Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH IRADIASI GAMMA TERHADAP SIFAT LISTRIK FILM TIPIS GRAFIT Astuti, Astuti; Yunasfi, Yunasfi; Pratiwi, Putri
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Fisika
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.79 KB)

Abstract

Penelitian ini mengenai pengaruh iradasi Gamma terhadap sifat listrik film tipis grafit. Film tipis grafit dideposisi dengan  menggunakan metode DC-Unbalanced Magnetron Sputtering. SEM digunakan untuk melihat morfologi permukaan dan ketebalan sampel. Lapisan tipis grafit diperoleh dengan permukaan yang homogen dengan ketebalan    12,08 μm. Pengukuran sifat listrik dilakukan dengan menggunakan LCR-meter, dengan variasi dosis radiasi dari sinar Gamma. Konduktivitas tertinggi diperoleh dengan pemberian dosis radiasi sebanyak 400 kGy, yaitu 0,6372 μS/cm. Konduktivitas lapisan tipis grafit meningkat seiring dengan meningkatnya  dosis radiasi yang diberikan.   Katakunci: DC-Unbalanced Magnetron Sputtering: grafit, lapisan tipis, radiasi         Gamma
Morphometry and Pollution Load Capacity of Lake Pondok Lapan in Langkat Regency, North Sumatra Muhtadi, Ahmad; Yunasfi, Yunasfi; Marufi, M.; Rizki, A.
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Morphometry is necessary to know the physical characteristics of a lake and how much the ability of the lake to receive pollutant loads. Determination of water quality status and pollution load capacity of lake water is very important to do with the utilization of lake by the community for cultivation activity of floating net cage (KJA). This study aimed to determine the characteristics of morphometry and bathymetry of the lake, determine the status of water quality and the capacity of lake pollution load. The study was conducted in January–March 2015. Mapping was done by making a path of 100 trajectories which was then processed with ArcView. The observation station for water quality consisted of 4 stations. The status of water quality was determined by the Pollution and Storage Index method based on PerMen LH. No. 115 of 2003. The capacity of lake pollution loud refers to PerMen LH. 28 of 2009. The results showed that Lake Pondok Lapan area reached 63,472.78 m2 (6.35 ha) with a maximum depth of 4.15 m. This lake is classified as a closed water, aerobic, with a residence time of 11–12 days. The depth of compensation is at a depth of 2.61–2.85 m. The water discharge coming out of the lake ranges 12,963.45–14,111.71 m³ per day. The status of water quality of Lake Pondok Lapan is categorized as uncontaminated with score 0 for the Storet method and 0.46–0.86 for Pollution Index method. Lake pollution load capacity is of 1.98 kg of phosphorus per year.
STATUS LIMNOLOGIS DANAU SIOMBAK, MEDAN, SUMATRA UTARA Muhtadi, Ahmad; Yunasfi, Yunasfi; Leidonald, Rusdi; Sandy, Sarah D.; Junaidy, Adil; Daulay, Achmad T.
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau Siombak terletak di pesisir Kota Medan, sehingga perairannya dipengaruhi oleh pasang surut. Danau ini berfungsi sebagai resapan air, pengendali banjir, area kegiatan penangkapan ikan dan biota perairan lain, serta tempat wisata. Berbagai kegiatan di danau ini menyebabkan perubahan kualitas lingkungan perairan danau. Untuk menjaga kelestarian danau tersebut, maka diperlukan upaya pengelolaan yang tepat. Pengelolaan danau seharusnya diawali dengan pemahaman yang baik tentang sifat dan ciri-ciri perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status limnologis Danau Siombak melalui analisis morfometri, aspek fisika, kimia, dan biologi perairan, serta status trofik perairan. Morfometri mencakup dimensi permukaan dan bawah permukaan. Parameter fisika meliputi suhu, Total Suspended Solid (TSS), kejernihan air, daya hantar listrik (DHL), dan salinitas. Parameter kimia meliputi pH, oksigen terlarut (DO), Biological Oxygen Demand (BOD5), Chemical Oxygen Demand (COD), nitrat, dan fosfat. Parameter biologi mencakup struktur komunitas nekton dan bentos. Pengukuran morfometri danau dilakukan pada bulan April 2014 pada saat pasang dan surut. Pengukuran kualitas air dan pengambilan data biologi dilakukan pada bulan Mei–Juli 2014 pada saat pasang dan surut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Danau Siombak memiliki luas 41,44 ha dengan kedalaman maksimum 5 m saat pasang dan 4 m saat surut. Berdasarkan aspek fisika, kimia, dan biologi perairan, Danau Siombak tergolong perairan terbuka yang dipengaruhi oleh pasang surut, bersifat asin, dan berkadar oksigen tinggi, dengan waktu tinggal air danau (Rt) selama 15,65 jam dan debit (Q) sebesar 3,7 x 107 m3/jam saat pasang dan 3,0 x 107 m3/jam saat surut. Konsentrasi fosfat yang tinggi mengindikasikan perairan ini sudah tercemar. Namun, kualitas air Danau Siombak masih sesuai untuk kegiatan perikanan. Komunitas bentos dan nekton relatif tidak stabil. Komunitas bentos didominansi oleh Blue Mussel (Mytilus edulis) saat pasang (57%) dan Red-rimmed Melania (Melanoides tuberculata) saat surut (41,34%). Komunitas nekton didominasi oleh Blue Panchax (Aplocheilus panchax) baik pasang (74,07%) maupun surut (64,79%). Secara umum, perairan Danau Siombak tergolong eutrofik.
ANALISIS STRUKTUR KRISTAL DAN SIFAT MAGNET BAHAN ABSORBER Ni(0,5-x)NdxFe2,5O4 HASIL SINTESIS DENGAN METODE KOPRESIPITASI Yunasfi, Yunasfi
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.426 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v12i1.1805

