Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SOSIALISASI PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN KOSMETIK CREAM PEMUTIH WAJAH YANG AMAN PADA SANTRIWATI PESANTREN MODERN FAJRUL IMAN PATUMBAK DELI SERDANG SUMATERA UTARA Ahmad Purnawarman Faisal; Riza Fahlevi Wakidi; Masrah Masrah
Jurnal Abdi Masyarakat Kita Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Abdi Masyarakat Kita
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1204.379 KB) | DOI: 10.33759/asta.v1i2.147

Abstract

In this technological era, it is easy to get information about the facial whitening cream products, various information media such as television, newspapers, magazines and social media which are booming among women, especially school-age teenagers. With the ease of this information, buyers often ignore the quality and safety of the cosmetics themselves, many cosmetics contain harmful bleaching agents such as mercury and hydroquinone. The purpose of this Community Service is to find out the description of knowledge and socialize the Safe Selection and Use of Face Whitening Cream for students at the Fajrul Iman Patumbak Islamic Boarding School. The method used in this community service is lectures and questions and answers about the Selection and Use of Safe Face Whitening Cream Cosmetics. From the results of community service before the counseling was held on the Selection and Use of Safe Face Whitening Cream Cosmetics at Fajrul Iman Modern Islamic Boarding School students, it was found that the knowledge category was quite good (23.3%) in the good category (76.7%), and after the counseling was carried out the category was obtained. good knowledge becomes (100%), there is an increase in knowledge of good category as much as 23.3%. So that the Fajrul Iman Islamic boarding school students as respondents already understand the Selection and Use of Safe Face Whitening Creams
Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Naga (Hylocereus costaricencis) sebagai Identifikasi Formalin/Boraks pada sediaan Makanan di Lingkungan Desa Tengah Pancur Batu Ahmad Purnawarman Faisal; Adhisty Nurpermatasari; Riza Fahlevi Wakidi
Jurnal Abdi Masyarakat Kita Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Abdi Masyarakat Kita
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/asta.v3i1.307

Abstract

The use of food additives (BTP) in the food production process needs to be jointly monitored, both by producers and by consumers. The impact of its use can be either positive or negative for the community. This community service activity uses the educational socialization method by conducting counseling and demonstrations on how to make a dragon fruit peel formalin spray kit as a simple way to identify formalin in food. The purpose of this community service is to find out whether waste from dragon fruit peel can be used as a test tool for the formalin content of food preparations in food preparations. The results of Community Service obtained a good knowledge category with the achievement of participants' knowledge levels before counseling and demonstration in the less (26.7%) sufficient (40%) and good (33.3) categories, after the extension the results of the category increased significantly, namely less 0 ( 0%), sufficient (13.4%), and good (86.6%).
FORMULASI SEDIAAN MASKER PEEL OFF EKSTRAK DAUN ALPUKAT (PORSEA AMERICANA MILLER) SEBAGAI ANTI JERAWAT SECARA STUDI LITERATUR Ahmad Purnawarman Faisal; Pratiwi Rukmana Nasution; Tri Bintarti; Riza Fahlevi Wakidi; Feby Ariani br. Surbakti
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode januari -April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.771 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v17i1.1241

Abstract

Daun merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk mempertahankan kehidupan, mengingat fungsinya tersebut maka alat ini sering disebut dengan alat vegetatif, pada batasnya terdapat daun berbentuk tunggal dan tersusun dalam bentuk spiral. Daun alpukat disebut daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja, tanpa upih atau pelepah daun. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan formulasi sediaan masker peel off ekstrak daun alpukat berdasarkan studi literatur. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yaitu penelitian dengan mengumpulkan data dan fakta-fakta, data yang diperoleh dari literatur yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan dari daun dan biji alpukat seperti saponin, alkaloid, polifenol, quersetin dan flavonoid dapat berkhasiat sebagai antifungi, antijerawat dan antibakteri. Pada jurnal studi literatur pertama dapat diformulasikan sebagai masker peel off, pada jurnal kedua menggunakan berbagai variasi konsentrasi dan dari berbagai konsentrasi tersebut yang diformulasikan sebagai sediaan masker peel off yaitu pada konsentrasi 0,3% dengan daya hambat yang paling besar dan pada jurnal ketiga dengan konsentrasi 12% memiliki waktu mengering paling cepat. Dari penelitiaan ini disimpulkan bahwa ekstrak daun dan biji alpukat dapat digunakan sebagai masker anti jerawat.
Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Naga (Hylocereus sp.) Dalam Sediaan Spray Sebagai Identifikasi Boraks Riza Fahlevi Wakidi; Adhisty Nurpermatasari; Ahmad Purnawarman Faisal; Hasdima Fajariska Pasaribu
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.421 KB)

