Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN Dila Sari; Ratelit Tarigan
INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika) Vol 2, No 3 (2014): INPAFI
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.19 KB) | DOI: 10.24114/inpafi.v2i3.1985

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 11 Medan. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian  adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Medan yang terdiri dari 8 kelas berjumlah 336 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan menjadikan 2 kelas, yaitu kelas VIII-8 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-6 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang terdiri dari 15 soal pilihan berganda dan tes kemampuan berpikir kritis yang terdiri dari 5 soal essai yang divalidkan oleh dua orang dosen dan satu orang guru fisika sebagai validator. Sebelum penelitian, dilakukan uji prasyarat penelitian (pretes) dimana kedua kelas sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Berdasarkan nilai rata-rata kedua kelas sampel (nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 38,4 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol adalah 38,2) yang dianalisis dengan menggunakan uji t,  menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas sampel adalah sama. Selanjutnya diberikan perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer dan kelas kontrol dengan model pembelajaran berbasis masalah. Setelah diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen 75,3 dan nilai rata-rata postes kelas kontrol 68,6. Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung = 2,2 sedangkan ttabel = 1,665. Karena thitung > ttabel (2,2 > 1,665) maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa. Untuk hubungan kemampuan berpikir kritis tinggi dan hasil belajar (kognitif) siswa, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kemampuan berpikir kritis tinggi dan hasil belajar (kognitif) siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol di kelas VIII SMP N 11 Medan.   Kata Kunci : pembelajaran berbasis masalah, komputer, hasil belajar
Penerapan Praktik Pengalaman Lapangan Mahasiswa Tarbiyah dan Keguruan dalam Meningkatkan Keterampilan Mengajar di SMAN 2 Majene Darwis, Darwis; Suleman, Suleman; Azizah, Dheanda Aulia Fitri Al; Mutmainnah, Mutmainnah; Ahmad, Muhammad Syahrul Ulum; Zadiq, Muhammad; Gandi, Umar; Nuraqillah, Nuraqillah; Nurmukhfida, Nurmukhfida; Hijrah, Hijrah; Sari, Dila
Mosaic: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): August 2024
Publisher : Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/mosaic.v1i2.510

Abstract

Praktik Pengalaman Lapangan merupakan mata kuliah wajib bagi calon guru yang tujuan utamanya untuk mendapatkan pengalaman mengajar yang sesungguhnya. Di dalam artikel tersebut memuat perolehan hasil Praktik Pengalaman Lapangan oleh mahasiswa STAIN Majene angkatan IV, yang mengabdi di SMAN 2 Majene guna untuk mengetahui kemampuan dalam mengajar sebagai calon guru profesional yang termuat dalam jurusan Tarbiyah dan Keguruan. Metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa mahasiswa PPL mendapati hasil belajar siswa SMAN 2 Majene pada mata pelajaran PAI dan Bahasa Inggris secara keseluruhan masuk dalam kategori cukup baik, dilihat dari kemampuan siswa secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Keberhasilan pembelajaran di SMAN 2 Majene didukung oleh beberapa faktor penting seperti kurikulum yang relevan, sarana dan prasarana yang memadai, serta pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Penggunaan media dan metode pembelajaran yang variatif menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa dan berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan pencapaian kompetensi siswa. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Learning (PBL), mahasiswa menemukan bahwa siswa sangat menginginkan hal baru setiap harinya dari guru, yang dapat membangun semangat belajar mereka.