Sisilya Leunupun
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN PALA DI KABUPATEN MALUKU TENGAH (STUDI KASUS DI NEGERI SEITH, LILIBOOI DAN HATU) Sisilya Leunupun; Martha Turukay; Maisie T.F.Tuhumury
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Penelitian Agrisamudra
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jpas.v7i2.2984

Abstract

Tanaman pala merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi untuk diperdagangkan, namun pengembangan tanaman pala belum dilakukan dengan maksimal. Usahatani tanaman pala di Negeri Seith, Negeri Lilibooi dan Negeri Hatu masih memiliki berbagai kelemahan mulai dari subsistem hulu hingga subsistem hilir sehingga perlu dianalisis menggunakan pendekatan sistem agribisnis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan pala di Kabupaten Maluku Tengah dengan studi kasus di Negeri Seith, Negeri Lilibooi dan Negeri Hatu. Penelitian ini dilaksanakan antara bulan Nopember dan Desember 2017. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan, dan studi literatur. Metode purposive sampling digunakan untuk pengambilan sampel sebanyak 30 responden yang telah lama menjadi petani pala dan memiliki luas lahan sebesar 1- 2 Ha dari masing-masing negeri. Analisis SWOT diterapkan untuk merumuskan strategi pengembangan pala di lokasi kajian dengan menggunakan matriks IFE dan EFE.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan pala dapat dilakukan dengan empat cara : 1) program penanaman paladengan menggunakan bibit unggul pada sub-sistem hulu; 2) program ekstensifikasi (perluasan lahan), intensifikasi dan rehabilitasi tanaman pala pada sub-sistem on farm; 3) Pendampingan dari tenaga penyuluh untuk penggunaan pupuk dan pengolahan buah pala menjadi produk yang bernilai ekonomis pada sub-sistem agroindustri; dan 4) penyediaan kredit modal usaha dari Bank Pembangunan Daerah Maluku dengan tingkat bunga yang wajar pada sub-sistem penunjang.