Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISIS PENGUJIAN ARUS BOCOR LINE POST INSULATOR 70 kV YANG TERKONTAMINASI POLUTAN INDUSTRI Kamil Amali, Lanto Mohamad
FORISTEK : Forum Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : FORISTEK : Forum Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.882 KB)

Abstract

Failure of Insulators of ‘Line Post Insulator 70 kV type’ usually caused by many factors, such as the leakage current on contaminated insulator surfaces. This leakage current will cause interference with the electrical energy distribution system. This study reported the results of testing the leakage current on insulator 70 kV Line Post Insulator type  performed on high-voltage laboratory Ujung Pandang State Polytecchnics. Based on testing, the maximum leakage current value obtained in wet conditions polluted with spraying of pollutants ESDD = 3.2 mg/cm2 and NSDD =  0.08 mg/cm2 with a value of leakage current of 7.4 mA at an applied voltage of 22 kV, this can result in flashover. Keyword : Insulator, Current leakage, Flashover
PEMETAAN INTENSITAS POLUSI PADA ISOLATOR JARINGAN TRANSMISI Amali, Lanto Mohamad Kamil
FORISTEK : Forum Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : FORISTEK : Forum Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.261 KB)

Abstract

The problem in this study were: (1) how the intensity of pollution sector in the region polluted insulator, (2) how polluted insulator surface conductivity Parent substations in each region, (3) how to profile an appropriate insulators for substations with different levels of intensity of pollution sector in the region. To solve this problem pollutant sampling conducted on ceramic insulators on the channel milestone substation switchyard each region at two different points, namely at the top of the insulator and the bottom fin insulators. The results showed the intensity of pollution for every region of substation at a concentration of 0.50 g / l has a value of ESDD with dissolved heavy pollutant levels (> 0.1 mg/cm2), while the value of NSDD categorized insoluble low-level pollutants. Maximum leakage current value obtained by GI. Makale 4.73 mA, GI. Sungguminasa 4.47 mA, GI. Tello 4.60 mA, GI. Long Tallo 4.67 mA and GI. Pangkep 4.87 mA.   Keywords : Insulator, Pollutan, ESDD, NSDD
Implementasi Standar Intensitas Penerangan Ruang Kerja Perajin Karawo Untuk Meningkatkan Kualitas Sulam Karawo Lanto Mohamad Kamil Amali
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 4, No 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.708 KB) | DOI: 10.37905/jjeee.v4i1.11342

