Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PEMIKIRAN DAN PERJUANGAN ALI SYARI’ATI Mashadi, Mashadi
Al-Ulum Vol 11, No 1 (2011): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.068 KB)

Abstract

Ali Syari’ati adalah  seorang ilmuan kaliber dunia dan berpikiran cemerlang. Ia berpendirian bahwa Islam mempunyai sifat yang sangat prinsipil dan rasional. Oleh karena itu, Islam mesti dipandang sebagai suatu mazhab ideologi, bukan sebagai suatu kebudayaan atau kumpulan ilmu. Ia menampilkan dan memperkenalkan ajarannya dengan apa yang diistilahkan sebagai teologi pembebasan yang menggabungkan antara penafsiran-penafsiran kembali atas keyakinan Islam dan pemikiran sosio-politik modern. Disamping itu, ia juga menaruh minat pada masalah humanisme. la menjelaskan secara detail dan panjang lebar tentang masalah ini, baik menurut pandangan tokoh barat maupun intelektual dari timur. la mengatakan bahwa dewasa ini kita menghadapi empat macam aliran intelektual yang menyatakan dirinya mewakili humanisme, yaitu liberalisme barat, marxisme, eksistensialisme, dan agama.  -----------------------Ali Syariati is a world-class and brilliant scientist. He argued that Islam has a very principled nature and rational. Therefore, Islam must be considered as a school of ideology, not as a culture or collection of science. He displayed and introduced his teachings with what is termed as a liberation theology that combines re-interpretations of Islamic beliefs and socio-modern political thought. In addition, he also took an interest in the issue of humanism. He explained in detail and at length about this issue, both in the view of western leaders and intellectuals from the east. He said that today we face four different intellectual streams that states he represents humanism, namely western liberalism, Marxism, existentialism, and religion.
REALITAS ADATI HULA-HULAA TO SYARA’I, SYARA’I HULA-HULAA TO QUR’ANI Mashadi, Mashadi
Al-Ulum Vol 12, No 1 (2012): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.276 KB)

Abstract

Sejak awal keberadaan Islam sebagai agama dan keyakinan resmi dikalangan masyarakat Gorontalo, sejak itu pulalah Islam menjadi sandaran dan rujukan bagi keseluruhan aktifitas hidup masyarakat Gorontalo, baik itu yang berkaitan dengan ritual atau syariat, maupun aktifitas tersebut yang berkaitan dengan adat dan kebiasaan sehari-hari. Hal demikian dapat dipahami, bahwa Gorontalo dikenal dengan falsafahnya yakni “Adati hula-hulaa to saraa, saraa hula-hulaa to Kur’ani” yang diartikan sebagai “adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah”. Nilai kearifan tersebut merupakan falsafah hidup masyarakat Gorontalo yang telah dirumuskan sejak raja Amai yang konsepnya mengalami penyempurnaan sebanyak tiga kali, hingga raja Eyato dengan konsep seperti yang kita kenal sekarang. Kearifan lokal Gorontalo seperti yang tersimpulkan dalam falsafah Adat bersendi Syara, Syara bersendi Kitabullah-menjadi warna dan corak tersendiri bagi pelaksanaan dan pengimplementasian nilai-nilai agama di bumi Gorontalo.-------------------------Islam has become the support and reference among Gorontalo people from the early period the religion. It is including in their way of life and daily activity such as daily lives and traditions. Therefore, it can be understood that Gorontalo is known with the philosophical "Adati hula-hulaa to saraa, saraa hula-hulaa to Kurani" which meant as "custom is based on the shari’ah, and so, the shari’ah is based on the Qur’an". This local value is a philosophy of life that had been formulated from the Gorontalo first Muslim king, Sultan Amai. This concept was modified three times until the King Eyato with the concept as we know it today. Gorontalonese local wisdom as inferred in indigenous of "custom is based on the shari’ah, and so, the shari’ah is based on the Qur’an" uniquetly influence their way of lives and in the forms and implementation of religious values in Gorontalo.
Pengaruh Penambahan Stiren Terhadap Sifat Mekanik Dan Termal Komposit Metil Metakrilat-Pb3o4 Sugiantoro, Sugik; Sudirman, Sudirman; Mashadi, Mashadi; Mahendra, A.
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 2 Oktober 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1670.554 KB)

