Nunuk Supraptini
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH FASILITAS, TRANSPORTASI DAN AKOMODASI TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN PARIWISATA DI KABUPATEN SEMARANG Nunuk Supraptini
BISECER (Business Economic Entrepreneurship) Vol 3, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pariwisata di Kabupaten  Semarang  tidak terlepas dari ketersediaan akan fasilitas, transportasi  dan  akomodasi yang ada  di setiap  obyek wisata.Kabupaten Semarang memiliki sejuta pesona dan panorama yang tidak terkalahkan mulai dari situs budaya, situs sejarah, pesona alam air terjun, pemandangan yang menakjubkan juga tidak ketinggalan spot obyek yang sangat menarik yang tidak kalah dengan kota lainya. Ketiga variable tersebut diperlukan agar kepuasan wisatawan dapat diwujudkan dan dapat mengundang wisatawan lebih banyak lagi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalahadakah pengaruh fasilitas, transportasi dan akomodasi terhadap kepuasan wisatawan yang datang berkunjung pada obyek wisata Kabupaten Semarang. Teori yang digunakan  adalah teori yang terkait dengan fasilitas yang menurut Kotler (2005) fasilitas adalah segala sesuatu yang bersifat peralatan fisik dan disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung kenyamanan konsumen. Fidel Miro (2005) transportasi merupakan usaha untuk memindahkan atau menggerakkan objek dari suatu lokasi ke lokasi yang lain dengan menggunkan alat tertentu dan teori akomodasi yang menyebutkan tentang segala sesuatu yang diseddiakan untuk memenuhi kebutuhanseseorang ketika berwisata.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif. Sumber data primer diperoleh dari wisatawaan yang berkunjung dilokasi wisata Kabupaten Semarang  jumlah responden sebanyak 100 orang wisatawan, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. . Uji instrumen menggunakan validitas dan reliabilitas.Teknik analisa data menggunakan korelasi sederhana dan berganda, regresi linier sederhana dan berganda, determinasi (adjusted R square), uji t dan uji F.Dari hasil penelitian menunjukkan  bahwa variable fasilitas , transportasidan akomodasi secara berganda adalah sebagai berikut Y = 2,566 + 0,451 X1 + 0,260 X2 + 0,153 X3+ ε dengan nilai determinasi 0,760 artinya fasilitas, transportasi dan akomodasi  mampu menjelaskan tentang kepuasan wisatawan terhadap obyek wisata Kabupaten Semarang sebesar 76%. Uji t  dari variabel fasilitas menunjukkan hasil t = 6.665> t tabel sebesar 1,985 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 menunjjukkan bahwa fasilitas berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan transportasi  menunjukkan nilai t = 4,809 > t tabel sebesar 1,985 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti transportasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan wisatawan. Demikian juga untuk fariabel akomodasi diperoleh nilai t = 3,061 > t tabel sebesar 1,985 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 berarti bahwa Akomodasi  berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Wisatawan.Sedangkan untuk uji Fdiperoleh nilai hitung sebesar 101,610 > F Tabel sebesar 2,70 dengan signifikansi 0,000 < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa fasilitas transportasi dan akomodasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan wisatawan
STAKEHOLDERS’ ROLES IN THE ESTABLISHMENT OF BUM DESA IN SEMARANG DISTRICT Sri Rahayu; Nunuk Supraptini
BISECER (Business Economic Entrepreneurship) Vol 3, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The establishment of BUM Desa (Badan Usaha Milik Desa - village enterprises) on the basis of the people’s initiative is needed to improve the people prosperity.Village independece will be achieved if village institutions concern on the village potential in developing enterprise through BUM Desa. The village head as the policy maker needs to expand the partnership in order to direct the business atmosphere into managerialprofessionalism and capital development. Eventually, the profit can be maxed to solve village problems.