Tanaman pala merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi untuk diperdagangkan, namun pengembangan tanaman pala belum dilakukan dengan maksimal. Usahatani tanaman pala di Negeri Seith, Negeri Lilibooi dan Negeri Hatu masih memiliki berbagai kelemahan mulai dari subsistem hulu hingga subsistem hilir sehingga perlu dianalisis menggunakan pendekatan sistem agribisnis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan pala di Kabupaten Maluku Tengah dengan studi kasus di Negeri Seith, Negeri Lilibooi dan Negeri Hatu. Penelitian ini dilaksanakan antara bulan Nopember dan Desember 2017. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan, dan studi literatur. Metode purposive sampling digunakan untuk pengambilan sampel sebanyak 30 responden yang telah lama menjadi petani pala dan memiliki luas lahan sebesar 1- 2 Ha dari masing-masing negeri. Analisis SWOT diterapkan untuk merumuskan strategi pengembangan pala di lokasi kajian dengan menggunakan matriks IFE dan EFE.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan pala dapat dilakukan dengan empat cara : 1) program penanaman paladengan menggunakan bibit unggul pada sub-sistem hulu; 2) program ekstensifikasi (perluasan lahan), intensifikasi dan rehabilitasi tanaman pala pada sub-sistem on farm; 3) Pendampingan dari tenaga penyuluh untuk penggunaan pupuk dan pengolahan buah pala menjadi produk yang bernilai ekonomis pada sub-sistem agroindustri; dan 4) penyediaan kredit modal usaha dari Bank Pembangunan Daerah Maluku dengan tingkat bunga yang wajar pada sub-sistem penunjang.