Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

AJARAN SUNAN BONANG TENTANG MUSYAHADAH Muhammad Isa Anshory
MAMBA'UL 'ULUM Vol. 17, No. 1 April 2021
Publisher : Institut Islam Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.028 KB) | DOI: 10.54090/mu.9

Abstract

Today the Ummah is experiencing a crisis in Islamic civilization. One indicator is the occurrence of spiritual degradation among them, even though the spiritual dimension of Islam has inspired the civilization as a whole. Therefore, efforts to revitalize Islam must start from a re-understanding of this matter. Wali Sanga is seen as the party who succeeded in building Islamic civilization in this country. Their teachings are widely accepted by Muslims today. Among the Wali Sanga teachings related to the spiritual dimension of Islam that is important to study is the teachings of Sunan Bonang about musyahadah. Musyâhadah is part of ihsân which is the highest level in Islam. Musyâhadah needs to be cultivated in the soul of Muslims in the midst of a civilization crisis, spiritual crisis, and crises in various dimensions of life. The purpose of this research is to describe how the teachings of Sunan Bonang about musyâhadah and to trace the extent of the influence of the thoughts of previous scholars on these teachings. The method used is literature study, which is how research works by searching for data through books and other written sources related to the problem. Based on this research, Sunan Bonang taught that a believer should always remember Allah in every situation so that he is able to concentrate his inner eye vision only on Allah. Everything other than Allah disappeared from his heart so that whatever could be seen by his eyes always reminded him of the Creator alone. Wherever he is, he feels with Allah (sortie Lan Pangēranê). This is what is meant by musyahadah. The teachings of Sunan Bonang about musyahadah were heavily influenced by previous scholars, such as Amru bin Uthman Al-Makki, Abu Sa'id Al-Kharraz, Abu Ali Ad-Daqqaq, and so on.
PEMURNIAN AKIDAH DALAM PENDIDIKAN ISLAM: Telaah Atas Kitab Bonang Karya Sunan Bonang Muhammad Isa Anshory; Didin Saefuddin Bukhari; Tiar Anwar Bachtiar
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 8, No 02 (2019): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.013 KB) | DOI: 10.30868/ei.v8i2.536

Abstract

Pendidikan akidah merupakan bagian tidak terpisahkan dari pendidikan Islam, dimana menjaga kemurnian akidah menjadi salah satu tujuannya. Oleh karena itu, para ulama di sepanjang zaman selalu berusaha melindungi umat dari penyimpangan akidah. Salah satu kitab yang ditulis untuk kepentingan tersebut adalah Kitab Bonang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan bagaimana pemurnian akidah dilakukan oleh Sunan Bonang di Jawa pada abad 16. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan sebagai metodenya. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa, Sunan Bonang adalah seorang pendidik yang sangat memperhatikan kemurnian akidah umat. Ia memperingatkan Muslim Jawa pada zamannya tentang tantangan ajaran akidah menyimpang, seperti Wujûdiyyah Mulhidah, Dahriyah Thabî„iyah, Bâthiniyah, Karrâmiyah, dan Mutazilah. Melalui Kitab Bonang, Sunan Bonang menjawab tantangan tersebut, yaitu pemurnian akidah dalam pendidikan Islam.
Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an di Desa Bakalan Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah Muhammad Isa Anshory; Edy Muslimin; Fandi Fandi; Sofiya Maratus Solikah; Fitria Puji Lestari
Khidmatul Ummah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 01 (2023): Khidmatul Ummah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : STAI Al-Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/khidmatul.v4i01.4813

