Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERBANDINGAN KUAT MEDAN LISTRIK DI BAWAH SALURAN TRANSMISI 150 KV ANTARA G.I. T.KUNING DAN G.I. BERASTAGI BERDASARKAN PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYANGAN Syafril Ramadan; Hendra Zulkarnain
Singuda ENSIKOM Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.954 KB)

Abstract

Kuat medan listrik yang dihasilkan saluran transmisi dapat menimbulkan dampak yang merugikan terhadap penduduk yang berada di sekitar saluran transmisi tersebut. Pengukuran secara periodik perlu dilakukan untuk melihat apakah kuat medan listrik tersebut masih berada pada ambang batas yang diizinkan. Dalam tulisan ini, dilakukan perbandingan hasil perhitungan kuat medan listrik dengan pengukuran yang telah dilakukan oleh PT PLN P3B Sumatera UPT Medan. Perhitungan dilakukan dengan metode bayangan dan bantuan software MATLAB. Hasil pengukuran dan perhitugan kuat medan untuk beberapa titik tinjau masih di bawah standar ambang batas kuat medan listrik yang diizinkan. Perbedaan rata-rata kuat medan listrik antara perhitungan dan pengukuran adalah sebesar 145 % untuk menara 01-02 dan 21% untuk menara 11-12.   Kata Kunci: kuat medan listrik, metode bayangan, saluran transmisi
PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA Join wan chanlyn Sigalingging; Hendra Zulkarnain
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dielektrik merupakan suatu bahan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik, dimana dielektrik berfungsi sebagai pelindung agar tidak terjadi tembus listrik yang tidak diinginkan.Apabila medan listrik yang diterapkan melebihi kekuatan dielektrik material tersebut maka akan terjadi breakdown. Tegangan tembus udara dipengaruhi beberapa hal antara lain temperatur, kelembaban, angin, dan tingkat kontaminasi udara. Adanya kondisi hujan akan mempengaruhi kekuatan dielektrik udara, karena telah dipengaruhi oleh faktor konduktivitas dari hujan itu sendiri. Pada paper  ini dikaji pengaruh ukuran butiran air hujan terhadap tegangan tembus udara, dengan pemodelan simulasi hujan buatan pada peralatan tegangan tinggi dengan elektroda bola - bola, elektroda jarum – jarum, dan jarum piring. Dimana hasil analisis penelitian ini terlihat semakin besar ukuran butiran air hujan maka semakin besar penurunan tegangan tembus udara yaitu penurunan tegangan terbesar yaitu pada elektroda bola-bola 61,46%, pada elektroda jarum – jarum 30,34% dan jarum piring 32,41%.   Kata Kunci: dielektrik, breakdown, kekuatan dielektrik, konduktivitasDielektrik merupakan suatu bahan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik, dimana dielektrik berfungsi sebagai pelindung agar tidak terjadi tembus listrik yang tidak diinginkan.Apabila medan listrik yang diterapkan melebihi kekuatan dielektrik material tersebut maka akan terjadi breakdown. Tegangan tembus udara dipengaruhi beberapa hal antara lain temperatur, kelembaban, angin, dan tingkat kontaminasi udara. Adanya kondisi hujan akan mempengaruhi kekuatan dielektrik udara, karena telah dipengaruhi oleh faktor konduktivitas dari hujan itu sendiri. Pada paper  ini dikaji pengaruh ukuran butiran air hujan terhadap tegangan tembus udara, dengan pemodelan simulasi hujan buatan pada peralatan tegangan tinggi dengan elektroda bola - bola, elektroda jarum – jarum, dan jarum piring. Dimana hasil analisis penelitian ini terlihat semakin besar ukuran butiran air hujan maka semakin besar penurunan tegangan tembus udara yaitu penurunan tegangan terbesar yaitu pada elektroda bola-bola 61,46%, pada elektroda jarum – jarum 30,34% dan jarum piring 32,41%.   Kata Kunci: dielektrik, breakdown, kekuatan dielektrik, konduktivitas
PENGARUH JUMLAH DAN JARAK MESH PERISAI TERHADAP INDUKSI TEGANGAN TINGGI PADA SALURAN TEGANGAN RENDAH tumbur harianja; Hendra Zulkarnain
Singuda ENSIKOM Vol 6, No 3 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perisai (shielding) adalah suatu bahan yang penting dalam laboratorium tegangan tinggi. Perisai (shielding) yang dimaksudkan adalah perisai (shielding) untuk frekuensi 50-60 Hz, yakni untuk khusus untuk kasus medan elektromagnetik yang ditimbulkan oleh tegangan tinggi AC. Kemampuan perisai (shielding) untuk melindungi induksi tegangan  tergantung pada jenis bahan dan bentuk material  dari perisai (shielding) itu sendiri dan pengaruh dari lingkungan sekitar, seperti temperatur, kelembapan, dan tingkat kontaminasi udara sekitar. Dalam paper  ini akan dikaji pengaruh jumlah dan jarak mesh perisai terhadap induksi tegangan tinggi pada saluran tegangan rendah. Mesh perisai dirancang dengan berbahan kawat galvanis. Mesh perisai ini dibentuk dalam bentuk persegi dengan ukuran 24 inch2 yang disesuaikan dengan ukuran dari kawat BC (kawat yang bertegangan tinggi). Mesh perisai yang dirancang ada empat buah sesuai dengan jumlah mesh. Adapun jumlah mesh yang dirancang adalah 1 mesh/1 inch2, 4 mesh/1 inch2, 9 mesh/1 inch2, dan 16 mesh/1 inch2. Dalam penelitian ini, perisai mesh yang lebih bagus melindungi induksi tegangan tinggi adalah yang berukuran 16 mesh/1 inch2. Hal ini memperlihatkan bahwa semakin banyak jumlah mesh maka semakin bagus untuk melindungi induksi tegangan tinggi. Kata Kunci : Perisai, Induksi Tegangan, Medan Elektromagnetik.
PENGARUH PEMBERSIHAN OLEH HUJAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIN-POST 20 KV TERPOLUSI Zico Venancio Sinaga; Hendra Zulkarnain
Singuda ENSIKOM Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.007 KB)

