Khusnul Khotimah
Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Universitas Trunojoyo Madura

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Inovasi Pembelajaran Karakter Humanis Melalui Sanggar Sastra dengan Pendekatan CRS (Consideration Research Student) dalam Matakuliah Apresiasi dan Kritik Sastra Khusnul Khotimah; Ahmad Jami’ul Amil; Abdul Rosid; Mixghan Norman Antono
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v12i1.2437

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan kajian pembelajaran sastra, peneletian ini mengkaji tentang pembelajaran sastra dan pendidikan karakter pada materi perkuliahan apresiasi dan kritik sastra. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen peneliti sendiri, instrumen proses pembelajaran, dan instrumen pendidikan karakter. Proses pembelajaran apresiasi dan kritik sastra diketahui dari hasil pengamatan dan penilaian penilaian kinerja mahasiswa selama mengikuti pembelajaran sastra. Proses pembelajaran setelah dilakukan tindakan ternyata sudah sesuai dengan landasan kualitas proses yang dibuat yaitu, ada lima jenis variabel yang menentukan keberhasilan belajar mahasiswa yaitu sebagai berikut: a) melibatkan mahasiswa secara aktif, b) Menarik minat dan perhatian mahasiswa, c) membangkitkan motivasi mahasiswa, d) Peragaan dalam pembelajaran Sastra melalui pementasan sandur. Nilai-nilai humanis yang diterapkan yaitu; menghargai pendapat orang lain (kebebasan menngeluarkan pendapat), Kerjasama, rela berkorban, peduli terhadap orang lain, dan tolong menolong, dan Solidaritas. pembelajaran apresiasi dan kritik sastra menekankan pada nilai-nilai humanis sehingga menciptakan keragaman yang harmonis dalam bingkai sastra.
Pelanggaran Prinsip Kerjasama dalam Debat Kandidat Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Tahun 2018 Khusnul Khotimah
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 11 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v11i2.2352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelanggaran prinsip kerjasama dalam debat Calon Wakil Gubernur Jawa Timur tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah motode deskriptif kualitatif. Analisis dilaksanakan dengan uturan proses yang sudah disusun oleh peneliti. Hasil penelitian menemukan bahwa pelanggaran maksim kuantitas terjadi saat Emil menjawab pertanyaaan dari Puti dengan berlebihan. Pelanggaran maksim kualitas terjadi saat Puti menyebutkan desa yang ia kunjungi dengan penggunaan kata kalau tidak salah.pelanggaran maksim relevansi terjadi saat Emil menanyakan mengenai rata-rata stanting Jawa Timur dan Puti tidak menjawab pertanyaan tersebut. Sedangkan pelanggaran maksim cara terjadi saat puti bertanya tetapi ia terlalu bertele-tele dengan menjelaskan hal lain diluar pertanyaan yang ia sampaiakan. Berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan diketahui bahwa didapatkan pelanggaran dalam semua maksim prinsip kerjasama dalam debat yang dianalisis meliputi maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara.
DEIKSIS EKSOFORA DAN ENDOFORA PADA KOLOM OPINI JAWA POS EDISI 29 MARET 2017 Khusnul Khotimah
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 18 No 01 (2018)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.557 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v18i01.1382

Abstract

This study discusses the analysis of deixis eksofora and endofora in the Jawa Pos Opinion column, March 29, 2017 edition. Researcher used qualitative methods with the object of research entitled Surrender or Cheating Type by Azrul Ananda. This study uses data documentation collection techniques in the network accessed on April 19, 2017 through Jawa Pos Online page. Data analysis technique used consists of four stages, including data collection phase, data reduction phase, data presentation phase, and conclusion withdrawal phase. The results show that Azrul Ananda in March 29, 2017 edition Opini column exploits the ecotoxid deixis persona, time, and space. The author Azrul Ananda also used the deoption of anaphoric endofora persona or not persona, but did not use the deoption endofora katafora persona or not persona. Keywords: Deixis, Opini column, Jawa Pos
TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA PERCAKAPAN SEHARI-HARI SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN MAMBA’UL HIKAM BURNEH BANGKALAN Khusnul Khotimah
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.254 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v19i1.2372