Abstract

 ABSTRAKAl-Qur’an merupakan sumber petunjuk dan pedoman hidup bagi umat Islam. Agar seseorang bisa meraih petunjuk Al-Qur’an, ia harus berinteraksi dengannya secara benar. Setelah mengimani Al-Qur’an, ia harus belajar membacanya. Menurut data tahun 2020, dari 229 juta jiwa jumlah penduduk Muslim di Indonesia, 65% atau 149 juta jiwa belum bisa membaca Al-Qur’an. Hal ini menjadi PR bersama umat Islam di negeri ini. Berangkat dari masalah ini, dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh team mahasiswa bersama dosen Institut Islam Mamba‘ul ‘Ulum (IIM) Surakarta di Desa Bakalan Kecataman Jumapolo Kabupaten Karanganyar, dirumuskanlah tema berupa pemberantasan buta huruf Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan upaya pemberantasan buta huruf Al-Qur’an yang dilakukan di Desa Bakalan. Kegiatan PKM ini termasuk jenis penelitian lapangan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode observasi. Setelah dilakukan observasi, disusunlah program-program PKM yang menggunakan beberapa metode, seperti ceramah, praktik, permainan, dan tanya jawab. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pemberantasan buta huruf Al-Qur’an di Desa Bakalan diturunkan dalam tiga program utama, yaitu mengajar TPA, pelatihan manajemen TPA, dan wakaf Al-Qur’an. Ketiga program ini mendapat respons yang cukup baik dari warga masyarakat maupun pemerintah desa.  
Pendampingan Orang Tua terhadap Anak Berkebutuhan Khusus pada Masa Pubertas Siti Rohimah; Muryanto Muryanto; Muhammad Isa Anshory
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i1.8739

Abstract

Masa pubertas pada anak berkebutuhan khusus sering mengalami beberapa kendala karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki, baik dari fisik dan pemahaman yang mengakibatkan kesulitan dalam merespon sesuatu pada dirinya, mengelola emosi, dan mengelola gejolak seksual. Program pendampingan bertujuan untuk memberikan wawasan, meningkatkan kesadaran, dan penguatan kepada orang tua dan anak berkebutuhan khusus terhadap pubertas. Sasaran pendampingan adalah orang tua dan anak berkebutuhan khusus seminar dan diskusi terbimbing dengan tahapan perencanaan program, identifikasi permasalahan, perlaksanaan program, dan tindak lanjut program yang dilakukan mulai April – Mei 2022. Dampak jangka pendek program mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran orang tua terhadap pubertas, memiliki keterampilan dalam menghadapi masalah yang dihadapi anak pada masa pubertas, serta mampu mentransfer ilmu kepada anak sebagai bentuk bantuan kepada anak dalam menghadapi masalah, sehingga anak memiliki kepercayaan diri untuk melakukan tanggung jawab pribadi dan mengurangi ketergantungan dengan lingkungannya.Puberty children with special needs often experience several obstacles due to their limitations, both physical and understanding, which result in difficulties in responding to something about themselves, managing emotions, and managing sexual turmoil. The mentoring program aims to provide insight, increase awareness, and strengthen parents and children with special needs regarding puberty. The target of the program is parents and children with special needs through seminars and focus group discussions with the stages of program planning, problem identification, program implementation, and program follow-up, which will be carried out from April to May 2022. The short-term impact of the program is being able to increase parents' understanding and awareness of puberty, have skills in dealing with problems faced by children during puberty, and be able to transfer knowledge to children as a form of assistance in dealing with problems so that children have the confidence to take personal responsibility and reduce dependence on their environment.
PEMURNIAN AKIDAH DALAM PENDIDIKAN ISLAM: Telaah Atas Kitab Bonang Karya Sunan Bonang Muhammad Isa Anshory; Didin Saefuddin Bukhari; Tiar Anwar Bachtiar
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 8 No. 02 (2019): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v8i2.536

Abstract

Pendidikan akidah merupakan bagian tidak terpisahkan dari pendidikan Islam, dimana menjaga kemurnian akidah menjadi salah satu tujuannya. Oleh karena itu, para ulama di sepanjang zaman selalu berusaha melindungi umat dari penyimpangan akidah. Salah satu kitab yang ditulis untuk kepentingan tersebut adalah Kitab Bonang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan bagaimana pemurnian akidah dilakukan oleh Sunan Bonang di Jawa pada abad 16. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan sebagai metodenya. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa, Sunan Bonang adalah seorang pendidik yang sangat memperhatikan kemurnian akidah umat. Ia memperingatkan Muslim Jawa pada zamannya tentang tantangan ajaran akidah menyimpang, seperti Wujûdiyyah Mulhidah, Dahriyah Thabî„iyah, Bâthiniyah, Karrâmiyah, dan Mutazilah. Melalui Kitab Bonang, Sunan Bonang menjawab tantangan tersebut, yaitu pemurnian akidah dalam pendidikan Islam.