Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Dengan Penerapan Terapi Pijat Refleksi Kaki Untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah Diruang Seruni Rsud Kabupaten Tangerang Purwanti, Resi; Dewi Nur Puspita Sari; Irda Julianida
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i4.4889

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) atau penyakit gula merupakan salah satu penyakit gangguan metabolik pankreas yang tidak dapat memproduksi cukup insulin secara efektif yang dapat menimbulkan gejala hiperglikemia, sehingga membutuhkan terapi insulin untuk menstabilkan kadar glukosa darah dalam tubuh. Salah satu tindakan untuk mengatasi terjadi peningkatan kadar gula darah yaitu dengan melakukan terapi pijat refleksi secara umum, terapi pijat membantu meningkatkan sikulasi darah di kaki dan bebas dari gula dan endapan darah yang membawa oksigen dan nutrisi. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada Pasien Diabetes Melitus dengan penerapan Terapi Relaksasi Pijat Kaki menggabungkan berbagai teknik dalam perawatan seperti teknik relaksasi, sentuhan, dan distraksi. Pijat refleksi merangsang kulit dengan berbagai tingkat tekanan tangan untuk meningkatkan sirkulasi dan rileksasi. Metode Penelitian: terapi relaksasi pijat kaki dilakukan sesuai SOP dengan waktu 30 menit dalam kurun waktu 3 hari. Masing-masing Gerakan selama 3-5 menit. Hasil Penelitian: Hasil implementasi selama 3 hari dengan intervensi penerapan terapi relaksasi pijat kaki dan berkolaborasi dengan novorapid didapatkan hasil hari pertama sebelum diberikan novorapid hasil gds 385mg/dl setelah diberikan novorapid hasil 325 mg/dl penurunan 60 mg/dl, sebelum diberikan terapi relaksaki pijat kaki 325 mg/dl, setelah diberikan terapi relaksasi pijat kaki 297mg/dl penurunan 28 mg/dl, implementasi hari kedua sebelum diberikan novorapid 300mg/dl, setelah diberikan novorapid 260 mg/dl penurunan 70 mg/dl, sebelum diberikan terapi relaksasi pijat kaki 260 mg/dl, setelah diberikan terapi relaksasi pijat kaki 234 mg/dl penurunan 26 mg/dl, implementasi hari ketiga sebelum diberikan novorapid 272 mg/dl, setelah diberikan novorapid 222 mg/dl penurunan 70 mg/dl, sebelum dilakukan terapi relaksasi pijat kaki 222 mg/dl setelah 195mg/dl penurunan 50 mg/dl. Kesimpulan: Hasil implementasi selama 3 hari dengan intervensi penerapan terapi relaksasi pijat kaki berkolaborasi dengan Novorapid untuk menurunkan kadar glukosa darah. Didapatkan hasil bahwa ada penurunan setelah diberikan terapi relaksasi pijat kaki secara bertahap selama 3 hari. Saran: diharapkan dapat digunakan sebagai alternative untuk menurunkan kadar glukosa darah. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Terapi Relaksasi Pijat Kaki
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERGLIKEMIA DENGAN PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR UNTUK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DIRUANG SERUNI RSUD KABUPATEN TANGERANG Aprillia, Faradina; Dewi Nur Puspita Sari; Irda Julianida
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i4.4893

