Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Skripsi hubungan antara spiritualitas dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan dan kebidanan yang mengerjakan tugas akhir di politeknik kesehatan banten: hubungan antara spiritualitas dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan dan kebidanan yang mengerjakan tugas akhir di politeknik kesehatan banten Devi Emiralda; Garry Vebrian; Lastri Mei Winarni
MIDWINERSLION : Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng Vol. 6 No. 2 (2021): Midwinerslion Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Publisher : STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.622 KB) | DOI: 10.52073/midwinerslion.v6i2.240

Abstract

ABSTRACT Background: In Indonesia who experienced depression or stress disorder in 2013 for those aged more than 15 years reached 14 million people or the equivalent of 6% of the population in Indonesia. At the Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Tangerang, there are 60% students who experience moderate stress category and 40% students who experience mild stress category. Research Objectives: To determine the relationship between spirituality and stress levels in students who do final projects at Banten Health Polytechnic. Methods: The sampling technique used in this study was incidental sampling with a total of 140 respondents. Results: The results of this study showed that 30 respondents (49.2%) had low spirituality with low stress levels, while respondents who had low spirituality with high stress levels 31 respondents (50.8%). Respondents who have high spirituality with low stress levels are 52 respondents (65.8%) while respondents who have high spirituality with high stress levels are 27 respondents (34.2%). The results of the chi-square test showed a relationship between spirituality and stress levels in students who did their final project (p-value = 0.044 <0.05). Conclusions and suggestions: Most respondents have characteristics of high spirituality with low stress levels. Students or female students are expected to always strengthen their spirituality well, considering that students or female students are prone to stress due to their final assignments. So, by strengthening spirituality properly can prevent stress. Keywords: Spirituality, Stress Level
Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Siap Saji Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di SMK Negeri 9 Kota Tangerang Regina Sekar Viola; Garry Vebrian; Dewi Nur Puspita Sari
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 9 (2025): Menulis - September
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i9.635

Abstract

Pendahuluan: Dismenore primer merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang umum dialami oleh remaja putri dan dapat mengganggu akivitas sehari-hari. Beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian dismenore yaitu kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji dan tingkat stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji dan tingkat stres dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMK Negeri 9 Kota Tangerang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 235 responden yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Analisis Data: Menggunakan uji korelasi Spearman’s Rank. Hasil Penelitian: menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri (p = 0,000), serta hubungan signifikan antara tingkat stres dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri (p = 0,000). Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji dan tingkat stres berhubungan dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri. Diperlukan upaya edukasi dan promosi kesehatan untuk mendorong remaja menerapkan pola makan sehat dan mengelola stres secara efektif, sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya dismenore.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Sindang Jaya Siti Medika Sastika Pertiwi; Garry Vebrian; Adi Dwi Susanto
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024): GJIK - AGUSTUS s/d JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v2i2.806

Abstract

Pendahuluan: Tekanan darah yang melebihi 90 mmHg pada tahap diastolik dan lebih dari 140 mmHg pada tahap sistolik disebut sebagai hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kepatuhan pasien hipertensi dalam mengkonsumsi obat antihipertensi dengan tingkat pengetahuan pasien hipertensi di Puskesmas Sindang Jaya. Metode: Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif cross-sectional dan strategi analisis korelasi. Metode Sampel: Purposive sampling adalah metode yang digunakan. Total sampel: 95 responden dalam sampel. Analisis Data: Uji korelasi Spearman Rank digunakan untuk analisis data. Hasil: Penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sindang Jaya menunjukkan adanya hubungan dengan nilai p-value (0,000) dan kekuatan hubungan r = 0,603 antara tingkat pengetahuan tentang hipertensi dengan kepatuhan minum obat antihipertensi. Kesimpulan: terdapat hubungan antara kepatuhan responden dalam mengonsumsi obat antihipertensi dengan tingkat pengetahuan responden mengenai hipertensi sebagian besar responden memiliki kepatuhan yang rendah dan pengetahuan yang cukup.