Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Momongu Kambungu Program Through White Copra Processing in Totopo Village, Gorontalo Regency Yusuf, Taufiq Ismail; Tansa, Salmawaty; Tolago, Ade Irawaty
ELDIMAS: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 2 No 2 (2024): November 2024 - April 2025
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ejppm.v2i2.20

Abstract

Community Service Activities are an effort by Gorontalo State University so that the Tridharma of Higher Education can be implemented by raising the main theme "Momongu Kambungu" which means "Building a Village" from the potential of existing natural resources. . Based on the results of the survey conducted, the potential of Tolotio village is abundant coconut production, but currently it still uses traditional processing that is of low quality and has a high water content. The purpose of this service is to provide insight and knowledge about the correct processing of white copra and meets export standards. The Community Service activity method uses lecture and demonstration methods. The steps of the activity are lectures to explain how to process white copra using a greenhouse, an advantage compared to the previous conventional processing of black copra. then continued with a demonstration of how to process white copra with a greenhouse system. Kegiatan Pengabdian adalah suatu upaya Universitas Negeri Gorontalo agar Tridarma Perguruan Tinggi dapat terlaksana dengan mengangkat tema utama “Momongu Kambungu” yang artinya “Membangun Kampung” dari potensi sumber daya alam yang ada. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan potensi desa Tolotio adalah produksi kelapa melimpah, namun saat ini masih menggunakan pengolahan tradisional yang berkualitas rendah serta kadar air yang tinggi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pengolahan kopra putih yang benar dan memenuhi standar ekspor. Metode kegiatan Pengabdian Masyarakat menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Langkah-langkah kegiatan adalah ceramah untuk menjelaskan cara pengolahan kopra putih dengan menggunakan greenhouse, kelebihan dibandingkan pengolahan kopra hitam sebelumnya yang secara konvensional. selanjutnya dilanjutkan dengan demonstrasi cara pengolahan kopra putih dengan sistem greenhouse
Pendekatan Partisipatif dalam Pembuatan Instalasi Filter Nano untuk Air Bersih di Desa Gandasari, Kecamatan Tolangohula Yusuf, Taufiq Ismail; Tolago, Ade Irawaty; Abdussamad, Syahrir
Empiris Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Volume 2 Nomor 1 April 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59713/ejppm.v2i1.1101

