Tri Bintarti
Poltekkes Kemenkes Medan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMBINASI BUNGA KECOMBRANG (Etlinger elatior JACK) DAN KULIT PISANG DALAM FORMULASI PASTA GIGI BERMANFAAT PADA PENGUJIAN ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans DAN Escherichia coli Maya Handayani Sinaga; Tri Bintarti
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 14 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.17 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v14i1.568

Abstract

Di pasaran banyak beredar pasta gigi untuk membersihkan dan perawatan gigi, namun mengandung bahankimia sintetis yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, misalnya flouride dan sodium lauril sulfat (SLS).Bahan ini dapat mengiritasi gusi dan mulut, gusi terasa terbakar, gigi sensitif dan rasa tidak nyaman pAdalidah.Secara tradisional kulit buah pisang matang bagian dalam, telah digunakan untuk pemutih gigi,digosok-gosokkan pada gigi selama lebih kurang 10 menit. Di samping bahan pemutih, untuk perawatan gigidibutuhkan antibakteri, untuk membasmi bakteri penyebab kerusakan gigi. Salah satu bahan alam yang telahterbukti mempunyai aktivitas antibakteri dan telah sering digunakan menghilangkan bau mulut dan badanadalah bunga kecombrang (Etlinger elatior Jack). Pemanfaatan kombinasi bunga kecombrang dan kulitpisang dalam formulasi pasta gigi berbahan nabati (herbal), bertujuan untuk mendapatkan pasta gigi alamiyang relativ aman dan ekonomis. Kulit buah pisang kepok dan bunga kecombrang segar dihaluskan dandikeringkan di atas penangas air suhu sekitar 60OC, sampai diperoleh serbuk kering. Formulasi sediaan pastagigi menggunakan kombinasi bunga kecombrangkonsentrasi 2,5%, 5%, dan 10%.dan kulit buah pisangkering pengganti kalsium karbonat dengan perbandingan (75:25); (50:50); dan (25:75). Evaluasi sediaanmeliputi uji organoleptik dengan uji kesukaan (hedonic test), homogenitas, pH, stabilitas, daya pembersihan,uji iritasi terhadap kulit sukarelawan, dan aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans danEscherichia coli dengan cara difusi agar, serta angka lempeng total terhadap spesimen air ludah sukarelawan.Hasil skrining fitokimia terlihat kandungan golongan kimia yang sama di dalam bunga kecombrang segar,kulit buah pisang segar, dan yang telah dikeringkan pada suhu 50OC, yaitu flavonoid, tannin, steroid,saponin, glikosida, dan minyak atsiri.Sediaan pasta gigi yang mengandung kombinasi serbuk kering bungakecombrang dan kulit buah pisangdisukai oleh panelis, stabil pada penyimpanan, mempunyai dayapembersihan yang baik, tidak terjadi iritasi, dan dapat membasmi bakteri Streptococcus mutans danEscherichia coli dengan kategori kuat. Formula yang paling baik adalah dengan kandungan bungatembelekan dan kulit buah pisang 75:25, karena walau daya bersihnya lebih kecil, namun mempunyaiantibakteri paling kuat,sehinggapasta gigi yang dihasilkan memberi manfaat untuk membersihkan danperawatan gigi, aman dan ekonomis.
FORMULASI SEDIAAN MASKER PEEL OFF EKSTRAK DAUN ALPUKAT (PORSEA AMERICANA MILLER) SEBAGAI ANTI JERAWAT SECARA STUDI LITERATUR Ahmad Purnawarman Faisal; Pratiwi Rukmana Nasution; Tri Bintarti; Riza Fahlevi Wakidi; Feby Ariani br. Surbakti
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode januari -April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.771 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v17i1.1241

Abstract

Daun merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk mempertahankan kehidupan, mengingat fungsinya tersebut maka alat ini sering disebut dengan alat vegetatif, pada batasnya terdapat daun berbentuk tunggal dan tersusun dalam bentuk spiral. Daun alpukat disebut daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja, tanpa upih atau pelepah daun. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan formulasi sediaan masker peel off ekstrak daun alpukat berdasarkan studi literatur. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yaitu penelitian dengan mengumpulkan data dan fakta-fakta, data yang diperoleh dari literatur yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan dari daun dan biji alpukat seperti saponin, alkaloid, polifenol, quersetin dan flavonoid dapat berkhasiat sebagai antifungi, antijerawat dan antibakteri. Pada jurnal studi literatur pertama dapat diformulasikan sebagai masker peel off, pada jurnal kedua menggunakan berbagai variasi konsentrasi dan dari berbagai konsentrasi tersebut yang diformulasikan sebagai sediaan masker peel off yaitu pada konsentrasi 0,3% dengan daya hambat yang paling besar dan pada jurnal ketiga dengan konsentrasi 12% memiliki waktu mengering paling cepat. Dari penelitiaan ini disimpulkan bahwa ekstrak daun dan biji alpukat dapat digunakan sebagai masker anti jerawat.