Abstract

Sulam karawo adalah salah satu kerajinan tangan khas Provinsi Gorontalo, dimana proses pembuatannya memerlukan ketelitian luar biasa serta ketajaman penglihatan. Untuk menghasilkan kerajinan yang berkualitas baik, maka sulam karawo harus dikerjakan pada ruangan dengan intensitas penerangan yang sesuai. Observasi awal yang dilakukan pada ruang kerja perajin karawo menunjukkan bahwa intensitas penerangan di ruang kerja perajin karawo di bawah dari 270 lux. Hal ini berdampak pada penglihatan mata perajin yang berakibat pada kualitas hasil sulam karawo.  Tujuan penelitian ini adalah menerapkan standar intensitas penerangan 270 lux pada ruang kerja perajin karawo dimana untuk mencapai tujuan tersebut metode yang digunakan adalah studi lapangan serta implementasi penerapan intensitas penerangan pada ruang kerja perajin karawo. Hasil desain dan implementasi tata letak lampu penerangan pada ruang kerja perajin karawo adalah memasang lampu LED @25 Watt 2500lm Cooldayligt yang dipasang dengan konfigurasi Zig Zag lampu sebanyak 4 buah sehingga setiap saat dapat menghasilkan intensitas penerangan sebesar 270 lux. Karawo embroidery is one of the typical handicrafts of Gorontalo Province, where the manufacturing process requires extraordinary accuracy and visual acuity. To produce good quality crafts, karawo embroidery must be done in a room with the appropriate lighting intensity. Preliminary observations made in the karawo crafter's workspace showed that the intensity of lighting in the karawo craftsman's workspace was below 270 lux. This has an impact on the eyesight of the craftsman which results in the quality of the karawo embroidery results. The purpose of this study is to apply a standard lighting intensity of 270 lux to the workspace of karawo craftsmen were to achieve this goal the method used is a field study and the implementation of the application of lighting intensity in the workspace of karawo craftsmen. The results of the design and implementation of the layout of lighting lamps in the workspace of Karawo craftsmen are to install LED lamps @ 25 Watt 2500lm Cooldayligt which are installed with a Zig-Zag configuration of 4 lamps so that at any time they can produce an intensity of illumination of 270 lux.
PEMETAAN INTENSITAS POLUSI PADA ISOLATOR JARINGAN TRANSMISI Lanto Mohamad Kamil Amali
Foristek Vol. 1 No. 1 (2011): Foristek
Publisher : Foristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem in this study were: (1) how the intensity of pollution sector in the region polluted insulator, (2) how polluted insulator surface conductivity Parent substations in each region, (3) how to profile an appropriate insulators forsubstations with different levels of intensity of pollution sector in the region. To solve this problem pollutant samplingconducted on ceramic insulators on the channel milestone substation switchyard each region at two different points, namelyat the top of the insulator and the bottom fin insulators. The results showed the intensity of pollution for every region ofsubstation at a concentration of 0.50 g / l has a value of ESDD with dissolved heavy pollutant levels (> 0.1 mg/cm2), while thevalue of NSDD categorized insoluble lowlevel pollutants. Maximum leakage current value obtained by GI. Makale 4.73mA, GI. Sungguminasa 4.47 mA, GI. Tello 4.60 mA, GI. Long Tallo 4.67 mA and GI. Pangkep 4.87 mA.
ANALISIS PENGUJIAN ARUS BOCOR LINE POST INSULATOR 70 kV YANG TERKONTAMINASI POLUTAN INDUSTRI Lanto Mohamad Kamil Amali
Foristek Vol. 2 No. 1 (2012): Foristek
Publisher : Foristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Failure of Insulators of ‘Line Post Insulator 70 kV type’ usually caused by many factors, such as the leakage current oncontaminated insulator surfaces. This leakage current will cause interference with the electrical energy distribution system. Thisstudy reported the results of testing the leakage current on insulator 70 kV Line Post Insulator type performed on high-voltagelaboratory Ujung Pandang State Polytecchnics. Based on testing, the maximum leakage current value obtained in wet conditions polluted with spraying of pollutants ESDD = 3.2 mg/cm2 and NSDD = 0.08 mg/cm2 with a value of leakage currentof 7.4 mA at an applied voltage of 22 kV, this can result in flashover.
Karakteristik Potensi Energi Surya dan Energi Angin Pada Lahan Potensil Agropolitan yang Belum Dimanfaatkan Lanto Mohamad Kamil Amali; Yasin Mohamad; Ervan Hasan Harun
Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer Vol 4, No 2 (2015): Edisi Desember 2015
Publisher : Fakultas Teknik Elektro - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.544 KB) | DOI: 10.36055/setrum.v4i2.452

Abstract

Program agropolitan yang dikembangkan di Provinsi Gorontalo adalah program berbasis jagung agropolitan [5]. Berdasarkan data sementara, lahan potensial agropolitan di Provinsi Gorontalo adalah 220 406 hektar, yang telah dimanfaatkan 99,176 hektar dan 121,230 hektar wilayah potensi lokal untuk pengembangan jagung belum utilized.On sisi lain, lokasi dari pelaksanaan kegiatan petani pasca panen, dilakukan jauh dari lahan pertanian, hal ini karena daerah sekitarnya lahan pertanian listrik terjangkau sehingga mengarah ke biaya produksi yang lebih tinggi dari petani. Alternatif dapat dikembangkan yang memanfaatkan potensi energi surya dan energi angin sebagai energi alternatif untuk mendukung proyek pembangkit listrik di lokasi lahan pertanian. Penelitian ini menjelaskan lokasi lahan potensial agropolitan di provinsi Gorontalo yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan memiliki potensi energi surya dan energi angin, di: desa Bohusami 422.988 W / m2 dan 0,0,241 W / m2, desa Inogaluma sebesar 357,06 W / m2 dan 0,09 W / m2, desa buhu sebesar 437,9 W / m2 dan 0.425 W / m2, desa Tutulo sebesar 397,18 W / m2 dan 0,17 W / m2, desa Tunas Jaya sebesar 383.944 W / m2 dan 0,32 W / m2.
Potensi Hybrid Energy di Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo Ervan Hasan; Jumiati Ilham; Lanto Mohamad Kamil Amali
Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer Vol 4, No 2 (2015): Edisi Desember 2015
Publisher : Fakultas Teknik Elektro - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.458 KB) | DOI: 10.36055/setrum.v4i2.451