Abstract

Telah dipelajari pengaruh penambahan stiren terhadap sifat mekanik dan termal dari komposit methyl methacrylate (MMA)-Pb3O4. Pembuatan komposit stiren- MMA dengan Pb3O4 sebagai bahan perisai radiasi yang fleksibel dilakukan dengan pencampuran 0% sampai dengan 50% berat karet Standard Indonesian Rubber (SIR)-20 dengan 100 gram MMA, dengan mesin mixing mill pada suhu 100°C, 148 rpm selama 15 menit. Penambahan serbuk Pb3O4 dilakukan secara perlahan- lahan untuk mendapatkan hasil yang homogen. Berdasarkan sifat mekanik dan termal, menunjukkan bahwa penambahan stiren sampai dengan 30% berat merupakan kondisi optimal yang mengakibatkan peningkatan sifat mekanik, sedangkan sifat termal mengalami proses degradasi menjadi dua tahap yaitu pada suhu 310°C sampai dengan 440°C dan suhu 450°C sampai dengan 520°C. Hal tersebut diakibatkan karena stiren memiliki ketahanan termal yang lebih tinggi dibandingkan dengan MMA. 
Pengembangan Teorema Morley pada Segiempat Barutu, Fabelia Andani; Mashadi, Mashadi; Gemawati, Sri
Jurnal Pendidikan Matematika IKIP Veteran Semarang Vol 2 No 1 (2018): Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang
Publisher : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Veteran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/medives.v2i1.526

Abstract

Pada umumnya teorema Morley diberlakukan pada segitiga, dalam tulisan ini akan dikembangkan ide teorema Morley untuk bangun datar dengan sisi yang lebih banyak (dalam hal ini segi empat) dan menentukan rumus panjang sisi segiempat Morley tersebut. Segiempat yang dibahas yakni persegi, persegi panjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium sama kaki. Pembuktian dalam tulisan ini menggunakan cara yang lebih sederhana dengan konsep kesebangunan dan konsep trigonometri. Kata kunci: Teorema Morley, konsep kekongruenan, trigonometri.   ABSTRACT Morley’s Theorem generally applies in triangle. This paper applied Morley’s Theorem in quadrilateral to determine the side lenght of Morley’s quadrilateral. Quadrilaterals discussed in this paper are square, rectangle rhombus, kite, and isoscelestrapezium. Simpler way is used to prove by applying congruence and trigonometric concepts. Keywords: Morley’s Theorem, congruence concept, trigonometry.
Pengembangan Teorema Napoleon pada Segienam Yuliardani, Novita; Mashadi, Mashadi; Gemawati, Sri
Jurnal Pendidikan Matematika IKIP Veteran Semarang Vol 2 No 1 (2018): Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang
Publisher : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Veteran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/medives.v2i1.527

Abstract

Pada umumnya teorema Napoleon diberlakukan pada segitiga. Dalam tulisan ini dibahas teorema Napoleon pada segienam, yaitu segienam yang memiliki tiga pasang sisi sejajar dan sama panjang dengan kasus segienam beraturan yang dibangun mengarah ke luar. Pembuktian pada teorema Napoleon ini dengan menggunakan konsep kesebangunan dan konsep trigonometri. Kata kunci: Teorema Napoleon, konsep kekongruenan, trigonometri.   ABSTRACT Napoleon’s Theorem generally applies in triangle. This paper applied Napoleon’s Theorem in hexagons that have three pairs of parallel sides in same length and regular hexagons that are built outward. Provided proofs use the congruence and trigonometric concepts. Keywords:  Napoleon’s Theorem, congruency concept, trigonometry.
PENGARUH PENAMBAHAN MULTIWALLED KARBON NANOTUBE PADA SIFAT MAGNET BAHAN KOMPOSIT Fe0,8-C0,2[Effect of Magnetic Properties in the Addition of Multiwalled Carbon Nanotube to Material Composite Fe0,8- C0,2] Mashadi, Mashadi; Purwanto, Setyo
Metalurgi Vol 27, No 3 (2012): Metalurgi Vol.27 No.3 Desember 2012
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.785 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v27i3.227

