance value of Fe-C/Si(100) become higher in accordance with theincreasing of Fe. Characterization of magnetic property using Four Point Probe method shows that the Fe-C/Si(100) thin film is a positive magnetoresistance, which in accordance with the increasing of Fe inside theFe-C thin film, the resistivity value become lower and the MR value become higher.