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi keinginan peneliti untuk menemukan tindak tutur ilokusi pada percakapan sehari-hari santriwati di pondok pesantren Mambaul Hikam. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang bentuk dan fungsi dari tindak tutur ilokusi antar peserta tutur. Metode yang digunakan yakni metode deskriptif berbentuk kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis isi. Bentuk tindak tutur ilokusi yang ditemukan dalam percakapan sehari-hari santriwati memiliki fungsi komunikatif dan fungsi ilokusi dengan penjabaran dari 11 data yang diperoleh terdapat 6 data yang memiliki fungsi komunikatif asertif, 4 direktif yang mengandung fungsi direktif dan 1 data yang mengandung fungsi komunikatif ekspresif. terdapat 3 data yang memiliki fungsi ilokusi kompetitif, 4 data yang mengandung fungsi bekerja sama atau kolaboratif dan 1 data mengandung fungsi ilokusi bertentangan. Kata kunci: tindak tutur ilokusi, santriwati, pragmatik
KONFLIK SOSIAL DAN POLITIK DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Khusnul Khotimah
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 1, No 2 (2016): Metalingua, Edisi September 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v1i2.2597

Abstract

Novel Saman karya Ayu Utami ini menceritakan tentang seorang pastor muda dan empat perempuan yang bersahabat Sejak kecil yaitu Shakuntala, Cok, Yasmin dan Laila. Sebelum dikenal dengan nama Saman dia dikenal dengan nama Wisanggeni (Wis) Seorang pastor muda yang mendapat tugas dari Uskup sebagai pastor paroki parid yang melayani di suatu kota kecil Perabumulih dan Karang Endah Palembang. Di kota perabumulih Pastor muda Wisanggeni banyak berinteraksi dan kenal dengan penduduk sekitar yang ternyata kebanyakan adalah kaum transmigran yang bekerja sebagai buruh perkebunan karet. Kondisi para penduduk transmigran seperti digambarkan oleh Wisanggeni jauh dari sejahtera dan masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan serta keterbelakangan di balik hingar bingar kota-kota maju.Konflik terjadi ketika penduduk transmigran sebagai buruh perkebunan karet dengan pengusaha atau pemilik modal yang menginginkan perkebunan karet dijadikan perkebunan kelapa sawit dengan cara membeli paksa tanah perkebunan penduduk dengan harga Sangat murah. Dari konflik ini, Pastor Wis dilanda kesedihan dan kegelisahan untuk membela penduduk transmigran dan menyeret dia pada konflik dengan petugas dan aparat pemerintah. Dengan tuduhan telah menghasut penduduk transmigran untuk membuat rusuh dan pembakaran.Setelah tertangkap dan dijebloskan ke penjara serta mengalami penyiksaan. Wis berhasil dikeluarkan dari penjara. Namur setelah bebas bukan berarti Wis lepas dari incaran dan mata-mata aparat. Dari kondisi itu akhirnya Wis menghilangkan jejak dan mengganti identitasnya dengan nama samaran yaitu Saman, untuk mengelabuhi aparat dan petugas yang terus mengincarnya. Artikel ini bertujuan mengetahui karakter tokoh utama, Wisanggeni (Saman), mengetahui konflik sosial dan politik yang terkandung dalam novel Saman, serta mengetahui konflik yang dialami Wisanggeni (Saman).
KAJIAN SEMANTIK NAMA DIRI MAHASISWA MADURA DI PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Khusnul Khotimah; Ika Febriani
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8 No 1: Mei 2019
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v8i1.25051

