Irham Nur Anshari
Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Sistem Klasifikasi dalam Pemutaran Film: Studi Kasus Klasifikasi Film di Kinoki Anshari, Irham Nur
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 17, No 3 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1.795 KB)

Abstract

This article concerns with the background, implementation, public acceptance and evaluation of the application of classification system as film regulation by Kinoki, an alternative screening space in Yogyakarta (2005-2011). The research adopted in this article is case studies. From the studies it is seen that the implementation of classification system at Kinoki is an effort to protect film viewers, while the application itself is more as a guideline for the viewers, yet so far public awareness and acceptance to this system is limited.
MEMAHAMI PEMBAJAKAN DIGITAL DALAM BUDAYA MENGOPI VIDEO DI WARNET Anshari, Irham Nur
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.945 KB)

Abstract

AbstrakDalam beberapa tahun terakhir, mengopi video digital (film atau program televisi) telahmenjadi praktik sehari-hari pada beberapa warung internet (warnet) di Yogyakarta. Tulisan iniberangkat dari penelitian yang bertujuan mendokumentasikan praktik mengopi video tersebutbeserta implikasinya sebagai sumbangsih dalam memahami pembajakan digital. Denganmenggunakan pendekatan etnografi, informan dalam penelitian ini adalah para pelaku budayamengopi atau pengopi video di warnet. Penelitian ini menemukan bahwa pembajakan digitalterjadi karena telah adanya kultur dalam sebuah masyarakat untuk mengakses media seefektifmungkin seiring perkembangan teknologi media.Kata Kunci: Pembajakan Digital, Budaya Mengopi, Warnet, Video.
Online Political Participation and Netizen Anonymity in Indonesia’s Digital Democracy Perbawani, Pulung S; Rahayu, Rahayu; Anshari, Irham Nur
PCD Journal Vol 6, No 2 (2018): PCD Journal Volume 6 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.994 KB) | DOI: 10.22146/pcd.41905

Abstract

The growth of social media in Indonesia has contributed to an increase in the public’s online political participation. This phenomenon has brought forward discussion regarding the pros and cons of online political participation, as related to participants’ identities. The lack of traceability regarding participants’ identities has posed some challenges, including the accountability and legitimacy of opinions.This research seeks to achieve a comprehensive understanding of anonymity in political participation. By applying the theory of online disinhibition effect, this research attempts to explain the dynamics of anonymity, its implications for political participation on social media, and the effects of anonymity on the quality of digital democracy. Using surveys, focus group discussions, and in-depth interviews, this research seeks to achieve a comprehensive understanding of the issues.The findings show that the varied degrees of anonymity employed by citizens affect their political participation. In addition, anonymity can be understood as citizens’ mechanism for coping with various possible consequences, such as legal and social retribution in the personal and professional context. We argue that the option to remain anonymous on social media has increased the extent of political participation in Indonesia. However, this increase in the quantity of participation has not necessarily been followed by an increase in its quality. Such a situation, ironically, is due to the nature of anonymity itself, which is further explained through the framework of the online disinhibition effect.
Sirkulasi Film dan Program Televisi di Era Digital: Studi Kasus Praktik Download dan Streaming melalui Situs Bajakan Anshari, Irham Nur
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 10, No. 2, September 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i2.7125

Abstract

Penelitian ini memaparkan bagaimana sirkulasi film dan program TV melalui situs bajakan, khususnya dari perspektif partisipan. Partisipan dalam hal ini lebih dari sekedar penonton, karena partisipan dalam media baru adalah pihak yang turut mencari, menseleksi, merespon balik, maupun merekomendasikan video digital dalam situs tersebut. Akses partisipan terhadap video digital dimungkinkan melahirkan praktik-praktik baru konsumsi film dan program TV, seperti men-download dan menonton secara streaming. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dengan berfokus pada praktik partisipan di wilayah Yogyakarta. Pencarian data dilakukan baik melalui observasi pada platform sirkulasi (khususnya situs-situs bajakan) serta focus group discussion pada 6 partisipan. Dari praktik partisipan atau pelaku, setidaknya dapat dicatat beberapa aspek yang melahirkan praktik ini: keintiman pelaku dengan teknologi digital baik yang legal maupun ilegal, semangat mengakses tontonan dengan efisien dan semurah mungkin, serta pertimbangan-pertimbangan teknis seperti perihal subtitle dan kualitas video.
SIRKULASI SINEMA DALAM RENTAL VCD/DVD DI YOGYAKARTA Irham Nur Anshari
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 18, No 1: Maret, 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v18i1.4640

Abstract

Perkembangan teknologi yang cepat melahirkan kultur akses media yang baru di era digital, seperti praktik streaming dan download film/ video. Akses online ini tidak hanya masif melalui platform-platform legal, tetapi juga platform ilegal seperti situs-situs bajakan, serta sirkulasi film melalui warung internet (warnet) di Yogyakarta. Implikasi perkembangan ini meninggalkan kultur sirkulasi yang masif hingga satu dekade lalu, yakni peredaran film melalui keping VCD/ DVD. Sirkulasi dalam keping VCD/ DVD ini sempat masif ditemui di rental persewaan VCD/ DVD, yang praktiknya identik dengan pembajakan digital. Menggunakan metode penelitian kualitatif, riset ini mencatat jejak praktik sirkulasi sinema atau peredaran film dalam rental persewaan VCD/ DVD di Yogyakarta, sebagai cara membaca akar perkembangan pembajakan dan sirkulasi media di era digital. Riset ini menemukan bagaimana praktik sirkulasi sinema dalam rental persewaan VCD/ DVD merupakan akar dari kultur media baru yang berlangsung hingga kini, yakni kultur sirkulasi sinema yang identik dengan pembajakan digital.
MEMAHAMI PEMBAJAKAN DIGITAL DALAM BUDAYA MENGOPI VIDEO DI WARNET Irham Nur Anshari
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.945 KB) | DOI: 10.12928/channel.v4i2.6224