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Diabetes adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Tujuan: untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada Pasien Diabetes Melitus dengan penerapan Terapi Akupresur menggabungkan berbagai teknik dalam perawatan seperti teknik relaksasi, sentuhan, dan distraksi. Terapi Relaksasi merangsang kulit dengan berbagai tingkat tekanan tangan untuk meningkatkan sirkulasi dan rileksasi.Metode Penelitian : mengimplementasikan terapi relaksasi pijat kaki pada pasien diabetes melitus untuk menurunkan kadar glukosa darah, waktu pelaksanaan 30 menit 2 kali dalam sehari. Hasil: Hasil implementasi hari pertama sebelum 485mg/dl setelah 385mg/dl, implementasi hari kedua sebelum 325mg/dl setelah 192mg/dl, implementasi hari ketiga sebelum 217mg/dl setelah 117mg/dl. Terdapat penurunan gula darah sebelum dan sesudah pemberian insulin lantus dengan penerapan Terapi Akupresur DM yang telah dilakukan pada pasien Ny. Y terdapat penurunan kadar gula darah 160 mg/dl, penurunan kadar gula darah 133 mg/dl, penurunan kadar gula darah 100 mg/dl, karena pasien mendapatkan terapi farmakologis lantus 1x12 unit, drip insulin 2 unit/jam, NaCl/Rl 1 unit/24 jam. Dan terapi non farmakologis berupa terapi Akupresur DM selama 30 menit dengan pemberian 30 menit, edukasi diet DM, dan edukasi tentang DM. Saran : Diharapkan dapat digunakan sebagai alternative tindakan non farmakologi terapi Akupresur DM untuk menurunkan kadar glukosa darah. Kata Kunci : Diabetes Mellitus (DM), Terapi Akupresur DM
Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Tingkat Kemandirian Dalam Merawat Diri Pada Lanjut Usia Meynur Rohmah; Dewi Nur Puspita Sari; Tuti Wahyuningsih; Tika Fatmala
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Yatsi Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia (Lansia) bila dibandingkan dengan kelompok usia lain memiliki keunikan tersendiri, halini dapat diketahui dengan mendalami teori-teori gerontik dan perubahan-perubahan yang terjadi.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan jenis kelamin terhadap tingkat kemandiriandalam merawat diri pada lanjut usia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi denganpendekatan potong lintang (cross sectional), yaitu pengukuran variabel bebas (independent) danvariabel terikat (dependent) dilakukan secara bersamaan. Pengukuran variabel dilakukan denganwawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian berdasarkan umur lanjut usiaterbanyak yang berusia 60-74 tahun sebanyak 10 orang (55,6%), berdasarkan jenis kelamin jumlahlanjut usia yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sama, yaitu lanjut usia laki-laki 9 orang(50%), lanjut usia perempuan 9 orang (50%), berdasarkan pendidikan adalah SMA tamat sebanyak8 orang (44,4%), berdasarkan status perkawinan adalah duda/janda 10 orang (55,6%), dari hasilanalisis bivariat bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin terhadaptingkat kemandirian dalam merawat diri pada lanjut usia. Kesimpulan penelitian, tidak terdapathubungan antara jenis kelamin terhadap tingkat kemandirian dalam merawat diri pada lanjut usia.Disarankan Bagi panti Wredha agar pengurus panti mengajarkan atau memberitahukan kepada paralansia yang masih mandiri dalam melakukan ADL (Activity Daily Living) untuk membantu lansiayang tidak atau kurang mandiri dalam melakukan ADL (Activity Daily Living).Kata Kunci : lanjut usia, jenis kelamin, kemandirian
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Perawat Pelaksana Dewi Nur Puspita Sari; Yeni Gumiati; Nurry Ayuningtyas
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Yatsi Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v13i1.402

Abstract

Latar Belakang : Pelayanan kesehatan yang melibatkan perawat didalamnya dapat diukur melalui suatu penilaian kinerja. Kinerja seorang perawat dapat di nilai dari mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah motivasi, etos kerja, lingkungan kerja, kompetensi, kepuasan kerja. Kurangnya kompetensi individu serta dukungan dari organisasi dan manajemen dapat mempengaruhi kinerja dari perawat pelaksana. Desain Penelitian : dalam penelitian ini menggunakan penelitian korelasional dengan pendekatan Cross Sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 92 responden. Hasil Penelitian : di dapatkan data ssebagian besar Perawat Pelaksana memiliki kompetensi individu baik sebanyak 41 orang (41,8%), dukungan organisasi cukup sebanyak 65 orang (66,3%), dukungan manajemen baik sebanyak 82 orang (83,7 %) hasil penelitian dengan P Value 0, 262. Kesimpulan: Ada pengaruh dukungan organisasi terhadap kinerja Perawat Pelaksana dengan P Value 0,018. Ada pengaruh dukungan manajemen terhadap kinerja Perawat Pelaksana dengan P Value 0,537. Saran : Meningkatkan dukungan organisasi seperti penyedian sarana dan prasarana serta jaminan kesehatan dan keselamatan kerja serta melakukan supervisi terhadap perawat pelaksana.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Hipertensi Dengan Pola Konsumsi Diet Rendah Garam Amaliah, Fazlatul; Kristina Everentia Ngasu; Dewi Nur Puspita Sari
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 7 No. 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v7i2.544

