Tantri Arini
Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN PENCEGAHAN HIV-AIDS KEPADA REMAJA MELALUI PELAKSANAAN EDUKASI MELALUI METODE PEER EDUCATION Tantri Arini; Adhin Al Kasanah
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 4 No. 2 (2021): Volume IV, Nomor 2, Juli 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.626 KB)

Abstract

Kurangnya informasi yang tepat dan relevan tentang penyakit HIV/AIDS, dan didukung sikap ingin tahu yang dimiliki remaja menyebabkan mereka masuk kedalam salah satu populasi berperilaku beresiko tinggi. Selain itu, masalah HIV/AIDS pada remaja tidak hanya berdampak buruk secara fisik, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, emosi, keadaan ekonomi, dan kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Hal tersebut tidak hanya berpengaruh pada remaja itu sendiri, namun juga terhadap keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kasus penularan HIV dikalangan remaja tentunya juga tidak lepas dari kurangnya pengetahuan remaja tentang penyakit HIV/AIDS. Remaja kurang paham bagaimana pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan pencegahan seks bebas. Peningkatan pengetahuan kepada para remaja bisa dilakukan dengan cara melibatkan teman seusianya. Salah satu metode yang efektif untuk peningkatan pengetahuan di kalangan remaja adalah peer education. peer education dapat meningkatkan kemandirian belajar, merumuskan tujuan, merencanakan strategi, mengidentifikasi sumber belajar, memanfaatkan media, mengambil pokok pikiran, menyampaikan pendapat, menyimpulkan hasil belajar, menyampaikan ide dan mengukur keberhasilan belajar. Pembelajaran peer education/peer group learning dibuat dalam satu kelompok belajarnya sehingga siswa akan terus termotivasi untuk berinteraksi dari awal sampai akhir kegiatan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengetahuan siswa remaja mengenai pencegahan HIV-AIDS melalui metode peer education, sehingga siswa atau remaja dapat mengaplikasikan pencegahan HIV-AIDS yan sesuai dengan pengetahuan yang sudah mereka dapatkan. Tahapan kegiatan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah survey lokasi, menentukan sasaran dan sosialisasi, persiapan bahan dan kebutuhan kegiatan, dan pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari pelaksanaan pre test, penyampaian materi dan pelaksanaan post test. Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target sasaran. Luaran yang diharapkan dalam pengabdian masyarakat ini dapat tercapai yaitu dengan indikator meningkatnya tingkat pengetahuan remaja mengenai cara pencegahan HIV-AIDS
PENGUKURAN LEMAK TUBUH DAN INDEKS MASSA TUBUH SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN RESIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR Tantri Arini; Faqih Nafiul Umam
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 4 No. 1 (2021): Volume IV, Nomor 1, Januari 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.319 KB)

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian baik di negara maju maupun negara berkembang. Di Indonesia menurut hasil Riskesdas 2013 prevalensi PJK penduduk usia > 15 tahun berdasarkan wawancara yang pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan akan mempunyai gejala subyektif PJK di Indonesia sebesar 1,6 persen. Berdasarkan data dari WHO penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dan 60% dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung iskemik. Diperkirakan pada tahun 2030 sebanyak 23,6 juta orang di dunia akan meninggal karena penyakit kardiovaskular. Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh arteri koroner tersebut tersumbat atau menyempit karena endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu disebut artesklerosis dan bisa terjadi di pembuluh darah lainnya tidak hanya di arteri koroner. Faktor penyebab munculnya penyakit jantung adalah kelebihan berat badan atau obesitas, sebagaimana diketahui, bahwa kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko terkena serangan jantung. Orang yang mengalami kegemukan akan diikuti dengan penimbunan lemak dan peningkatan kadar kolesterol darah. Beberapa penyebab penyakit kardiovaskuler antara lain dalah perilaku merokok, ketidaktifan fisik, makanan, kolesterol, diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas. Obesitas dapat diukur dengan indeks massa tubuh (IMT). Tingginya persentase lemak tubuh erat kaitannya dengan kelebihan berat badan dan dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit kardiovaskuler