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sifat magnetik Fe0,8C0,2 setelah dilakukanpenambahan 1% MWNT (multiwalled karbon nanotube) dan waktu milling. Fe0,8-C0,2 MWNT dibuat melaluiproses milling dangan menggunakan teknik ball milling dengan perbandingan berat bola dan cuplikan 5:1 selama30 menit, 4,5 jam, 25 jam dan 50 jam. Serbuk Fe0,8-C0,2 MWNT dikarakterisasi sifat magnetiknya dengan VSM(vibrating sampel magnetometer), struktur kristalnya dengan teknik difraksi sinar-X dan sifat listriknya denganLCR meter. Hasil pengukuran sifat magnetik dengan VSM menunjukkan bahwa sifat magnetik: magnetisasijenuh (Ms), magnetisasi remanent (Mr) dan kuat medan magnet koersif (Hc) mengalami penurunan denganpenambahan waktu milling. Hasil karakterisasi dengan XRD, pola difraksi MWNT mempunyai intensitas lebihtinggi dibandingkan pada komposit Fe0,8-C0,2 setelah penambahan MWNT. Hasil pengukuran sifat listrik denganLCR meter menunjukkan adanya kenaikan konduktansi seiring dengan penambahan waktu milling, kecuali untukwaktu milling 25 jam. Penambahan MWNT tidak berpengaruh pada struktur kristal komposit Fe0,8-C0,2. AbstractCharacterization of magnetic properties has been carried out to the Fe0,8-C0,2 after addition of 1% MWNTand varying the milling time. Fe0,8-C0,2 MWNT has been created through a process of milling using ballmilling technique and with a weight rasio of ball and sample of 5:1 for 30 minutes, 4.5 hours, 25 hours and50 hours of milling time. The magnetic properties of Fe0,8-C0,2 MWNT powder were characterized by VSM(Vibrating Sample Magnetometer), the crystalline structure was characterized by X-ray diffraction techniqueand the electrical properties was measured by the LCR meter. The results of measurements of magneticproperties by VSM show that the magnetic properties: saturation magnetization (Ms), remanentmagnetization (Mr) and coercive Strong magnetic field (Hc) decreased with the addition of milling time. Theresults of the XRD showed that the diffraction pattern of MWNT has higher intensity than in the FeC afteraddition of MWNT. The results of measurement of electrical properties with LCR meter showed aconductance increasing with the increasing of milling time, except at 25 hours milled sample. The additionof MWNT no effect on the crystal structure of the composite Fe0,8-C0,2 .
Analisis Fasa Sistem Mn₍₁₋ₓ₎NdxFe2O4 Sebagai Kandidat Bahan Penyerap Gelombang Mikro Yunasfi, Yunasfi -; Rachmawati, Indri; Mashadi, Mashadi; Adi, Wisnu Ari; Arofah, Nurmaya
Metalurgi Vol 33, No 2 (2018): Metalurgi Vol. 33 No. 2 Agustus 2018
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.775 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v33i2.428

Abstract

Telah dilakukan analisis fasa sistem Mn(1-x)NdxFe2O4 sebagai bahan penyerap gelombang mikro hasil sintesis dengan metode sol-gel. Sistem Mn(1-x)NdxFe2O4 (dengan x = 0,0; 0,1 dan 0,2) disintesis dengan mencampurkan serbuk Fe(NO3)3, Mn(NO3)3 dan Nd(NO3)3 sesuai dengan perbandingan molnya. Campuran bahan ini dilarutkan dengan etilen glikol, dikeringkan dengan oven pada suhu 120 °C dan kemudian disinter pada 1200 °C selama 3 jam. Identifikasi fasa menggunakan XRD (X-ray diffractometer) menunjukkan terbentuknya multifasa yang ditandai dengan munculnya fasa MnFe2O3 dan FeNdO3. Pengamatan morfologi dengan SEM menunjukkan terbentuknya struktur yang tidak homogen untuk seluruh sampel dengan ukuran sekitar 200-400 nm. Serapan gelombang mikro yang diukur dengan VNA (Vector Network Analyzer) menunjukkan bahwa substitusi  ion Nd3+ dapat meningkatkan kemampuan material menyerap gelombang mikro, dengan serapan terbesar ~93% oleh komposisi x = 0,2 (Mn0,8Nd0.2Fe2O4).
SIFAT LISTRIK DAN MAGNETIK LAPISAN TIPIS NANOKOMPOSIT Fe-C/Si(100)[Electrical and Magnetic Properties of Fe-C/Si(100) Nanocomposite Thin Film.] Yunasfi, Yunasfi; Mashadi, Mashadi; Yusuf, Saeful
Metalurgi Vol 28, No 2 (2013): Metalurgi Vol.28 No.2 Agustus 2013
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.549 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v28i2.250