Abstract

Telah dilakukan analisis struktur mikro dan sifat magnet bahan penyerap gelombang mikro Ni(0,5-x)NdxFe2,5O4 hasil sintesis dengan dengan metode kopresipitasi. Serbuk Ni(0,5-x)NdxFe2,5O4 (x = 0,0; 0,2 dan 0,4) disintesis dengan mencampurkan serbuk NiCl2, NdCl3 danFeCl3 sesuai dengan perbandingan molnya masing-masing. Identifikasi fasa dengan XRD (X-ray diffraction) menunjukkan telah terbentuknya komposit  Ni(0,5-x)NdxFe2,5O4 dengan munculnya fasa NiFe2O4, NdFeO3 dan Fe2O3. Pengamatan morfologi dengan SEM (Scanning Electron Microscope) menunjukkan terbentuknya butiran yang tidak homogen dengan ukuran antara 100 nm – 200 nm. Sifat magnet sampel yang dianalisis dengan VSM (vibrating sample magnetometer) menunjukkan bahwa sampel berperilaku ferromagnetik, nilai Ms semakin rendah (pada rentang 36,6 – 21,8 emu/g) sedangakan nilai Hc semakin besar (pada rentang 140,5 – 191,5 Oe) seiring dengan penambahan kandungan ion Nd3+. Sedangkan kemampuan penyerapan gelombang mikro yang diukur dengan VNA (Vector Network Analyzer) menunjukkan nilai RL (reflection loss) maksimum oleh sampel x = 0,2 sekitar -24 dB pada frekuensi 10,60 GHz. Berarti bahwa serbuk Ni(0,3)Nd0,2Fe2,5O4 mampu menyerap gelombang mikro sebesar ~94 % pada frekuensi 10,60 GHz.  
Pengaruh Waktu Milling Terhadap Mikrostruktur dan Sifat Magnetik Komposit NiFe2O4-NdFeO3 [Influence Of Milling Time on Microstructure and Magnetic Properties of NiFe2O4-NdFeO3 Composite] Mulyawan, Ade; Yunasfi, Yunasfi; Adi, Wisnu Ari
Metalurgi Vol 32, No 3 (2017): Metalurgi Vol. 32 No. 3 Desember 2017
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.118 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v32i3.216