Abstract

Isolator yang terpasang pada ruangan terbuka akan dilapisi polutan yang berasal dari lingkungan di sekitarnya. Sedikit banyaknya (intensitas) polutan akan mempengaruhi konduktivitas permukaan isolator dan menyebabkan arus bocor (leakage current) mengalir pada permukaan isolator. Akan tetapi ketika cuaca hujan, air hujan akan mengikis polutan yang menempel pada isolator sedikit demi sedikit. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi intensitas polutan tersebut, sehingga arus bocornya juga ikut berubah. Dalam paper ini akan diamati pengaruh pembersihan yang dilakukan terhadap besarnya nilai arus bocor yang mengalir pada permukaan isolator yang terpolusi asam nitrat (HNO3) dan nilai ESDD-nya. Penelitian menunjukkan bahwa semakin sering diterpa oleh hujan, maka konduktivitas polutan semakin berkurang. Pada isolator uji yang digunakan, penurunan konduktivitas polutan akibat pembersihan yang dilakukan oleh hujan adalah 1 sampai 8 kali. Menurunnya konduktivitas polutan, menyebabkan arus bocor isolator juga menurun sebesar 1 sampai 6 kali dari keadaan awal isolator terpolusi.
Optimizing electric vehicle charging station placement integrates distributed generations and network reconfiguration Bukit, Ferry Rahmat Astianta; Zulkarnain, Hendra; Kusuma, Choirul Purnama
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 14, No 5: October 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijece.v14i5.pp4929-4939

Abstract

The surge in adoption of electric vehicles (EVs) within the transportation sector can be attributed to the growing interest in sustainable transportation initiatives. It is imperative to position electric vehicle charging stations (EVCS) strategically and distribute generations (DGs) to mitigate the effects of electric vehicle loads. This research employs the whale optimization algorithm (WOA) to optimize the placement of EVCS and DGs alongside network reconfiguration. The backward-forward sweep (BFS) power flow technique is utilized to compute load flow under varying load conditions. The primary objective of this investigation is to minimize power losses and enhance the voltage profile within the system. The proposed approach was tested on IEEE-33 and 69 bus systems and compared with particle swarm optimization (PSO) and genetic algorithm (GA) techniques. The simulation outcomes affirm the effectiveness of whale optimization algorithm in determining that integrating 3 EVCS with 3 DGs yields optimal outcomes following network reconfiguration, resulting in a 56.22% decrease in power losses for the IEEE-33 bus system and a 76.13% reduction for the IEEE-69 bus system. The simulation results indicate that the proposed approach enhances system performance across all metrics, showcasing the superior performance of WOA compared to PSO and GA in accomplishing set objectives.
PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI DINAS KETAHANAN PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Zulkarnain, Hendra; Suharto, Suharto; Mazni, Afdal
SIMPLEX: Journal of Economic Management Vol 4 No 1 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/simplex.v4i1.3770

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kompetensi penyuluh dan motivasi penyuluh yang berperan aktif untuk membantu petani dalam melakukan kegiatan pertanian. Faktor tersebut diduga dapat berefek pada kinerja penyuluh. Oleh karena itu, penelitian ini akan menjelaskan kinerja penyuluh yang terdapat pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan pada penyuluh pertanian yang berjumlah 151 responden menggunakan teknik Simple Random Samping. Kemudian, analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja penyuluh. Kompetensi merupakan faktor penting yang perlu dimiliki setiap individu yang ingin bekerja pada suatu instansi. Motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja penyuluh. Motivasi sangat membantu kinerja seseorang, apabila motivasi tersebut bersifat positif. Kompetensi dan motivasi secara bersama-sama memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja penyuluh. Penyuluh yang memiliki kompetensi mumpuni dalam bidang pertanian sangat dapat berpengaruh pada kinerja yang mereka hasilkan.