Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI BAHAN ORGANIK TOTAL (BOT) SEDIMEN DASAR LAUT DI PERAIRAN NABIRE, TELUK CENDRAWASIH, PAPUA Sari, Tiara Asmika; Atmodjo, Warsito; Zuraida, Rina
Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.724 KB)

Abstract

Abstrak Bahan Organik Total (BOT) pada sedimen dasar laut dapat digunakan sebagai indikator perubahan tingkat produktivitas primer suatu lingkungan, baik di darat maupun di laut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan BOT pada sedimen dasar laut perairan Nabire, Teluk Cendrawasih, Papua mengingat kawasan ini termasuk dalam Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) dan dipengaruhi oleh aliran Sungai Wapoga sehingga aktifitas biota laut dan daratan menjadi sumber utama bahan organik. Metode penelitian adalah metode deskriptif, yaitu metode untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian yang dikaji pada waktu terbatas untuk mendapatkan gambaran kondisi secara lokal, sedangkan metode pengambilan sampel menggunakan alat Multicorer dan analisa sampel dengan metode Loss On Ignition (LOI). Data yang diambil pada penelitian ini meliputi sedimen dasar laut dan pengukuran kedalaman laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BOT pada sedimen dasar laut di Perairan Nabire memiliki rata-rata sebesar 2,2%-4,3%. Nilai rata-rata kandungan BOT tergolong sedang disebabkan karena jarak lokasi pengambilan sampel hampir berada di tengah teluk dan pada kedalaman 1381 m, sehingga sumber bahan organik pada sedimen hanya berasal dari aktifitas perairan tersebut.  
UPWELLING INFLUENCE ON ENVIRONMENTAL CHANGE AND SEDIMENTATION DYNAMICS FROM TRACE FOSSILS IN THE MOLUCCA SEA: IMPLICATIONS FOR SEDIMENT DATING Wiguna, Taufan; Zuraida, Rina; Atmadipoera, Agus Saleh; Yuwono, Fareza Sasongko; Hernawan, Undang; Christanti, Vera; Tournier, Nicolas; Damanik, Adrianus; Vogel, Hendrik; Cahyarini, Sri Yudawati
BULLETIN OF THE MARINE GEOLOGY Vol 40, No 1 (2025)
Publisher : Marine Geological Institute of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/bomg.40.1.2025.896

Abstract

Bioturbation, the alteration of sediment layers by organism activities, plays a crucial role in shaping sedimentary environments. This process affects nutrient cycling, sediment stability, and habitat health, particularly in marine ecosystems like the Molucca Sea. Bioturbation can complicate age determination by disrupting the natural layering of sediments and potentially altering chronological records, which challenges the accuracy of dating methods. This study investigates bioturbation patterns and Zr/Rb ratios in sediment cores from the Molucca Sea to better understand past environmental conditions and assess the suitability of these sediments for age determination. Sediment samples were collected using a box corer from BUDEE22-29BC (within the upwelling region) and BUDEE22-57BC (outside the upwelling area). The cores were analyzed using CT scanning to identify bioturbation features, and the Bioturbation Index (BI) was applied to evaluate the intensity and impact of bioturbation on sediment dynamics. The Zr/Rb ratios were determined using an X-ray fluorescence (XRF) spectrometer, providing insights into grain size distribution. The results suggest the potential shifting of the upwelling center (BUDEE22-29BC) and variations in upwelling intensity (BUDEE22-57BC). Although Zr/Rb ratio shows that BUDEE22-29BC is a high-energy environment, as opposed to BUDEE22-57BC, both sites retain chronological integrity, making them suitable for paleoenvironmental and geochronological analysis.
PENCITRAAN STRUKTUR HALUS TERMOHALIN MENGGUNAKAN SEISMIK REFLEKSI MULTIKANAL DI UTARA LAUT MALUKU Manik, Henry Munandar; Atmadipoera, Agus Saleh; Zuraida, Rina; Purwanto, Catur; Firdaus, Randi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v13i1.32346

Abstract

Akustik frekuensi rendah seperti seismik laut yang umumnya digunakan untuk pemetaan geologi sekarang berkembang menjadi perangkat untuk memetakan kolom perairan. Penelitian ini bertujuan memetakan struktur halus termohalin (thermohaline fine structure) sepanjang lintasan seismik di Laut Maluku bagian utara. Data seismik refleksi dari 72 saluran sepanjang lintasan 239 km diproses untuk menggambarkan struktur kolom perairan di Laut Maluku. Penampang seismik oseanografi menunjukkan dengan jelas adanya reflektor pada kedalaman 400 m dan 800 m yang merupakan batas bawah lapisan termoklin musiman dan termoklin permanen. Di antara kedalaman 400 - 800 m terdapat refleksi yang disebabkan oleh perundakan termohalin (thermohaline staircase) seperti yang terkonfirmasi oleh data CTD. Data seismik kolom perairan memperlihatkan adanya struktur seperti gelombang internal di bagian barat laut ambang Tufure dengan tinggi dan panjang gelombang berturut-turut sekitar 102 m dan 17 km. Amplitudo seismik di kolom perairan menunjukkan kesesuaian dengan kontras vertikal parameter fisika oseanografi seperti suhu, salinitas, dan kecepatan suara. Refleksi di kolom perairan bisa disebabkan oleh kontras gradient suhu berkisar antara 0,03°C/m hingga >0,20°C/m. Impedansi akustik pada zona target berkisar antara 0,8 × 106 kg/m3 m/s hingga 2,06 × 106 kg/m3 m/s. Penelitian ini mengungkap bahwa data seismik kolom perairan bisa bermanfaat untuk mempelajari karakteristik kolom perairan di Laut Maluku bagian utara.