Abstract

The development of electromagnetic wave and microwave absorbing materials was important to overcome the electromagnetic wave interference in communication technology and in the development of radar materials for military purposes. In this study the composite which contained two different phases of NiFe2O4-NdFeO3 has successfully synthesized using Fe2O3, NiO, and Nd2O3 as starting materials through solid state reaction method. The composites were made by varying milling times from 10, 15, 20, and 25 hours then followed by sintering process at 1200 °C for 3 hours. Phase identification was performed using XRD (x-ray diffractometer) which revealed only NiFe2O4 and NdFeO3 phases. The crystallite size of the NiFe2O4 phase is in the range of 59-68 nm, and NdFeO3in the range of 62-65 nm. The agglomeration of particles was observed by using SEM (scanning electron microscope). Referring to the characterization result of the magnetic properties by using VSM (vibrating sample magnetometer), it is known that the parameters of the magnetic properties such as magnetization saturation (Ms), magnetization remanence (Mr), and coercivity (Hc) are highly dependent on the mass fraction, crystallite size,and the homogenity of the phase composition.AbstrakPengembangan bahan penyerap gelombang elektromagnetik dan gelombang mikro sangat penting dilakukan untuk mengatasi masalah interferensi gelombang elektromagnetik pada teknologi komunikasi serta pada material radar untuk tujuan militer. Pada penelitian ini berhasil dilakukan pembuatan material penyerap gelombang elektromagnetik komposit fasa NiFe2O4-NdFeO3 dengan menggunakan Fe2O3, NiO, dan Nd2O3 melalui reaksi padatan. Sampel komposit dimilling dengan variasi waktu 10, 15, 20, dan 25 jam dan selanjutnya disinter pada suhu 1200 oC selama 3 jam. Identifikasi fasa dilakukan dengan X-ray Diffractometer (XRD) menunjukan bahwa komposit hanya terdiri dari fasa NiFe2O4 dan NdFeO3. Ukuran kristalit fasa NiFe2O4 berada pada kisaran 59-68 nm, sedangkan fasa NdFeO3 pada kisaran 62-65 nm. Pengamatan morfologi permukaan dilakukan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Berdasarkan nilai parameter sifat magnetik yang dihasilkan menggunakan Vibrating Sample Magnetometer (VSM) seperti magnetisasi saturasi(Ms), magnetisasi remanen (Mr), dan koesivitas (Hc) sangat bergantung pada fraksi massa, ukuran kristalit, dan homogenitas fasa yang terbentuk.
KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR KARBON DARI GRAFIT HASIL MILLING[Characterization of Nanostructured Carbon from Graphite as Milling Product] Yunasfi, Yunasfi
Metalurgi Vol 27, No 3 (2012): Metalurgi Vol.27 No.3 Desember 2012
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.5 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v27i3.238