Abstract

Boraks (Natrium tetraboraks) merupakan bahan pengawet yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan makanan di Indonesia, karena sifatnya toksik atau beracun untuk manusia, tapi Saat ini boraks cenderung digunakan dalam industri rumah tangga sebagai bahan pengawet makanan agar makanan tahan lama dan biaya produksi lebih rendah. Pemanfaatan kulit buah naga yang memiliki zat warna alami antosianin cukup tinggi, salah satunya dijadikan identifkasi boraks pada bahan makanan. Pemilihan sediaan spray berkaitan dengan kemudahan dalam penggunaan sewaktu identifikasi. Penelitian ini bersifat eksperimental, yaitu membuat formulasi sediaan spray sederhana dengan dilakukan uji organoleptik dan uji konsentrasi serta uji kualitatif yaitu uji nyala api dan reaksi kurkumin. Sampel dalam penelitian ini adalah limbah kulit buah naga sebanyak 200 gr dengan 3 konsentrasi (5%, 10%, dan 15%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan warna, endapan atau uap pada masing-masing tabung reaksi berisi media makanan (lontong) dan boraks yang disemprot dengan sediaan spray yang berbeda konsentrasi. Kesimpulan penelitian ini didapatkan sediaan spray dari limbah kulit buah naga (Hylocereus sp.) yang dapat digunakan sebagai identifikasi boraks. Perbedaan konsentrasi dari sediaan spray limbah kulit buah naga tidak mempengaruhi hasil dalam mengidentifikasi boraks, karena berapapun konsentrasinya hasilnya sama dan tetap dapat digunakan dalam mengidentifikasi boraks.
Students' integrated fieldwork learning activities based on "interprofessional education and collaboration" working with health professionals during the COVID-19 pandemic: Lessons learned Poltekkes Medan Mahdiah; Ahmad Purnawarman Faisal; Riza Fahlevi Wakidi
BKM Public Health and Community Medicine PHS8 Accepted Abstracts
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The current problem-based learning design will have a better impact if students work with various health professionals in a team to promote better KBK and PBL performance. IPE will provide benefits for students as well as other parties with support from the curriculum system, facilities, and field partners. During the pandemic, the college administration took part in sending students asssisting the lacking health workers dealing with COVID. By having this activites, students train their ability to work together and learn as health workers in real-world practices. Pembelajaran kerja lapangan terpadu mahasiswa berbasis “interprofessional education and collaboration” bekerjasama dengan tenaga kesehatan di masa pandemi COVID-19: pelajari dari Poltekes Kemenkes Medan Pendidikan para calon tenaga kesehatan saat ini tidak hanya dikembangkan dengan desain problem based learning tetapi dibutuhkan kolaborasi yang tercipta dengan baik antar tenaga kesehatan kesehatan dengan disiplin ilmu berbeda sehingga dapat bekerja sama secara kolaboratif dalam sebuah tim. Tentu saja kerjasama ini nantinya akan memberikan efek yang baik dari kinerja KBK dan PBL dalam dunia pendidikan kesehatan. IPE akan memberikan manfaat bagi para mahasiswa juga pihak lain yang terlibat di dalamnya, jika didukung oleh suatu sistem kurikulum, fasilitas dan SDM pendidik. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa mempunyai kemampuan berkolaborasi, meningkatkan praktik pada masing-masing tenaga kesehatan dengan cara mengaktifkan peningkatan praktik kerja, membentuk suatu aksi secara bersama tim kolaborasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan menghasilkan perubahan.