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi diartikan sebagai penyakit yang tidak menonjol atau sering disebut “The silent killer” karena tidak menimbulkan keluhan. Penderitanya tidak mengetahui atau tidak menyadari dirinya mengidap hipertensi, sehingga timbul keluhan ada beberapa faktor salah satunya adalah pengetahuan tentang hipertensi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang hipertensi dengan pola konsumsi diet rendah garam. Metode: Jenis penelitian ini adalah teknik analisis korelatif, dengan pendekatan crosssectional, sampel berjumlah 139 responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square dan uji statistik korelasi orang. Hasil: Uji korelasi Chi-square menghasilkan p-value sebesar 0,000 < 0,005 yang berarti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang hipertensi dengan pola konsumsi diet rendah garam dengan tingkat kekuatan cukup. Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang hipertensi dengan pola konsumsi diet rendah garam dengan arah korelasi positif dan tingkat kekuatan korelasi cukup. Rata-rata tingkat pengetahuan tentang hipertensi baik (61,2%) dan tingkat kepatuhan diet rendah garam termasuk dalam kategori baik (60,4%).  
Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Febi, Febi Permata Putri Nur Susena; Kristina Everentia Ngasu; Dewi Nur Puspita Sari
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 8 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v8i1.549

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan salah satu penyakit yang penularannya cepat dan harus ditangani secara tepat apabila tidak dapat menimbulkan kematian. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam hal mencegah terjadinya penyakit demam berdarah dengue misalnya, dengan membuang sampah sembarang tempat, dan membiarkan genangan air akan menyebabkan berkembangnya populasi nyamuk semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan crosssectional, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sebanyak 143 responden. Penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat dengan uji chi-square. Hasil Penelitian : Hasil analisis univariat yang didapat dari 143 responden Di Desa Kadu Rt005 Rw002 diketahui sebagian besar tingkat pengetahuan baik sebanyak 70,6 % (101) responden dan upaya pencegahan sebanyak 64,3%. (92) responden Hasil uji statistic chi-square di dapatkan hasil angka yang signifikan dengan nilai p-value 0.001 (<0.05) sehingga Ha diterima. Kata kunci: Tingkat Pengetahuan, Demam Berdarah Dengue, Upaya Pencegahan
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Fatimatussa'diah, Fatimatussa'diah; Kristina Everentia Ngasu; Dewi Nur Puspita Sari
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 8 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v8i1.568

Abstract

Latar Belakang : Diabetes melitus memerlukan dukungan keluarga untuk pengelolaan efektif. Kurangnya dukungan menurunkan kepatuhan pasien, meningkatkan risiko komplikasi. Ketidakpatuhan pengobatan tinggi, terutama pada pasien lanjut usia dan dukungan keluarga sangat penting untuk mengurangi risiko tersebut. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Periuk Jaya. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 161 responden dengan teknik pengambilan sampel teknik purposive sampling. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat. Teknik Analisa daya yang digunakan berupa uji korelasi spearman rank. Hasil : Hasil penelitian Analisis Uji spearman rank di dapatkan nilai Correlation Coefficient dengan nilai 0,536 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antar variabel. Nilai Signifikan menunjukan p-value 0,000 (p < 0,05), maka H0 di tolak yang berarti antar variabel terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan : Ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Periuk Jaya. Saran : Keluarga disarankan untuk mendukung penderita diabetes tipe 2 dengan edukasi, lingkungan sehat, mengingatkan jadwal minum obat, dorongan positif dan komunikasi terbuka untuk meningkatkan kepatuhan.
Senam Hipertensi dan Demonstrasi Pembuatan Jus Seledri dan Mentimun di Puskesmas Sepatan Dewi Nur Puspita Sari; Lisda Susanti; Muhamad Arda Billy Alfarisi
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v4i2.163

