Faqih Nafiul Umam
Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUKURAN LEMAK TUBUH DAN INDEKS MASSA TUBUH SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN RESIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR Tantri Arini; Faqih Nafiul Umam
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 4 No. 1 (2021): Volume IV, Nomor 1, Januari 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.319 KB)

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian baik di negara maju maupun negara berkembang. Di Indonesia menurut hasil Riskesdas 2013 prevalensi PJK penduduk usia > 15 tahun berdasarkan wawancara yang pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan akan mempunyai gejala subyektif PJK di Indonesia sebesar 1,6 persen. Berdasarkan data dari WHO penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dan 60% dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung iskemik. Diperkirakan pada tahun 2030 sebanyak 23,6 juta orang di dunia akan meninggal karena penyakit kardiovaskular. Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh arteri koroner tersebut tersumbat atau menyempit karena endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu disebut artesklerosis dan bisa terjadi di pembuluh darah lainnya tidak hanya di arteri koroner. Faktor penyebab munculnya penyakit jantung adalah kelebihan berat badan atau obesitas, sebagaimana diketahui, bahwa kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko terkena serangan jantung. Orang yang mengalami kegemukan akan diikuti dengan penimbunan lemak dan peningkatan kadar kolesterol darah. Beberapa penyebab penyakit kardiovaskuler antara lain dalah perilaku merokok, ketidaktifan fisik, makanan, kolesterol, diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas. Obesitas dapat diukur dengan indeks massa tubuh (IMT). Tingginya persentase lemak tubuh erat kaitannya dengan kelebihan berat badan dan dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit kardiovaskuler
DETEKSI DINI CEGAH STUNTING (“ DENI CHETING”) PADA BALITA DI POSYANDU KRAJAN II Asrina Pitayanti; Sesaria Betty Mulyati; Faqih Nafiul Umam
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 5 No. 1 (2022): Volume V, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.101 KB) | DOI: 10.56586/jbca.v5i1.167

Abstract

Masa tumbuh kembang balita disebut golden period dimana otak berkembang dengan pesat. Apabila berat badan terus menurun maka timbul permasalahan stunting. Dampak stunting adalah terhambatnya kemampuan kognitif, psikomotorik, lebih rentan kena penyakit degenerative dan kualitas sumber daya manusia yang kurang berkualitas.. Pentingnya Investasi pencegahan stunting perlu dilakukan dengan upaya jemput bola melalui upaya deteksi dini cegah stunting (Deni Cheting) pada balita diposyandu untuk memastikan SDM Indonesia di masa yang akan datang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. Daerah tempat untuk pengabdian masyarakat termasuk lokus dengan kriteria jumlah balita cukup banyak dan belum melakukan identifikasi dan juga validasi data balita dengan stunting. Tujuan penmas ini mengidentifikasi balita yang mengalami masalah gizi (stunting, wasting, underweight) sehingga dapat membantu meningkatkan status gizi balita dan menemukan sumber masalah stunting. Pengukuran status gizi balita dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak mengunakan aplikasi antropometri yaitu memasukan hasil pengukuran dengan urut Satu persatu kedalam system sehingga akan keluar hasil Z skor status gizi balita. Hasil kegiatan Kegiatan ini dihadiri oleh 67 balita posyandu krajan II. Diperoleh data balita dengan status gizi baik 58 balita (86, 56%), status gizi lebih 3 balita (4,47%), sedangkan kategori status kurang 5 balita ( 7,46%), dan kategori gizi buruk 1 balita (1,49%). Pentingnya Upaya Deteksi Dini Cegah Stunting (Deni Cheting) dapat membantu meningkatkan status gizi balita stunting dan menemukan sumber masalahnya