Endik Deni Nugroho
Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pasuruan, Jawa Timur

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PADA MATERI ANATOMI TUMBUHAN FAMILI SOLANACEAE Parada Agus; Endik Deni Nugroho; Darius Rupa; Zulfadli Zulfadli
Borneo Journal of Biology Education (BJBE) Vol 3, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.627 KB) | DOI: 10.35334/bjbe.v3i2.2329

Abstract

AbstrakPenelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  struktur  anatomi  tumbuhan famili  Solanaceae  serta  menghasilkan  produk  berupa  lembar  kegiatan  siswa (LKS) yang layak digunakan. Jenis penelitian yaitu Research and Development (RD) menggunakan  model  pengembangan  Borg   Gall  (1983)  yang hanya dilakukan sampai tahap kelima. Hasil penelitianan atomi menunjukkan bahwa jaringan penyususn akar, batang, dan daun tumbuhan  famili Solanaceae (P. angulata, C. annuum, S. melongena, S. torvum, dan S. lycopersicum) relatif sama. Akar tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan jaringan vaskular. Batang tersusun dari jaringan epidermis, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut. Namun, pada batangC. Annuum terdapat trikoma multi seriata. Pada batang S. torvum,S. melongena dan S. lycopersicum terdapat sel idioblas, trikoma stellata, dan trikoma kapitata. Daun tersusun dari jaringan epidermis, palisade, dan bunga karang. Pada daun P. angulata terdapat stomata, sel idioblas yang berisi kristal druss dan trikoma kapitata. Pada daun C. annuum terdapat stomata, sel idioblas yang berisi Kristal drus, trikoma multiseriata dan trikoma multiseluler. Pada daun S. melongena  dan  S.  torvum  terdapat  trikoma  stellata  dan  trikoma  kapitata. Sedangkan daun S. lycopersicum terdapat stomata, trikoma kapitata, dan trikoma uniseriata. Hasil penelitian berupa pengembangan lembar kegiatan siswa (LKS) mendapatkan nilai validasi dari ahli media dengan  persentase 91,76% (sangat layak) dan ahli materi 72,22% (layak) serta persentase dari uji respon guru sebesar 80% (menarik) dan siswa sebesar 82,32% (sangat menarik). Sehingga dapat disimpulkan bahwa lembar kegiatan siswa (LKS) struktur dan fungsi jaringan tumbuhan famili Solanaceae layak untuk digunakan sebagai sumber belajar siswa SMA kelas XI IPA.Kata Kunci: Anatomi, Solanaceae, Lembar Kegiatan Siswa (LKS).AbstractThis study aims to determine the anatomical structure of the Solanaceae family of plants and produce a product in students' worksheets. The type of research, namely Research and Development (RD) using the Borg Gall (1983) development model, was only carried out until the fifth stage. The results of the atomic study showed that the tissues that made up the roots, stems, and leaves of the Solanaceae family (P. angulata, C. annuum, S. melongena, S. torvum, and S. lycopersicum) were relatively the same. Roots are composed of epidermal tissue, cortex, and  vascular tissue.  The stem is composed of epidermal tissue, ground tissue, reinforcing  tissue,   and   transport    tissue.   However,  in stem  C. Annuum has multi seriata. On stems of S. torvum, S. melongena, and S. lycopersicum contained idioblast cells, stellate trichomes, and capitate trichomes. Leaves are composed of epidermal tissue, palisade, and sponges. In the leaves of P. angulata, there are stomata, idioblast cells containing druss crystals, and trichomes capitata.  On the leaves of C. annuum, there are stomata, idioblast cells containing drus crystals, multiseriata trichomes, and multicellular trichomes.  The leaves of S. melongena and S. torvum contained stellate trichomes and capitata trichomes. In contrast, the leaves of S. lycopersicum contained stomata, trichome capitata, and uniseriata trichomes. The results of the study in the form of the development of student activity sheets (LKS) received validation scores from media experts with a percentage of 91.76% (very feasible) and material experts 72.22% (adequate), and the percentage of teacher response tests was 80% (interesting) and students by 82.32% (very interesting). So, it can be concluded that the student activity sheet (LKS) of the structure and function of the plant tissue of the Solanaceae family is feasible to be used as a learning resource for high school students in class XI science.Keywords: Anatomy, Solanacea, Students’ Worksheets
KEANEKARAGAMAN SERANGGA DIURNAL DAN NOCTURNAL PADA HUTAN TAMAN KEHATI SAPEN NUSANTARA DI KABUPATEN PASURUAN Endik Deni Nugroho; Dwi Anggorowati Rahayu; Roisatul Ainiyah; Amang Fathurrohman; Zainul Ahwan; Muhammad Dayat; Mulyono Wibisono; Fafit Rahmat Aji; Kasiman Kasiman; Khoirul Anam
Borneo Journal Of Biology Education (BJBE) Vol 3, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.512 KB) | DOI: 10.35334/bjbe.v3i2.2124