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum dialami oleh kelompok lanjut usia dan berisiko menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Penanganan hipertensi tidak hanya terbatas pada pengobatan farmakologis, tetapi juga memerlukan pendekatan non-farmakologis seperti aktivitas fisik dan konsumsi bahan alami. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengendalian tekanan darah melalui senam hipertensi dan demonstrasi pembuatan jus seledri serta mentimun di Puskesmas Sepatan. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif partisipatif yang melibatkan lansia anggota Prolanis dalam sesi penyuluhan, senam hipertensi, dan praktik langsung pembuatan jus herbal. Hasil kegiatan menunjukkan adanya penurunan tekanan darah pada sebagian besar peserta. Sebelum intervensi, sebanyak 62.5% peserta berada pada kategori hipertensi, dan setelah intervensi menurun menjadi 18.8%, sementara prehipertensi meningkat dari 34.4% menjadi 78.1%. Kegiatan ini juga meningkatkan pemahaman peserta terhadap cara mengelola hipertensi secara mandiri. Dapat disimpulkan bahwa kombinasi senam hipertensi dan konsumsi jus seledri-mentimun merupakan intervensi sederhana yang efektif dan layak direplikasi dalam upaya promotif-preventif di masyarakat.
Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Siap Saji Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di SMK Negeri 9 Kota Tangerang Regina Sekar Viola; Garry Vebrian; Dewi Nur Puspita Sari
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 9 (2025): Menulis - September
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i9.635

Abstract

Pendahuluan: Dismenore primer merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang umum dialami oleh remaja putri dan dapat mengganggu akivitas sehari-hari. Beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian dismenore yaitu kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji dan tingkat stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji dan tingkat stres dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMK Negeri 9 Kota Tangerang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 235 responden yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Analisis Data: Menggunakan uji korelasi Spearman’s Rank. Hasil Penelitian: menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri (p = 0,000), serta hubungan signifikan antara tingkat stres dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri (p = 0,000). Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji dan tingkat stres berhubungan dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri. Diperlukan upaya edukasi dan promosi kesehatan untuk mendorong remaja menerapkan pola makan sehat dan mengelola stres secara efektif, sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya dismenore.
Pengaruh Edukasi Kesehatan Menggunakan Media Poster Tentang Balut Bidai Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Keterampilan Pada Siswa Anggota PMR Di SMAN 12 Kabupaten Tangerang Muhammad Musripal; Wahyu Ridwan Nugroho; Dewi Nur Puspita Sari
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 9 (2025): Menulis - September
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i9.650

Abstract

Pendahuluan: tingkat kecelakaan di indonesia saat ini sering kali terjadi, adapun salah satu cedera yang diakibatkan dari kasus kecelakaan yaitu cedera muskuloskeletal seperti sprain, strain, fraktur, dislokasi. Hal tersebut mengharuskan setiap orang harus memiliki pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan balut bidai. Tujuan: untuk mengetahui serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa Anggota PMR di SMAN 12 Kabupaten Tangerang. Metode: penelitian kuantitatif dengan metode penelitian pre-eksperimental dengan menggunakan desain one group pretest-posttest. Teknik Sampel: dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling,dalam penelitian ini sampel berjumlah 48 siswa. Hasil dan Kesimpilan: sebelum intervensi didapatkan pengetahuan siswa kategori tinggi 39 siswa,sangat tinggi 5 siswa, sedang 4 siswa. Setelah intervensi 45 siswa berada pada tingkat sangat tinggi, dan 3 siswa pada tingkat tinggi. Pada keterampilan sebelum intervensi tingkat tinggi 35 siswa sedang 11 siswa dan sangat tinggi 2 siswa. Setelah intervensi 46 siswa berada pada tingkat sangat tinggi, dan 2 siswa pada tingkat tinggi, hasil uji Wilcoxon menunjukan nilai p= 0,000. yang berarti edukasi menggunakan media poster memiliki pengaruh yang signifikan.