Stephanie Arvina Yusuf
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

WUJUD AKULTURASI ARSITEKTUR PADA ASPEK FUNGSI, BENTUK, DAN MAKNA BANGUNAN GEREJA KRISTEN PNIEL BLIMBINGSARI DI BALI Yusuf, Stephanie Arvina
ARTEKS Jurnal Teknik Arsitektur Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/artk.v1i1.80

Abstract

Title: Aspects of Architecture Infrastructures Acculturation Function, Form and the Meaning of the Christian Church Building Pniel Blimbingsari in BaliWhen culture and Christianity entered Blimbingsari Village, Bali was the beginning of combination between local and migrant culture. Combination of both cultures became an acculturation in architectural form. It is materialized in architecture of Gereja Kristen Pniel Blimbingsari, Bali. Church building form was no longer as an idea generally with the characteristics soaring roof, Gothic architecture style, and so on. Preliminary studies indicate that Gereja Kristen Pniel Blimbingsari through the acculturation process that affect in architectural form and religious rituals. This study aims to reveal a form of acculturation occurs seen from the aspect of function, form and meaning of the building. The method in this research that is descriptive, analytical, and interpretative based on field studies and empirical evidence. This approach taken grounded in cultural theory and archetypes in architecture which collaborated with the aspect of function, form, and meaning of architecture. The study concluded that occur relations between function, form and meaning that implies domination in the form of architecture acculturated. The study concludes that there was a relation between function, form and meaning which implies the dominance in the form of architecture that acculturated. Dominance in this study is as a result of interpretation From the analysis conducted. The concept of Asta Kosala Kosali have a dominant role in shaping the architectural form of acculturation Gereja Kristen Pniel Blimbingsari. The study is expected to benefit as a reference to a similar case that acculturation and can contribute knowledge in the realm of architecture.Keywords: Acculturation, architecture, church, function, form, meaning.
ANALISIS EFEKTIFITAS DESAIN KONTEKSTUAL PADA FASAD BANGUNAN BARU HOTEL CONCORDIA BANDUNG Shane, Derry; Hertoety, Dianna Astrid; Yusuf, Stephanie Arvina
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 8 No 4 (2024): Jurnal Arsitektur ARCADE Desember 2024
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang merupakan sebuah bangunan bersejarah yang dulunya merupakan tempat pertemuan kaum elit yang mengalami alih fungsi menjadi sebuah Hotel. Transformasi ini menimbulkan tantangan dalam menjaga nilai sejarah sambil memenuhi kebutuhan masa kini. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas desain kontekstual pada fasad bangunan baru Hotel Concordia, dengan fokus pada prinsip harmoni dan kontras. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, analisis mendalam dilakukan terhadap elemen pembentuk fasad. Hasilnya menunjukkan penerapan prinsip arsitektur kontekstual dengan baik, meskipun terdapat perbedaan pada beberapa elemen, seperti pola pintu dan atap namun hal tersebut tetap sejalan dengan prinsip kontras. Secara keseluruhan, Hotel Concordia berhasil mengintegrasikan elemen baru dengan konteksnya, menciptakan harmoni visual dan menghormati warisan arsitektural.
Refleksi Praktik Pengajaran Studio Arsitektur dalam Format Kuliah Kelas Malam Hertoety, Dianna Astrid; Sukardi, Rahy Rachmawan; Subki, Raksa Maulana; Stephanie Arvina Yusuf; Yusuf, Stephanie Arvina
DESA - JURNAL DESAIN DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 2 (2025): DESA
Publisher : Prodi Arsitektur, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/desa.v6i2.17452

Abstract

Studio arsitektur merupakan inti dari proses pembelajaran dalam pendidikan arsitektur, di mana interaksi langsung dan intensif antara dosen dan mahasiswa memainkan peran sentral. Namun, pendekatan konvensional ini menjadi tantangan ketika diterapkan pada mahasiswa karyawan yang hanya dapat mengikuti perkuliahan pada malam hari. Artikel ini menyajikan refleksi kritis terhadap praktik pengajaran studio arsitektur di Program Studi Arsitektur Universitas Kebangsaan Republik IndonesiaI yang melayani mahasiswa kelas karyawan, dengan jadwal kuliah pada waktu sore hingga malam hari. Melalui metode observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan dosen dan mahasiswa, serta analisis dokumen perkuliahan, penelitian ini mengeksplorasi strategi pedagogis yang dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan waktu, beban kerja ganda, dan dinamika interaksi dalam studio. Temuan menunjukkan bahwa fleksibilitas waktu, pemanfaatan teknologi digital, serta perencanaan tugas yang terstruktur merupakan elemen kunci dalam menjaga kualitas pembelajaran studio. Refleksi ini tidak hanya mengevaluasi praktik yang telah berjalan, tetapi juga menawarkan rekomendasi konkret bagi penyelenggaraan studio arsitektur yang lebih inklusif dan adaptif, khususnya untuk mendukung keberlangsungan pendidikan arsitektur bagi mahasiswa non-tradisional seperti kelas karyawan.