Abstract

AbstrakKeberadaan serangga dapat dijadikan sebagai indikator keseimbangan ekosistem. Spesies serangga diurnal dan nokturnal juga terdapat di Hutan Sapen. Hal ini dikarenakan serangga tersebut mendapatkan persediaan makanan dan lingkungan yang mendukung untuk hidup. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengukur keanekaragaman, dan kemerataan serangga diurnal dan nokturnal pada Hutan Taman Kehati Sapen Nusantara.  Pengumpulan spesimen dapat dilakukan secara teknik jelajah, yaitu terjun langsung ke lapangan dalam pengamatan dan pengambilan sampel. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu serangga yang aktif pada pagi sampai sore (serangga diurnal), dan serangga yang aktif pada malam hari (serangga nokturnal). Metode yang digunakan dalam pengamatan dan pengkoleksian serangga yaitu teknik tangkap langsung (direct sweeping) dan teknik jebakan (Trapping). Analisis data melalui identifikasi sampel, indeks Keanekaragamn (H’) dan Indeks Kemerataan (E). Hasil penelitian total temuan serangga malam dan serangga diurnal yaitu 344 individu, yang terdiri dari 8 ordo, 16 famili dan 35 spesies serangga terbanyak yaitu pada ordo Lepidoptera dan Ordo Orthoptera. Indeks Keanekaragaman (H’) pada serangga diurnal sebesar 2,363 dan serangga nokturnal sebesar 2,410 yang menunjukan bahwa nilai masing-masing serangga berkategori keanekaragaman sedang. Sedangkan Indeks kemerataan serangga diurnal sebesar 0,8 dan serangga nokturnal sebesar 0,9 yang menunjukan bahwa nilai masing masing serangga tersebut berkategori tinggi.Kata kunciSerangga Diurnal, Serangga Nokturnal, Keanekaragaman, Kemerataan, Hutan Sapen AbstractThe presence of insects can be used as an indicator of the balance of the ecosystem. Diurnal and nocturnal insect species are also found in the Sapen Forest. The abundance of insects is due to food supplies and a supportive environment to live in. This study was conducted to measure the diversity and even distribution of diurnal and nocturnal insects in the Sapen Nusantara Conservation Forest. Specimen collection was carried out through the roaming technique, going directly to the field for observation and sampling. The samples taken in this study were active from morning to evening (diurnal insects) and active at night (nocturnal insects). The methods used in observing and collecting insects are direct sweeping and trapping. Data analysis consists of sample identification, the diversity index (H') and Evenness Index (E). The results of the study total findings of nocturnal insects and diurnal insects were 344 individuals, consisting of 8 orders, 16 families and 35 species. Most insects are in the order Lepidoptera and Order Orthoptera. The Diversity Index (H') for diurnal insects is 2,363, and nocturnal insects are 2,410, which shows that the value of each insect is categorized as moderate diversity. While the evenness index of diurnal insects was 0.8 and nocturnal insects was 0.9, which showed that the value of each insect was in the high category.Keywords: Sapen Forest, Diurnal Insects, Nocturnal Insects, Diversity, Evenness