Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PEMASARAN KUBIS DI KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT (Studi Kasus pada Desa Sukaraja, Desa Margaluyu, Desa Cisarua, Desa Pasirhalang, dan Desa Limbangan) Achmad Musyadar; Nawangwulan Widyastuti; Yoyon Haryanto
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 2 No 2 (2007)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.028 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v2i2.232

Abstract

Kubis merupakan salah satu komoditas unggulan di Kecamatan Sukaraja yang sangatpotensial untuk pengembangan agribisnis kubis, karena memiliki suhu 21-25oC dengan curahhujan 3715,4 mm/tahun, dan hari hujan 205 hari/tahun. Memiliki tipe Iklim A (Scmidth &Ferguson), topografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian 550-1000 meter di ataspermukaan laut. Memiliki tekstur tanah halus berpasir dengan struktur tanah gembur dan solumtanah yang dalam >50 cm. Jenis tanah latosol dengan derajat keasaman tanah (pH) berkisarantara 4,5-6.Kecamatan Sukaraja memiliki 9 desa dan yang potensial untuk agribisnis kubis adalahlima desa yaitu Desa Sukaraja, Desa Margaluyu, Desa Cisarua, Desa Pasirhalang, dan DesaLimbangan. Kecamatan Sukaraja memberikan kontribusi produksi sebesar 56% terhadapproduksi kubis kab. Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk (a) menganalisis saluranpemasaran kubis dari tingkat produsen sampai dengan tingkat konsumen. (b) menganalisismarjin pemasaran dan penyebarannya pada setiap lembaga pemasaran dan (c) menganalisisketerpaduan pasar antara pasar pada tingkat petani dengan pasar pada tingkat konsumen.Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif terhadap saluranpemasaran, pangsa harga yang diterima petani (farmers share), marjin pemasaran danketerpaduan pasar.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:(a) Pemasaran kubis di Sukaraja, Kabupaten Sukabumi dilakukan melaui tiga saluran.(b) Dari hasil analisis marjin biaya pemasaran terbesar untuk per kg kubis dikeluarkan oleh pedagang besar pada saluran 3 yaitu sebesar Rp 750,- dan terkecil oleh pedagang pengecer sebesar Rp 200,- juga pada saluran 3.(c) Keuntungan terbesar per kg Kubisnya diperoleh oleh pedagang pengecer pada saluran satu sebesar Rp 350,- dan terkecil diterima oleh pedagang pengumpul dan pedagang besar pada saluran tiga yaitu Rp 150,-.(d) Farmer’s share terbesar diterima oleh petani produsen pada saluran satu sebesar 42,5% dan terkecil oleh petani pada saluran tiga sebesar 12%.(e) hasil analisis keterpaduan pasar petani produsen kubis belum memperoleh perlakuan pasar yang adil dan berada pada pasar bersaing tidak sempurna serta sedikit agak sempurna.
RESPONS TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) TERHADAP DOSIS DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK NITROGEN Achmad Musyadar; Edi Kusmiadi; Djaka Sulistya
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 3 No 1 (2008)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.379 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v3i1.241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi perlakuan dosis dan waktupemberian pupuk nitrogen yang memberikan kuantitas hasil dan keuntungan finansial tertinggi.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial.Faktor pertama adalah dosis Urea dan faktor kedua adalah waktu pemberian pupuk. Parameterpertumbuhan yang diamati adalah tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah daun dan berattongkol. Parameter finansial yang diamati adalah keuntungan, R/C dan BEP. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa perlakuan yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan (lingkarbatang dan berat tongkol) adalah pemberian pupuk 400 kg Urea/ha, yaitu 1/3 dosis pada 1 MSTdan 2/3 dosis pada 5 MST. Pada perlakukan ini dihasilkan lingkar batang sebesar 2,46 cm danberat tongkol sebesar 402 gram. Berdasarkan analisis finansial, perlakuan ini layak dan dapatdirekomendasikan untuk diaplikasikan oleh petani pada tingkat skala usaha karena memberikankeuntungan per hektar Rp 16.700.000, R/C yaitu 2,92 dan nilai BEP Rp 1.964.640 dan 981,6Kg.