Abstract

KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR KARBON DARI GRAFIT HASIL MILLING. Telah dilakukankarakterisasi nanostruktur karbon dari grafit hasil milling. Nanostruktur karbon dibuat melalui proses millingdengan teknik high energy milling (HEM) terhadap serbuk grafit dengan variasi waktu milling antara 25 jamsampai 100 jam. Serbuk grafit hasil milling kemudian diidentifikasi fasanya dengan metoda difraktometer sinarx(XRD), ukuran partikel yang terbentuk dengan metoda particle size analyzer (PSA) dan diamati secara detiltopologinya dengan metoda transmission electron microscopy (TEM). Hasil identifikasi fasa terhadap serbukgrafit hasil milling menunjukkan bahwa hanya muncul puncak difraksi C(002) dan C(004). Hal ini menunjukkanbahwa struktur grafit masih didominasi oleh fasa heksagonal. Intensitas puncak difraksi ini semakin rendahseiring dengan bertambahnya waktu milling. Hasil analisa dengan PSA menunjukkan terbentuknya karbonnanostruktur hasil milling, dimana ditunjukkan bahwa ukuran partikel karbon semakin kecil seiring denganpeningkatan waktu milling, yaitu dari 540 nm (25 jam) menjadi 190 nm (75 jam). Hasil analisa TEMmenunjukkan adanya serat-serat pipih panjang berukuran diameter 10 - 75 nm dan panjang 20 - 200 nm.Kuantitas serat karbon ini semakin banyak seiring dengan peningkatan waktu milling. Hal ini menunjukkanbahwa akibat adanya tumbukan antara partikel karbon dengan bola-bola milling selama proses millingmengakibatkan penghancuran partikel-partikel karbon sampai ke ukuran nano serta pembentukan serat karbon. AbstractCharacterization of nanostructured carbon from graphite as milling product of High Energy Milling (HEM)technique was carried out. Nanostructured Carbon was prepared by milling process against the graphitepowder with various of milling time between 25 hours up to 100 hours. A milled graphite powder was thenidentified their phase by using phase identification with X-Ray Diffractometer methods, formed particle sizewas measured by Particle Size Analyzer (PSA) and the detail phase including the tophology andmeasurement of particle size were observed with Transmission Electron Scanning (TEM) methods. Theresult of identification phase of the graphite powder milling results showed that the intensity of diffractionpeaks which appear only diffraction peaks for carbon C(002) C(004) and C(110), while for other atoms donot identified. This indicates that the graphite structure is still dominated by the hexagonal phase. Theintensity of diffraction peaks is lower along with increasing milling time. PSA analysis result shows theformation of carbon nanostructure as the result of milling process, which the carbon particle size decreaseswith the increasing of milling time; from 540 nm (25 hours) to 190 nm (75 hours). TEM analysis resultshows the existence of long small fiber with the size of 10 – 75 nm and the length of 20 – 200 nm. Thisshows that the result of collisions between particles of graphite powder with milling balls during millingprocess, resulting in the destruction of the graphite particles until nano size and also in the forming of carbonfiber.
SIFAT LISTRIK DAN MAGNETIK LAPISAN TIPIS NANOKOMPOSIT Fe-C/Si(100)[Electrical and Magnetic Properties of Fe-C/Si(100) Nanocomposite Thin Film.] Yunasfi, Yunasfi; Mashadi, Mashadi; Yusuf, Saeful
Metalurgi Vol 28, No 2 (2013): Metalurgi Vol.28 No.2 Agustus 2013
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.549 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v28i2.250

