Hartin Suidah
Akademi Keperawatan Dian Husada Mojokerto

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MENTAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) Iis Suwanti; Hartin Suidah
Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2016): Jurnal Keperawatan, Volume IX, Nomor 2, Juli 2016
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.919 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pola asuh yang diterapkan kepada anak usia prasekolah (4-6 tahun) secara tidak langsung akan berdampak kepada perkembangan yang dialami anak. Kesalahan dalam pemilihan dan penerapan pola asuh pada anak dapat berakibat kepada kondisi mental emosional pada anak. Orangtua dan pola asuh memiliki peran yang besar dalam menanamkan dasar kepribadian yang ikut menentukan corak dan gambaran kepribadian seseorang setelah dewasa kelak. Cara dan pola tersebut tentu akan berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya. Dalam kegiatan memberikan pengasuhan ini, orangtua akan memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Dampak pemberian pola asuh berbeda-beda sesuai pola asuh yang diterapkan. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan rancang bangun menggunakan pendekatan cross sectional. Pengolahan data dilakukan dengan tahap editing, coding, scoring dan tabulating. Uji analisa yang digunakan adalah korelasi rank spearman rho. Hasil : Dari hasil uji korelasi rank spearman dengan tingkat signifikasi α = 0,05 didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,000 dan korelasi sebesar 0,586. Karena nilai signifikasi yang didapatkan < (α = 0,05) maka hipotesis penelitian diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dengan mental emosional pada anak usia prasekolah (4-6 tahun) dengan kekuatan korelasi dalam kategori korelasi kuat (0,50 – 0,75). Pola asuh yang baik adalah pola asuh demokratis, Penetapan pola asuh demokratis dicirikan pada kondisi dimana orang tua senantiasa mengontrol perilaku anak, namun kontrol tersebut dilakukan dengan fleksibel atau tidak kaku. Menurut Gustian dalam Andayani (2010), anak yang terbiasa dengan pola asuh orang tua yang demokratis akan membawa dampak yang menguntungkan, diantaranya anak memiliki kepribadian yang ceria, mempunyai kontrol diri dan rasa percaya diri yang baik, anak bisa mengatasi stress, punya keinginan untuk berprestasi dan bisa berkomunikasi baik dengan teman-teman dan orang dewasa. Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anak-anak, karena dari merekalah anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya, serta menjadi dasar bagi perkembangan dan kehidupan anak dikemudian hari. Bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga, sehingga keluarga merupakan awal dari pengasahan mental emosional anak. Kesimpulan : Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi positif dalam perkembangan ilmu pengetahuan diantaranya sebagai : (1) bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan di bidang kesehatan dan acuan dalam promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif dalam peningkatan derajat kesehatan, serta (2) dapat dijadikan pedoman dalam penerapan pola asuh pada anak usia prasekolah (4-6 tahun)
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA WANITA MENOPAUSE USIA 40-50 TAHUN Arinta Nilaviani; Hartin Suidah
Jurnal Keperawatan Vol. 10 No. 1 (2017): Jurnal Keperawatan, Volume X, Nomor 1, Januari 2017
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.863 KB)

Abstract

Kenaikan jumlah penduduk Indonesia sampai 41,4% dan osteoporosis selalu menyertai usia lanjut baik perempuan maupun laki-laki. Salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius pada masa menopause adalah osteoporosis. Penurunan hormon estrogen merupakan penyebab lebih cepat terjadinya osteoporosis pada wanita menopause. Osteoporosis atau tulang keropos adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya kepadatan massa tulang dan kerusakan mikro-arsitektur jaringan tulang yang menyebabkan tulang rapuh dan mudah patah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan osteoporosis pada wanita menopause usia 40-50 tahun di Lingkungan Kalimati Kelurahan Jagalan Kota Mojokerto. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian berjumlah 42 orang, besar sampel adalah 38 orang wanita menopause, tekhnik sampling yang dilakukan adalah simple random sampling, pengumpulan data penelitian ini menggunakan alat berupa kuesioner, setelah data ditabulasi kemudian dilakukan uji statistik Mann-Whitney dengan α = 0,05 menggunakan SPSS for windows. Hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan responden baik sebanyak 20 orang (52,6%) dan sebagian besar perilaku pencegahan osteoporosis responden positif sebanyak 26 orang (68,4%). Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan osteoporosis pada wanita menopause usia 40-50 tahun di Lingkungan Kalimati Kelurahan Jagalan Kota Mojokerto. Hasil uji Mann-Whitney diperoleh hasil bahwa nilai z hitung mencapai -4.200 > z tabel 1,736 dengan signifikan 0,000 < α 0,05. Untuk mencegah terjadinya osteoporosis dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tersebut maka sebagai tenaga kesehatan hendaknya memberikan pelayanan pada masyarakat khususnya pada ibu menopause agar dapat memberikan arahan untuk mencegah terjadinya osteoporosis
PENURUNAN KEJADIAN INSOMNIA MENGGUNAKAN SPRAY AROMATHERAPY DAN CANDLE AROMATHERAPY Putri Diah Ningtyas; Hartin Suidah; Ninik Murtiyani
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2022): Volume 1, Nomor 2, Agustus 2022
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v1i2.209

Abstract

Lanjut usia merupakan seorang yang mencapai usia 60 tahun. Menua bukanlah proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif, merupakan suatu proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam luar tubuh yang berakhir dengan kematian. Lansia rentan mengalami gangguan kesehatan salah satunya adalah insomnia.Tetapi lansia harus tetap menjalani kualitas hidup yang baik. Salah satunya adalah mengatasi masalah gangguan tidur menggunakan terapi non-farmakologis yaitu aromaterapi lavender dengan metode spray dan lilin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Efektivitas Aromaterapi Lavender terhadap Insomnia pada Lansia di Dusun Wonorejo Desa Jetis Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Desain penelitian ini menggunakan Quasy eskperimental dengan desain rancangan pre-post test with control group design. Sampel penelitian ini adalah 28 lansia yang mengalami insomnia di Dusun Wonorejo Desa Jetis Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Teknik sampling menggunakan random sampling. Pengujian hipotesis menggunakan Uji Paired Sample T Test dengan bantuan program SPSS versi 25. Hasil penelitian ini menunjukkan sebelum diberikan aromaterapi lavender pada kelompok spray sebagian responden mengalami insomnia berat yaitu 10 orang dan pada kelompok lilin sebagian besar responden mengalami insomnia ringan yaitu 9 orang. Setelah 7 hari berturut-turut diberikan aromaterapi lavender metode spray dan lilin terhadap insomnia pada lansia di Dusun Wonorejo Desa Jetis Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto mengalami penurunan tingkat insomia. Dari Hasil uji statistik Paired t Test kelompok spray didapatkan p value 0,000 < 0,05 dan pada kelompok lilin di dapatkan p value 0,029 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemberian aromaterapi dalam bentuk spray tingkat efektifitasnya lebih tinggi terhadap insomnia pada lansia di Dusun Wonorejo Desa Jetis Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto