Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENILAIAN PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI BERBASIS ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESMENT INSTRUMENT: STUDI PADA PERUSAHAAN JASA PARIWISATA DI YOGYAKARTA Daniel Yudistya Wardhana
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis
Publisher : Fakultas Bisnis UKDW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/jrmb.2017.121.270

Abstract

The purpose of this study is to identify the current culture of a hospitality service company and explain the changing direction of future culture in the company management, in order to improve the human resources quality within the organization. The context of this study is human resources andhospitality research with a focus on small medium enterprise in Yogyakarta, Indonesia. This research is conducted by using Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) in order to assess theactual corporate culture condition and the preferred culture that is desired to be in the company. By measuring six dimensions of OCAI and assessing the culture characteristic, the current result showsthe tendency to clan culture with 28.1 points and hierarchy culture with 25.5 points. Meanwhile, the potential feature, which is the clan culture, tends to increase with 30.2 points and adhocracy culture tends to increase to 25.1 points.Keywords: OCAI, Corporate Culture, Human Resources, HospitalityTujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi budaya perusahaan jasa perhotelan saat ini dan menjelaskan perubahan arah budaya masa depan dalam manajemen perusahaan, dalam rangkameningkatkan kualitas sumber daya manusia di dalam organisasi. Konteks penelitian ini adalah penelitian sumber daya manusia dan perhotelan dengan fokus pada Usaha Kecil Menengah diYogyakarta, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Instrumen Penilaian Budaya Organisasi (OCAI) untuk menilai kondisi budaya perusahaan aktual dan budaya pilihan yangdiinginkan untuk dimiliki perusahaan. Dengan mengukur enam dimensi OCAI dan menilai karakteristik budaya, hasil saat ini menunjukkan kecenderungan budaya klan dengan 28,1 poin danbudaya hirarki dengan 25,5 poin. Sementara itu, fitur potensial, yaitu budaya klan, cenderung meningkat dengan 30,2 poin dan budaya adhokrasi cenderung meningkat menjadi 25,1 poin.Kata kunci: OCAI, Budaya Perusahaan, Sumber Daya Manusia, Perhotelan
PERAN KEMITRAAN DALAM IMPLEMENTASI KONSEP KEBERLANJUTAN PADA BUMDES DAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DI YOGYAKARTA Daniel Yudistya Wardhana; Debora Wintriarsi; Aloysia Desy Pramusiwi; Oscar Chrismadian Noventa; Ivana Elysia Sinarso; Ignatius Novianto Hariwibowo
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v4i2.3482

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini merupakan rangkaian program yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti Perguruan Tinggi, Mahasiswa, Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Swadaya Masyrakat yang bertujuan untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan dan bisnis. Program ini mengadaptasi model business partnership scheme dimana pihak terkait saling berkolaborasi dan memberikan kontribusinya sebagai ujung tombak perubahan, khususnya pada aspek keberlanjutan lingkungan dan bisnis. Para mitra yang terlibat antara lain BUMDES Amarta yang bergerak pada sektor manajemen sampah dan ReiSPIRASI, lembaga swadaya yang bergerak pada penangkaran tukik, semuanya berlokasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil dari program ini merupakan rekomendasi ilmiah yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan terkait aspek lingkungandan bisnis.
PENILAIAN PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI BERBASIS ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESMENT INSTRUMENT: STUDI PADA PERUSAHAAN JASA PARIWISATA DI YOGYAKARTA Daniel Yudistya Wardhana
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol. 12 No. 1 (2017): Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis
Publisher : Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/jrmb.v12i1.182

Abstract

ABSTRACT The purpose of this study is to identify the current culture of a hospitality service company and explain the changing direction of future culture in the company management, in order to improve the human resources quality within the organization. The context of this study is human resources and hospitality research with a focus on small medium enterprise in Yogyakarta, Indonesia. This research is conducted by using Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) in order to assess the actual corporate culture condition and the preferred culture that is desired to be in the company. By measuring six dimensions of OCAI and assessing the culture characteristic, the current result shows the tendency to clan culture with 28.1 points and hierarchy culture with 25.5 points. Meanwhile, the potential feature, which is the clan culture, tends to increase with 30.2 points and adhocracy culture tends to increase to 25.1 points. Keywords: OCAI, Corporate Culture, Human Resources, Hospitality ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi budaya perusahaan jasa perhotelan saat ini dan menjelaskan perubahan arah budaya masa depan dalam manajemen perusahaan, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dalam organisasi. Konteks penelitian ini adalah penelitian sumber daya manusia dan perhotelan dengan fokus pada Usaha Kecil Menengah di Yogyakarta, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Instrumen Penilaian Budaya Organisasi (OCAI) untuk menilai kondisi budaya perusahaan aktual dan budaya pilihan yang diinginkan untuk dimiliki perusahaan. Dengan mengukur enam dimensi OCAI dan menilai karakteristik budaya, hasil saat ini menunjukkan kecenderungan budaya klan dengan 28,1 poin dan budaya hirarki dengan 25,5 poin. Sementara itu, fitur potensial, yaitu budaya klan, cenderung meningkat dengan 30,2 poin dan budaya adhokrasi cenderung meningkat menjadi 25,1 poin. Kata kunci: OCAI, Budaya Perusahaan, Sumber Daya Manusia, Perhotelan