Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Penghambatan Xanthine Oxidase Ekstrak Etanol dan Air Dari Herba Suruhan (Peperomia pellucida L.) Yunahara Farida; Rifaldi Agustian Firmansyah
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.937 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.149

Abstract

Xanthine oxidase adalah enzim yang bekerja mengoksidasi hipoxanthine menjadi xanthine dan selanjutnya membentuk asam urat di dalam tubuh. Terjadinya peningkatan kadar asam urat didalam tubuh yang melebihi batas normal disebabkan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin dan kurangnya kemampuan ginjal dalam mengekskresikan asam urat. Herba suruhan (Peperomia pellucida L.) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas dalam menghambat xanthine oxidase. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan daya hambat xanthine oxidase (IC50) dari ekstrak etanol dan air. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak kental herba suruhan dalam pelarut etanol dan pelarut air memiliki kadar flavonoid total sebesar 4,23% dan IC50 40,79 bpj dan Ekstrak kental herba suruhan dalam pelarut air memiliki kadar flavonoid sebesar 1,43% dan IC50 43,11 bpj. Ekstrak etanol dan air herba suruhan memiliki penghambatan terhadap xanthine oxidase.
EDUKASI MASYARAKAT MENGENAI PELAPORAN EFEK SAMPING KOSMETIKA Shelly Taurhesia; Yunahara Farida; Chaidir; Siti Umrah; Ratna Djamil
Abdi Implementasi Pancasila:Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.621 KB) | DOI: 10.35814/abdi.v2i2.4257

Abstract

Kesadaran masyarakat untuk melaporkan efek samping kosmetik masih sangat rendah, padahal kosmetika digunakan setiap hari oleh berbagai lapisan masyarakat mulai dari bayi hingga lanjut usia, baik laki-laki dan perempuan. Ditambah inovasi kosmetik termasuk penggunaan bahan-bahan baru, relatif lebih cepat dibanding sediaan farmasi lainnya. BPOM sudah mengeluarkan Peraturan BPOM No. 26/2019 tentang Mekanisme Monitoring Efek samping Kosmetik (MESKOS), bahkan membentuk agent of change Pelaporan Efek Samping Kosmetik untuk meningkatkan efektivitas pelaporan. Tujuan: Pengabdian kepada Masyarakat yang terintegrasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai : 1) 3) mengenalkan tools serta cara melaporkan efek samping ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Metode: diawali dengan pemetaan calon peserta baik komunitas dan individu, penyesuaian materi agar mudah diikuti peserta yang beragam, dan memperhatikan susunan acara agar peserta mengikuti acara hingga selesai, dengan membuat Post Test menjadi bentuk permainan yang dilombakan. Kegiatan PKM dilaksanakan tanggal 18 Juni 2022, diikuti oleh lebih dari 400 peserta baik melalui zoom serta live streaming melalui youtube https://youtu.be/sVmhgSPvZ4I. Kesimpulan: hasil evaluasi dari 222 peserta individu atas manfaat, efektivitas nara sumber dalam menyampaikan materi serta nilai keseluruhan mendapat rata-rata diatas 4,6 skala 5, sedangkan hasil pengukuran kepuasan mitra kerjasama dari 3 komunitas diperoleh nilai 5 skala 5. Acara ini diunggah dibeberapa media social seperti IG, FB dan mendapat respons positif