Abstract

SIFAT LISTRIK DAN MAGNETIK LAPISAN TIPIS NANOKOMPOSIT Fe-C/Si(100). Telah dilakukan karakterisasi sifat listrik dan magnetik lapisan tipis nanokomposit Fe-C/Si(100). Nanokomposit dan nanostruktur karbon yang mengandung nanopartikel besi menunjukkan sifat listrik dan magnetik, sehingga banyak diaplikasikan di bidang elektromagnetik dalam bentuk lapisan tipis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati sifat listrik dan magnetik lapisan tipis nanokomposit Fe-C/Si(100) dalam rangka pengaplikasiannya di bidang sensor. Nanokomposit Fe-C dibuat dari campuran serbuk grafit dan Fe dalam berbagai variasi persen berat Fe (1%-3% berat Fe) dengan teknik high energy milling (HEM) selama 50 jam. Setelah serbuk campuran Fe-C dikompaksi dengan mesin pres, bahan ini dipakai sebagai target sputtering untuk menumbuhkan lapisan tipis nanokomposit Fe-C diatas substrat Si(100). Hasil pengamatan dengan SEM menunjukkan bahwa lapisan tipis memiliki permukaan rata dan halus, partikel Fe-C terdeposisikan secara merata dan homogen di atas substrat Si(100) dengan ukuran partikel sekitar 50 nm. Dari pengamatan penampang lintang diperlihatkan bahwa lapisan tipis karbon telah terbentuk di atas substrat Si(100), dengan ketebalan sekitar 100 nm. Karakterisasi sifat listrik dengan LCR meter menunjukkan bahwa nilai konduktansi Fe-C/Si(100) bertambah tinggi seiring dengan penambahan Fe. Karakterisasi sifat magnetik dengan metode Four Point Probe menunjukkan bahwa lapisan tipis Fe-C/Si(100) adalah magnetoresistance positif, dimana seiring dengan peningkatan kandungan Fe pada lapisan tipis Fe-C, nilai resistivitas semakin rendah dan nilai MR semakin meningkat. AbstractCharacterization of electrical and magnetic properties of Fe-C/Si(100) nano composite thin film were carriedout. Carbon nanocomposite and nanostructured with containing iron nanoparticles exhibit electrical andmagnetic properties, so a lot of the electromagnetic field is applied in the form of thin layers. The purpose ofthis study was to observe the electrical and magnetic properties of Fe-C/Si (100) nanocomposite thin layer inthe context of its application in the field of sensors. Fe-C nanocomposites were made by mixing graphite andFe in various weight % of Fe (1 - 3 weight %) using High Energy Milling (HEM) for 50 hours. After mixingpowder of Fe-C were compacted by pressing machine, the pellets were used as a sputtering target for growthof Fe-C nanocomposite thin film on Si(100) substrate. The result observation of SEM shows that the thinfilm has flat and smooth surface, particle of Fe-C was clearly and homogenously deposited on Si(100) withthe particle size of around 50 nm. From cross section observation, it is shown that the graphite thin film hasbeen formed on Si(100) substrate with a thickness of around 100 nm. Characterization of electrical propertyusing LCR meter shows that the conductance value of Fe-C/Si(100) become higher in accordance with theincreasing of Fe. Characterization of magnetic property using Four Point Probe method shows that the Fe-C/Si(100) thin film is a positive magnetoresistance, which in accordance with the increasing of Fe inside theFe-C thin film, the resistivity value become lower and the MR value become higher.
ANALISIS STRUKTUR KRISTAL DAN SIFAT MAGNET BAHAN ABSORBER NI(0,5-X)NDXFE2,5O4 HASIL SINTESIS DENGAN METODE KOPRESIPITASI Yunasfi, Yunasfi
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.426 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v12i1.1805

Abstract

Telah dilakukan analisis struktur mikro dan sifat magnet bahan penyerap gelombang mikro Ni(0,5-x)NdxFe2,5O4 hasil sintesis dengan dengan metode kopresipitasi. Serbuk Ni(0,5-x)NdxFe2,5O4 (x = 0,0; 0,2 dan 0,4) disintesis dengan mencampurkan serbuk NiCl2, NdCl3 danFeCl3 sesuai dengan perbandingan molnya masing-masing. Identifikasi fasa dengan XRD (X-ray diffraction) menunjukkan telah terbentuknya komposit  Ni(0,5-x)NdxFe2,5O4 dengan munculnya fasa NiFe2O4, NdFeO3 dan Fe2O3. Pengamatan morfologi dengan SEM (Scanning Electron Microscope) menunjukkan terbentuknya butiran yang tidak homogen dengan ukuran antara 100 nm ? 200 nm. Sifat magnet sampel yang dianalisis dengan VSM (vibrating sample magnetometer) menunjukkan bahwa sampel berperilaku ferromagnetik, nilai Ms semakin rendah (pada rentang 36,6 ? 21,8 emu/g) sedangakan nilai Hc semakin besar (pada rentang 140,5 ? 191,5 Oe) seiring dengan penambahan kandungan ion Nd3+. Sedangkan kemampuan penyerapan gelombang mikro yang diukur dengan VNA (Vector Network Analyzer) menunjukkan nilai RL (reflection loss) maksimum oleh sampel x = 0,2 sekitar -24 dB pada frekuensi 10,60 GHz. Berarti bahwa serbuk Ni(0,3)Nd0,2Fe2,5O4 mampu menyerap gelombang mikro sebesar ~94 % pada frekuensi 10,60 GHz.  
SINTESIS BAHAN PENYERAP GELOMBANG MIKRO Co0.75Ni0.25Ti(1-x)YxO3 MENGGUNAKAN METODE BALL MILL SIREGAR, TESALONIKA; RIZKY, MUHAMMAD; A. ADI, WISNU; YUNASFI, YUNASFI; MASHADI, MASHADI; SARAGI, TOGAR
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 13, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jme.v13i2.51610

