Diare merupakan kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi feses cair. Diare pada bayi dan anak-anak adalah pengeluaran tinja >10 g/kg/24 jam. Antibiotik diindikasikan untuk diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serta pola penggunaan antibiotik penderita diare pada pasien pediatrik. Metode penelitian yang digunakan bersifat non eksperimental dengan pendekatan observasional secara prospektif. Data dianalisis secara deskriptif. Subjek penelitian adalah penderita diare pada pasien pediatrik yang menggunakan antibiotik sebanyak 42 pasien, yang kemudian dikarakterisasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan orang tua serta penggunaan antibiotik. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien yaitu laki-laki (61,90%), perempuan (38,10%), pendidikan dan pekerjaan orang tua yaitu SLTA (47,62%) dan swasta (57,14%) serta usia 1-12 tahun (71,43%). Antibiotik yang digunakan adalah amikacin (2,13%), ampicillin (21,27%), cefotaxime (34,04%), ceftriaxone (21,27%), colistin (2,13%), cotrimoxazole (14,89%), meropenem (2,13%) dan metronidazole (2,13%). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disimpulkan bahwa penderita diare pada pasien pediatrik lebih banyak terjadi pada laki-laki dan antibiotik yang dominan digunakan sebagai terapi pengobatan diare adalah golongan cephalosphorin generasi ketiga yaitu cefotaxime.