Abstract

SIFAT LISTRIK DAN MAGNETIK LAPISAN TIPIS NANOKOMPOSIT Fe-C/Si(100). Telah dilakukan karakterisasi sifat listrik dan magnetik lapisan tipis nanokomposit Fe-C/Si(100). Nanokomposit dan nanostruktur karbon yang mengandung nanopartikel besi menunjukkan sifat listrik dan magnetik, sehingga banyak diaplikasikan di bidang elektromagnetik dalam bentuk lapisan tipis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati sifat listrik dan magnetik lapisan tipis nanokomposit Fe-C/Si(100) dalam rangka pengaplikasiannya di bidang sensor. Nanokomposit Fe-C dibuat dari campuran serbuk grafit dan Fe dalam berbagai variasi persen berat Fe (1%-3% berat Fe) dengan teknik high energy milling (HEM) selama 50 jam. Setelah serbuk campuran Fe-C dikompaksi dengan mesin pres, bahan ini dipakai sebagai target sputtering untuk menumbuhkan lapisan tipis nanokomposit Fe-C diatas substrat Si(100). Hasil pengamatan dengan SEM menunjukkan bahwa lapisan tipis memiliki permukaan rata dan halus, partikel Fe-C terdeposisikan secara merata dan homogen di atas substrat Si(100) dengan ukuran partikel sekitar 50 nm. Dari pengamatan penampang lintang diperlihatkan bahwa lapisan tipis karbon telah terbentuk di atas substrat Si(100), dengan ketebalan sekitar 100 nm. Karakterisasi sifat listrik dengan LCR meter menunjukkan bahwa nilai konduktansi Fe-C/Si(100) bertambah tinggi seiring dengan penambahan Fe. Karakterisasi sifat magnetik dengan metode Four Point Probe menunjukkan bahwa lapisan tipis Fe-C/Si(100) adalah magnetoresistance positif, dimana seiring dengan peningkatan kandungan Fe pada lapisan tipis Fe-C, nilai resistivitas semakin rendah dan nilai MR semakin meningkat. AbstractCharacterization of electrical and magnetic properties of Fe-C/Si(100) nano composite thin film were carriedout. Carbon nanocomposite and nanostructured with containing iron nanoparticles exhibit electrical andmagnetic properties, so a lot of the electromagnetic field is applied in the form of thin layers. The purpose ofthis study was to observe the electrical and magnetic properties of Fe-C/Si (100) nanocomposite thin layer inthe context of its application in the field of sensors. Fe-C nanocomposites were made by mixing graphite andFe in various weight % of Fe (1 - 3 weight %) using High Energy Milling (HEM) for 50 hours. After mixingpowder of Fe-C were compacted by pressing machine, the pellets were used as a sputtering target for growthof Fe-C nanocomposite thin film on Si(100) substrate. The result observation of SEM shows that the thinfilm has flat and smooth surface, particle of Fe-C was clearly and homogenously deposited on Si(100) withthe particle size of around 50 nm. From cross section observation, it is shown that the graphite thin film hasbeen formed on Si(100) substrate with a thickness of around 100 nm. Characterization of electrical propertyusing LCR meter shows that the conductance value of Fe-C/Si(100) become higher in accordance with theincreasing of Fe. Characterization of magnetic property using Four Point Probe method shows that the Fe-C/Si(100) thin film is a positive magnetoresistance, which in accordance with the increasing of Fe inside theFe-C thin film, the resistivity value become lower and the MR value become higher.
TINJAUAN PERMENPAR NO. 28 – 2015 USAHA PENJUALAN MAKANAN PADA SKALA MIKRO KECIL SURYA KENCANA BOGOR Mashadi, Mashadi; Amwila P, Andi Yudha
IKRA-ITH EKONOMIKA Vol 2 No 3 (2019): IKRAITH-EKONOMIKA VOL 2 no 3 Bulan November 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.666 KB)