Abstract

AbstrakDalam beberapa tahun terakhir, mengopi video digital (film atau program televisi) telahmenjadi praktik sehari-hari pada beberapa warung internet (warnet) di Yogyakarta. Tulisan iniberangkat dari penelitian yang bertujuan mendokumentasikan praktik mengopi video tersebutbeserta implikasinya sebagai sumbangsih dalam memahami pembajakan digital. Denganmenggunakan pendekatan etnografi, informan dalam penelitian ini adalah para pelaku budayamengopi atau pengopi video di warnet. Penelitian ini menemukan bahwa pembajakan digitalterjadi karena telah adanya kultur dalam sebuah masyarakat untuk mengakses media seefektifmungkin seiring perkembangan teknologi media.Kata Kunci: Pembajakan Digital, Budaya Mengopi, Warnet, Video.
Sirkulasi Film dan Program Televisi di Era Digital: Studi Kasus Praktik Download dan Streaming melalui Situs Bajakan Irham Nur Anshari
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 10, No. 2, September 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i2.7125

Abstract

Penelitian ini memaparkan bagaimana sirkulasi film dan program TV melalui situs bajakan, khususnya dari perspektif partisipan. Partisipan dalam hal ini lebih dari sekedar penonton, karena partisipan dalam media baru adalah pihak yang turut mencari, menseleksi, merespon balik, maupun merekomendasikan video digital dalam situs tersebut. Akses partisipan terhadap video digital dimungkinkan melahirkan praktik-praktik baru konsumsi film dan program TV, seperti men-download dan menonton secara streaming. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dengan berfokus pada praktik partisipan di wilayah Yogyakarta. Pencarian data dilakukan baik melalui observasi pada platform sirkulasi (khususnya situs-situs bajakan) serta focus group discussion pada 6 partisipan. Dari praktik partisipan atau pelaku, setidaknya dapat dicatat beberapa aspek yang melahirkan praktik ini: keintiman pelaku dengan teknologi digital baik yang legal maupun ilegal, semangat mengakses tontonan dengan efisien dan semurah mungkin, serta pertimbangan-pertimbangan teknis seperti perihal subtitle dan kualitas video.
Manajemen Privasi di Situs Jejaring Sosial: Studi Kasus Penggunaan Finstagram untuk Voyeurisme Termediasi Alya Nurbaiti; Irham Nur Anshari
Jurnal Media dan Komunikasi Indonesia Vol 1, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmki.55012

Abstract

In 2015, Instagram users started to create secondary accounts dubbed finstagram (fake Instagram) to fulfill the unmet needs of using the main account. Among the needs is to do mediated voyeurism or stalking — the act of watching other’s lives through the means of the media — safely. Prior Instagram studies have been more focused on the self-disclosure discourse while analysis on the voyeurs as consumers of disclosure is lacking. Using the case study method, this paper records the exercise of mediated voyeurism through finstagram and the privacy management that occurs within. The result shows that the use of finstagram for mediated voyeurism is driven by the perceived privacy risk (perceived risk of possible privacy violations). The perceived privacy risk encourages voyeur to navigate privacy management by adopting protecting behavior, or various forms of action taken to protect the exercise of stalking.
Fantasy Premier League: Game dan Pergeseran Budaya Fans Sepakbola di Era Digital Irham Nur Anshari; Faridhian Anshari
Jurnal Media dan Komunikasi Indonesia Vol 4, No 1 (2023): MARCH
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmki.82691

Abstract

Perkembangan media digital ataupun online sedikit banyak telah merubah budaya fans sepakbola. Fantasy Premier League (FPL) merupakan salah satu game berbasis fantasy sport yang memberikan ruang pada fans untuk bersimulasi menjadi manajer sebuah tim dan mengelola pemain-pemain yang merupakan representasi dari pesepakbola Liga Inggris divisi teratas (EPL) di dunia nyata. Penelitian ini menjawab pertanyaan: Bagaimana peran game Fantasy Premier League (FPL) dalam mengubah budaya fans dalam mendukung klub dan pemain sepakbola di era digital? Serta bagaimana bentuk perubahan budaya fans sepakbola yang bermain Fantasy Premier League dalam praktik mendukung klub dan pemain sepakbola idolanya? Menggunakan studi kasus, penelitian ini melakukan pencarian data dengan wawancara kelompok subjek yang terdiri dari enam informan pemain FPL. Penelitian ini menggarisbawahi bahwa fitur FPL yaitu liga mini memungkinkan FPL menjadi permainan yang dimainkan secara komunitas. Pergeseran kultur baru yang muncul yakni bagaimana fans tidak lagi sekedar mendukung klub sepakbola, tetapi juga mendukung tiap pemain sesuai yang mereka pasang dalam FPL, meski bertentangan dengan klub yang mereka dukung. Dengan meneliti praktik memainkan FPL, dapat dikatakan bahwa fans digital tidak semata-mata merupakan perpindahan fans sepakbola stadion dan televisi ke platform digital. Sebaliknya, game digital dapat menginisiasi lahirnya fans sepakbola (atau komunitas) dengan budaya fans sepakbola yang baru.