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi energi terbarukan hybrid (energi mikro hidro, energi surya dan energi angin) sebagai sumber energi alternatif di Kabupaten Bolango tulang dan Gorontalo. Metode penelitian ini dimulai dari koleksi dasar bahan referensi serta data teknis dan non-teknis, yang diikuti dengan metode observasi untuk mendapatkan data tentang profil dari lokasi dusun / desa potensi energi terbarukan hybrid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Energi listrik dapat dihasilkan oleh desa Energi Tapadaa PLT-Hybrid dari 643,59 kWh per hari, desa Tulabolo dari 1.553,69 kWh per hari, desa Liyodu 3.555,46 kWh per hari, dan desa Selatan Dulamayo 3.322,6 kWh per hari. 2). energi potensial hybrid yang tersedia cukup besar tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan kebutuhan saat ini energi untuk desa Tapada'a, desa desa Tulabolo, Liyodu, dan Desa Selatan Dulamayo maka ada cadangan energi: 605,76 kWh per hari untuk Tapada'a, 1.366,25 kWh per hari untuk Tulabolo, 3465, 88 kWh per hari untuk Liyodu, dan 3190,8 kWh per hari untuk South of Dulamayo.
PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL PLTMH KAPASITAS 62 kW DIDESA MONGI’ILO INDUK KECAMATAN BULANGO ULU KABUPATEN BONE BOLANGO Lanto Mohamad Kamil Amali; Yasin Mohamad; Komang Arya Utama
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu sistem pembangkit listrik yang dapat mengubah potensi air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Dalam pembangunan PLTMH, harus didasarkan  pada studi kelayakan sebagai kelanjutan studi terhadap potensi alam dan sumber daya setempat. Data hasil studi kelayakan akan menentukan keberhasilan pembangunan PLTMH, sehingga pemanfaatan PLTMH ini dapat digunakan secara optimal dan dalam jangka waktu yang lama. Studi kelayakan pada penelitian  ini dilakukan pada desain teknis bangunan sipil pada aliran sungai Bulango koordinat E 123008’57,3” N00039’02,4” dengan ketinggian jatuh (Head) 6 m serta potensi daya air yang dihasilkan sebesar 62,39 kW. Berdasarkan ketinggian jatuh (head) dan potensi daya air yang dihasilkan diperoleh  desain bangunan intake, saluran pembawa, bak pengendap dan bak penenang serta desain rumah pembangkit PLTMH.  Kata Kunci : Studi kelayakan, Bangunan Sipil, PLTMH
Pemanfaatan Sumber Daya Air sebagai Pembangkit Listrik Skala Pico untuk Menunjang Belajar, Kekerja dan Berkarya Lanto Mohamad Kamil Amali; Yasin Mohamad; Nova Elysia Ntobuo
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v10i1.10402

Abstract

Energi terbarukan merupakan energi alternatif untuk masa depan. Potensi akan energi terbarukan di Indonesia sangatlah besar, salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pembangkit Listrik dengan nilai daya untuk di bawah 5000 W merupakan masuk kategori picohydro. Aliran sungai yang ada di setiap kampung di Indonesia menjadi potensi besar dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Picohydro. Sebagai mahasiswa dituntut untuk dapat melakukan dan mengaplikasikan ilmu atau keahliannya kepada masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari akademisi, Universitas Negeri Gorontalo mengirimkan mahasiswanya ke suatu tempat yang layak untuk dikembangkan. Pembangunan picohydro ini dilaksanankan di Dusun Tumba, Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Kepedulian Terhadap Stunting untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Monano Lanto Mohamad Kamil Amali; Yasin Mohamad; Nova Elysia Ntobuo
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 11, No 3 (2022): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v11i3.12399

Abstract

Stunting cases in Indonesia are still relatively high, reaching 30.8%. This figure is still far from the WHO standard of 20%. The stunting prevalence rate in North Sulawesi is 25.5%, although the stunting rate in North Sulawesi is below the national figure (30.8%). One part of the community service program is the prevention of stunting that occurs in the community. Because most people do not understand correctly about stunting, and think that stunting or dwarfism is a term commonly used in society is a hereditary factor. This community service activity is carried out to increase knowledge and understanding as well as community participation in the stunting prevention and early detection program in toddlers which is expected to directly motivate the community to participate in paying attention to the growth and development of their children so that their growth and development can be optimal. The method used is lecture, interactive, and question and answer