Abstract

Beberapa tahun terakhir ini, kuliner telah menjadi bagian dari kegiatan wisata dan bahkankuliner telah menjadi tujuan wisata. Oleh sebab itu usaha kuliner perlu memiliki ukuran standaryang dapat memberikan rasa aman bagi yang mengkonsumsinya. Di Indonesia standar terkaitwisata kuliner dapat mengacu kepada peraturan Menteri Pariwisata Nomor 28 Tahun 2015 yangtelah ditetapkan dan diberlakukan sejak Desember 2015 (Permen-par).Dalam penelitan akan melihat efektivitas Permen-par dalam penerapannya pada PusatPenjualan Makanan yang terkategori Mikro dan Kecil di Pusat Kota Bogor yang meliputiKecamatan Bogor Tengah. Hasil-hasil penelitian terdahulu terkait standarisasi layanan jasa dankuliner dengan menggunakan beberapa aturan yang digunakanya, memberikan hasil, bahwasecara umum pelaku usaha belum sesuai dengan standar yang digunakan.Metologi penelitian dalam penelitian ini adalah Deskriptif dengan cara Survey. Populasidiperoleh dari Data Dinas Koperasi dan UMKM yang kemudian banyaknya sampel ditetapkandengan menggunakan rumus Slovin dengan ? 0,05 (5%). Hasil penelitian secara umummenunujukkan bahwa pelaku usaha kuliner yang berada disepanjang jalan Surya Kencana Kota Bogor,secara keseluruhan belum memenuhi kriteria sebagai mana Peraturan Menteri Pariwista (Permen-par) No.28 tahun 2015.
SINTESIS BAHAN MAGNETIK ZnxFe(3-x)O4 DENGAN METODE KO-PRESIPITASI SEBAGAI PENYERAP GELOMBANG MIKRO Mashadi, Mashadi; Putri, Rika Andriyani; Sugeng, Bambang; ., Yunasfi
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 13, No 2 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.188 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v13i2.3241

Abstract

Bahan magnetik ZnxFe(3-x)O4 (x = 0,75; 1 dan 1,25) disintesis dengan mencampurkan serbuk ZnCl2 dan FeCl2 sesuai dengan perbandingan molnya dengan metode ko-presipitasi, kemudian dikalsinasi pada suhu 1000 ºC selama 5 jam. Hasil identifikasi fasa dengan XRD (X-ray diffractometer) menunjukkan bahwa sampel dengan nilai x=0,75 membentuk fasa ZnFe2O4 dan Fe2O3, untuk nilai x=1 membentuk fasa tunggal dari ZnFe2O4, sedangkan untuk nilai x=1,25 membentuk fasa ZnFe2O4 dan ZnO. Pengukuran sifat magnet VSM (vibrating sample magnetometer) menunjukkan bahwa sampel berperilaku ferromagnetik dengan nilai Ms semakin tinggi (pada rentang 21,2 ? 31,7 emu/g) sedangkan nilai Hc semakin kecil (pada rentang 254 ? 135 Oe) seiring dengan penambahan kandungan ion Zn2+. Kemampuan penyerapan gelombang mikro yang diukur dengan VNA (Vector Network Analyzer) menunjukkan nilai RL (Reflection Loss) maksimum pada komposisi sampel x = 1,0 (ZnFe2O4) adalah -12,77 dB pada frekuensi 10,18 GHz.  Berarti bahwa serbuk ZnFe2O4 mampu menyerap gelombang mikro sebesar 94,69 % pada frekuensi 10,18 GHz. Dengan demikian, ZnFe2O4 dapat diaplikasikan sebagai bahan penyerap gelombang mikro.