Abstract

Abstrak Penelitian dengan judul Kajian Semantik Nama Diri Mahasiswa Prodi PBI Universitas Trunojoyo Madura menggunakan data nama-nama mahasiswa angkatan 2013 Kelas A, B, dan C. Universitas Trunojoyo Madura sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang terletak di dekat perbatasan dengan wilayah Kota Surabaya memiliki beragam bentuk, struktur, dan makna menarik dalam nama diri mahasiswa yang berkuliah di PTN tersebut. Berdasarkan hasil analisis, tampak jelas akulturasi antara kebudayaan Jawa dan Madura dalam nama diri tersebut. Kasus ini menarik untuk dikaji, terutama yang berkaitan dengan bahasa unsur dan makna yang terkandung dalam nama diri mahasiswa ketiga angkatan di Universitas Trunojoyo Madura. Pemahaman bahasa unsur dan jenis makna ini dapat diketahui berdasarkan bahasa sebagai usur pembentuk nama mahasiswa dan jenis makna yang terkandung di dalamnya. Kata-kata kunci: penamaan, bahasa unsur nama, makna nama, kajian semantik. Abstract The research entitled the Semantic Study of Student's Self Name PBI Study Program at the University of Trunojoyo Madura used the names of 2013 students of Class A, B, and C. University of Trunojoyo Madura as a State University (PTN) located near the border with the Surabaya City area has a variety shape, structure, and interesting meaning in the name of the student who is studying at the PTN. Based on the results of the analysis, it seems clear that the acculturation between Javanese and Madurese culture in the name of the self. This case is interesting to study, especially relating to the language of elements and the meaning contained in the names of the third-generation students at Trunojoyo Madura University. Understanding the language of elements and types of meaning can be known based on language as a stretcher forming the name of the student and the type of meaning contained in it. Key words: naming, language element names, name meanings, semantic studies.
RELIGIOUS DISCOURSE IN NEWS REPORTS ON AL ZAYTUN ISLAMIC BOARDING SCHOOL Andik Yuliyanto; Khusnul Khotimah; Farid Pribadi
LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 18, No 2 (2023): LiNGUA
Publisher : Laboratorium Informasi & Publikasi Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ling.v18i2.23670

Abstract

This research discusses the construction of religious discourse in news reports on Al Zaytun Islamic Boarding School as an effort to understand contemporary issues. This paper employed the approach of critical discourse analysis based on Teun A. van Dijk’s theory. It aimed to explore how religious messages are prepared and delivered in news reports related to Al Zaytun Islamic boarding school. This research method involves analysis of news texts, focusing on structure, language pattern, and the choice of words that can influence readers’ understanding of issues contemporary. The findings of this research reveal that the construction of religious discourse in news reports on Al Zaytun Islamic Boarding School significantly influences how contemporary issues are presented and understood. The news journalists tend to use distinctive language It contains religious values and provides interpretation of certain latest events. Additionally, the structure of the discourse also creates a promotional narrative to understanding certain contemporary issues as well as reflects the complexity of the religious discourse construction in an effort to understand contemporary issues These findings can contribute to providing an understanding of the role of religious media in forming the public perception to various actual issues.
Framing analysis of Bromo fire news in Metro TV editorial review: Pan and Kosicki’s perspective Khusnul Khotimah; Hengky Fairuz Busthomy
Jurnal CULTURE (Culture, Language, and Literature Review) Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal CULTURE (Culture, Language, and Literature Review)
Publisher : Universitas Aki

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53873/culture.v11i1.586

Abstract

This research aims to explain the framing contained in the Editorial Review Media Indonesia Metro TV program "Expensive Lessons from the Bromo Fire". This research was conducted using framing analysis proposed by Zong Dang Pan and Gerald M. Kosicki. Pan and Kosicki's framing analysis focuses more on dividing news structures into four parts, namely syntactic, script, thematic, and rhetorical structures. The research method used is a qualitative descriptive method, which is carried out by describing data in the form of words. Data was collected through listening and note-taking techniques. The research results show that the editorial analysis of the Metro TV program has fulfilled the entire news structure, starting from syntactic, script, thematic, and rhetorical structures. Based on its syntactic structure, the Metro TV editorial review program chooses to use titles that are concise, clear, and cover the entire content of the news. Based on the structure of the manuscript, the editorial review program meets the 5W+1H principle. If seen from its thematic structure, the editorial review program is divided into seven interrelated parts. Likewise, based on the rhetorical structure, the editorial review program also adds images and videos to support the truth of the information displayed.
Pemanfaatan Tembang Anak Madura Sebagai Sarana Pelestarian Bahasa dan Nilai Budaya Di Era Digital A Muzayyanul Akmal; Yoharwan Dwi Sudarto; Khusnul Khotimah
Singular: Journal of Pedagogical Language, Literature, and Cultural Studies Vol. 1 No. 2 (2024): Singular: Journal of Pedagogical Language, Literature, and Cultural Studies
Publisher : Nexus Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63011/js.v1i2.16

