Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Imunoglobulin M (IgM) Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Tikus Putih (Rattus norvegiens) Ilham Firdaus Rizky Perkasa; Victoria Yulita Fitriani; Arsyik Ibrahim
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 6 (2016): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v1i6.69

Abstract

Mikroorganisme patogen terdapat di lingkungan yang menyebabkan penyakit. Dimana sistem imun tubuh yang tidak memadai memerlukan adanya asupan untuk meningkatkan sistem imun. Buah mengkudu mengandung senyawa xeronine dan proxeronine yang mampu menormalkan fungsi sel yang rusak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak buah mengkudu dapat meningkatkan aktivitas imunoglobulin M (IgM) dan berapa dosis terbaik ekstrak buah mengkudu yang dapat menigkatkan aktivitas immunoglobulin M pada tikus putih. Penelitian dengan metode eksperimen yaitu dengan menggunakan metode Hemaglutinasi Tes. Dosis yang digunakan untuk ekstrak adalah 100mg/200gBB, 200mg/200gBB, 300mg/200gBB dan stimuno dosis 0,9mg/200gBB sebagai kontrol positif. Data penelitian selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis varian (Anava). Hasil statistik anava diperoleh dosis ekstrak buah mengkudu tidak signifikan dan untuk dosis terbaik digunakan uji-t dua sampel yang diperoleh hasil dosis 300mg/200gBB mempunyai aktivitas yang lebih baik daripada dosis 100mg/200gBB, 200mg/200gBB dan kontrol negatif. Hasil peneltian yang dihasilkan adalah bahwa ekstrak buah mengkudu mampu meningkatkan aktifitas imunoglobulin M (IgM), dosis terbaik ekstrak buah mengkudu yang mampu meningkatkan aktivitas imunoglobulin M (IgM) adalah dosis 300mg/200gBB.
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER DAN POTENSI ANTIDIARE EKSTRAK DAUN CINCAU (Stephania capitata (Blume) Spreng) Ika Ayu Mentari; Indah Hairunisa; Arsyik Ibrahim; Aditya Fridayanti
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung sekolah tinggi ilmu kesehatan samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v5i1.211

Abstract

Indonesia biodiversity has the second highest number of indigenous medical plants after the amazon rain forest, meanwhile Indonesian people usually used plants as a medicine source and some medicine plants have been developed as modern drugs. One of medicine plant in Indonesia that usually used as a refreshment was grass jelly (Stephania capitata (Blume) Spreng). This plant frequently found in Sumatra, Borneo and Java island and the leaf of grass jelly has been reported as a medicine against stomach complaint (diarrhea) and fevers. This research was designed to investigate the secondary metabolites and the efficacy of leaf extract of grass jelly as anti diarrhea. The leaves extraction was done by using maceration with ethanol solvent at room temperature. Meyer reagent, dagendroff reagent, methanol, magnesium band, hydrochloric acid, iron (III) chloride, anhydrous acetic acid, sulfuric acid, chloroform were used for identification of secondary metabolites from grass jelly leaves. For potency anti diarrhea, animals were divided into six group: diarrhea group, treatment group with loperamid HCl and treatment group of leaf extract of grass jelly. The results showed that the leaf extract of grass jelly contain saponin, phenol, sterol and triterpen and the treatment with leaf extract of grass jelly significantly decreasing time duration of diarrhea.