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia, namun akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan di banyak daerah, termasuk Desa Gandasari Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo. Di berbagai belahan dunia, terutama di daerah pedesaan, banyak masyarakat yang masih kesulitan mendapatkan air bersih yang layak konsumsi. Hal ini berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan mereka, serta menghambat perkembangan sosial dan ekonomi. Dalam konteks ini, penting untuk mencari solusi yang dapat menjawab tantangan tersebut. Salah satu pendekatan yang menarik adalah melalui pembuatan instalasi filter nano yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Dengan cara ini, bukan hanya kualitas air yang diharapkan meningkat, tetapi juga kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga sumber daya air mereka. Pendekatan partisipatif dalam pembuatan instalasi filter nano ini melibatkan beberapa langkah strategis yang dirancang untuk menjamin keberlanjutan proyek. Sosialisasi kepada masyarakat menjadi langkah awal yang krusial, di mana informasi tentang pentingnya air bersih dan cara kerja instalasi filter nano disampaikan. Dalam kegiatan sosialisasi ini, masyarakat diberikan pemahaman mengenai berbagai masalah yang dihadapi terkait kualitas air dan dampaknya terhadap kesehatan. Selanjutnya, pelatihan diadakan untuk memberdayakan anggota masyarakat agar mereka dapat berkontribusi secara aktif dalam proses pembuatan dan pengelolaan instalasi. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah dan organisasi non-pemerintah, proyek ini mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk memastikan bahwa instalasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan lokal dan dapat dioperasikan oleh masyarakat. Hasil dari proyek ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas air dan kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih. Dengan meningkatnya pengetahuan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga dan mengelola sumber daya air mereka, serta berbagi informasi ini dengan anggota komunitas lainnya. Dengan demikian, pendekatan partisipatif dalam pembuatan instalasi filter nano tidak hanya memberikan solusi teknis untuk masalah air bersih, tetapi juga membangun kesadaran kolektif dan tanggung jawab di antara masyarakat. Proyek ini menunjukkan bahwa dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahap, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, dapat tercipta solusi yang lebih berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan lokal.
PENGARUH CAMPURAN CULLET DAN GYPSUM TERHADAP KEMAMPUAN ISOLASI DIELEKTRIK TANAH LIAT SEBAGAI BAHAN ISOLATOR LISTRIK Djafar, Moh. Wahyu; Amali, Lanto Mohamad Kamil; Yusuf, Taufiq Ismail; Ntobuo, Nova Elysia
Journal Of Renewable Energy Engineering Vol. 3 No. 1 (2025): Journal Of Renewable Energy Engineering
Publisher : Program Vokasi-Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jree.v3i1.56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sifat isolasi dielektrik material isolator berbahan dasar tanah liat melalui penambahan cullet dan gypsum, hal ini menjadi upaya penting bagi pengembangan material isolator yang efisien. Tanah liat, sebagai sumber daya melimpah, memiliki potensi besar namun membutuhkan peningkatan performa dielektrik. Metode eksperimental digunakan untuk membuat tujuh variasi sampel berbentuk persegi (40 mm×40 mm×10 mm) dengan proporsi cullet (5%, 10%), gypsum (5%, 10%), dan kombinasinya. Sampel diuji tegangan tembus menggunakan tegangan tinggi AC. Hasil menunjukkan bahwa penambahan cullet dan gypsum secara konsisten meningkatkan tegangan tembus, dengan kombinasi 10% cullet + 10% gypsum mencapai nilai tertinggi 43,78 kV (4,38 kV/mm). Meskipun belum memenuhi standar PLN (9,85 kV/mm), penelitian ini menginformasikan potensi aditif dalam meningkatkan performa isolasi khususnya berbahan dasar tanah liat
Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa Hasil Pengolahan Kopra sebagai Media Tanam (Cocopeat) Naiu, Asri Silvana; Yusuf, Nikmawatisusanti; Yusuf, Taufiq Ismail
ELDIMAS: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): Mei - Oktober 2025
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ejppm.v3i1.24

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini memanfaatkan limbah hasil samping pengolahan kopra yaitu serabut  kelapa menjadi serbuk kelapa (cocopeat) sebagai media tanam. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah pelatihan ketrampilan pada masyarakat melalui transfer ilmu dan teknologi tentang teknik penanganan pasca panen pada para pengusaha kopra serta pelatihan mengolah hasil samping pengolahan kopra yaitu serabut kelapa menjadi produk media tanam (cocopeat) melalui pendampingan langsung di lapangan kepada masyarakat.  Hasil dari kegiatan ini, masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dan para pemuda, telah mampu memanfaatkan serabut kelapa limbah hasil samping industri kopra menjadi produk media tanam (cocopeat) yang memiliki nilai ekonomis, serta telah mampu meminimalisir penumpukan limbah serabut kelapa di wilayah lingkungan Desa suka makmur The purpose of this community service activity is to utilize waste from copra processing, namely coconut fiber, into coconut powder (cocopeat) as a planting medium. The method used to achieve this goal is skills training for the community through the transfer of knowledge and technology about post-harvest handling techniques for copra entrepreneurs and training in processing copra processing by-products, namely coconut fiber, into planting media products (cocopeat) through direct assistance in the field to the community. The results of this activity, the community, especially housewives and young people, have been able to utilize coconut fiber, a waste from the copra industry, into planting media products (cocopeat) that have economic value, and have been able to minimize the accumulation of coconut fiber waste in the Suka Makmur Village environment.