Abstract

Indonesia, which is rich in ethnic, cultural, and linguistic diversity, faces significant challenges in preserving its culture amidst the tides of globalization and digitalization. One significant cultural element is children's songs, which serve not only as a source of entertainment but also as an educational tool for teaching cultural values to the younger generation. This research aims to explore the utilization of Madurese children’s songs as a vital cultural heritage in maintaining the preservation of language and cultural values in the face of modern challenges. This study employs a qualitative descriptive research method. Data collection in this research was carried out through observations and interviews. The results of this study indicate that Madurese children’s songs contain moral, social messages, and local wisdom, which help children understand and recognize their cultural identity. Furthermore, the application of digital media and the integration of children's songs into digital platforms are considered effective strategies for maintaining the relevance of local culture. Therefore, this study recommends the need for more integrated efforts to incorporate children's songs into education, leverage social media, and training, to ensure that the values inherent in Madurese children’s songs remain alive and appreciated by future generations.
Fungsi Bahasa Dalam Wacana Lisan Pidato Puan Maharani Pada Acara Hari Bung Karno Nadia Azkal Uyun; Khusnul Khotimah
Widyantara Vol 1 No 2 (2023)
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/widyantara.v1i2.28

Abstract

This research aims to analyze the functions of language used in Puan Maharani's speech during the Bung Karno Day, which was uploaded three months ago on the Liputan6 YouTube channel. The speech is considered a significant example of oral discourse in the context of commemorating Bung Karno Day. This study utilizes a discourse analysis approach with M.A.K. Halliday's (1973) theory of language functions, including instrumental function, regulatory function, representational function, interactional function, personal function, heuristic function, and imaginative function. The research method employed is qualitative descriptive. The data source consists of the video of Puan Maharani's speech on the Liputan6 YouTube channel. Data collection involved listening, transcribing the video into text, and note-taking. The results of the study indicate that in Puan Maharani's speech, language is used to convey essential messages related to the commemoration of Bung Karno Day. The dominant language function used is the representational function compared to other functions. This is because the speaker conveys facts while showing respect to state officials and political party leaders. This analysis provides a better understanding of the role of language in oral discourse in the context of historical and cultural commemorations. The implications of these findings can also contribute to the development of studies on language functions in a broader oral discourse context. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi bahasa yang digunakan dalam pidato Puan Maharani saat hari Bung Karno yang diunggah tiga bulan lalu oleh kanal YouTube Liputan6. Pidato tersebut dianggap sebagai contoh signifikan dari wacana lisan dalam konteks peringatan Hari Bung Karno. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana dengan teori fungsi bahasa M.A.K Halliday (1973) yang meliputi, fungsi instrumental, fungsi regulasi, fungsi representasional, fungsi interaksional, fungsi perorangan, fungsi heuristik, dan fungsi imajinatif. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Sumber data berupa video pidato Puan Maharani di kanal YouTube Liputan6. Pengambilan data dikumpulkan melalui mendengarkan, transkrip video ke teks, dan mencatat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pidato Puan Maharani, bahasa digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan penting terkait dengan peringatan Hari Bung Karno. Fungsi bahasa yang dominan digunakan yakni fungsi bahasa representasi dibandingkan fungsi-fungsi yang lain. Hal ini dikarenakan penutur banyak menyampaikan fakta melalui rasa hormat kepada para petinggi negara dan partai politik. Analisis ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran bahasa dalam wacana lisan dalam konteks peringatan sejarah dan budaya. Implikasi dari temuan ini juga dapat memberikan kontribusi pada pengembangan studi tentang fungsi bahasa dalam wacana lisan yang lebih luas.