Abstract

Telah berhasil disintesis bahan Co0,75Ni0,25Ti(1-x)YxO3 dengan komposisi (x = 0; 0,025; 0,05 dan 0,075) dengan menggunakan metode reaksi padatan sebagai penyerap gelombang mikro. Empat bahan dasar yang digunakan diantaranya Nikel (II) Oxide (NiO), Yitrium Oxide (Y2O3), Titanium (IV) oxide (TiO2) dan Cobalt oxide (Co3O4). Bahan di milling menggunakan HEM selama 5 jam, dioven selama 5 jam pada suhu  dan disinter pada suhu  selama 5 jam. Karakterisasi sampel dilakukan menggunakan X-Ray Diffraction untuk analisa fasa, Scanning Electron Microscope untuk pengamatan morfologi dan Vector Network Analyzer untuk mengetahui besarnya penyerapan gelombang. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa sampel dengan komposisi x = 0 dan x = 0,025 memiliki fasa tunggal yaitu CoTiO3 sedangkan komposisi x = 0,05 dan x = 0,075 memiliki 3 fasa diantaranya CoTiO3, O7Ti2Y2 dan Co2O4Ti. Dari pengukuran SEM diperoleh morfologi partikel berbentuk bola dengan ukuran diameter partikel yang semakin mengecil seiring penambahan doping Yttrium. Dengan VNA, untuk C-band diperoleh nilai Reflection Loss -25,6 dB dengan persentase penyerapan sekitar 99,72% pada frekuensi 6 GHz (x = 0,05), dan pada X-band diperoleh nilai Reflection-Loss hingga -10,91 dB dengan persentase penyerapan sekitar 91,9% pada frekuensi 11,64 GHz (x = 0,075).Kata kunci: absorban, Metode ball-mill, Reflection Loss
Jenis Fungi yang Berperan dalam Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata di Pulau Sembilan Yunasfi, Yunasfi; Lestari , Sri; Utomo, Budi; Dalimunthe, Afifudin; Fadhilah, Amanatul; Noer, Zulheri; Sihite, Yunita; Samosir, Putri Anatasia; Auri, Mahla Rose Alba; Ramadhan, Yudha Ilham
Jurnal Silvikultur Tropika Vol 14 No 03 (2023): Journal of Tropical Silviculture
Publisher : Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/j-siltrop.14.03.273-280

Abstract

Rhizophora apiculata merupakan satu diantara jenis mangrove yang tumbuh di daerah pesisir yang dipengaruhi oleh air laut. Serasahdaun R. apiculata yang membusuk merupakan bahan organik yang dibutuhkan oleh mikroorganisme danorganisme untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan tempat tinggalnya. Mikroorganisme yang berperan penting dalam mempercepat proses dekomposisi adalah fungi. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan Juni sampai Desember 2022. Metode penelitian ini menggunakan Litter-bag untuk menyimpan serasah daun yang akan diisolasi dan dihitung laju dekomposisinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 Genus fungi yaitu Aspergillus sp, Trichoderma sp, dan Penicillium sp. Laju dekomposisi serasah daun R. apiculata adalah 0,13/hari. Rata-rata kadar karbohidrat yaitu 8,78% dan rata-rata kadar protein yaitu 5,45%. Kata kunci: Dekomposisi, Fungi, Rhizophora apiculata, Serasah