This Author published in this journals
All Journal Dinamis
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS Andre J.D Manurung; Himsar Ambarita; Taufiq B. N.; Tulus B. Sitorus; Dian M. Nasution
DINAMIS Vol. 6 No. 1 (2018): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1120.98 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v6i1.7086

Abstract

Energi surya yang sampai ke permukaan bumi, dapat dikumpulkan dan diubah menjadi energi panas yang berguna melalui bantuan suatu alat yang disebut kolektor surya. Kolektor termal surya merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menyerap energi surya, yang kemudian mengubah energi surya menjadi energi termal, dan mentransfer energi tersebut ke fluida kerja untuk kemudian digunakan secara langsung atau disimpan terlebih dahulu pada suatu unit penyimpanan panas. Dalam aplikasinya kolektor termal surya banyak digunakan sebagai alat pemanas air pada rumah-rumahPada umumnya air panas diperoleh dengan cara memasak air dengan menggunakan bahan bakar. Tujuan dari rancang bangun ini adalah Merancang sebuah kolektor alat pemanas air tenaga surya sistem pipa – panas,Mengetahui intensitas radiasi yang diterima oleh kolektor surya plat datar. Alat yang dirancang adalah kolektor surya dengan ukuran 1,16 m x 0,80 m x 0,21 m. Kolektor surya terdiri dari lapisan kayu(Triplek), sterofoam dan rockwoll sebagai isolator, plat alumunium sebagai penyerap panas dan kaca sebagai penutup. Selain kolektor, dirancang juga ruang penampungan sebagai tempat pemanas air dengan ukuran 0,80 m x 0,45 m x 0,23 m dengan volume tampungan 5 liter. Pengujian dilakukan selama 5 (lima) hari pada kondisi cuaca cerah. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh panas radiasi rata-rata yang dapat diserap kolektor adalah 1856,755 watt, kehilangan panas rata-rata Kolektor adalah 520,33 Watt.
ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR AMPAS TEBU DAN TEMPURUNG KELAPA DENGAN MENGUJI VARIASI RASIO YANG PALING EFISIEN TERHADAP KETEL UAP SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Christiany N. S.; Tekad Sitepu; Farel H. Napitupulu; Mahadi; Taufiq B. N.
DINAMIS Vol. 6 No. 2 (2018): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1097.678 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v6i2.7100

Abstract

Bahan bakar merupakan segala sesuatu yang dapat dibakar dan menghasilkan panas. Bahan bakar yang terdapat di alam dapat berupa padat, cair, dan gas. Ketel uap sangat berhubungan erat dengan bahan bakar yang digunakannya. Berdasarkan pengalaman dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, bahan bakar biomassa dari limbah tanaman dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternative yang ketersediannya dapat terus dijaga dan menghasilkan nilai kalor yang tidak kalah tinggi serta biaya yang cukup terjangkau. Salah satu pabrik yang mengaplikasikannya adalah Pabrik Gula Sei Semayang yang menggunakan ampas tebu dan fiber (cangkang dan serabut sawit) sebagai bahan bakarnya dan menghasilkan efisiensi sebesar 66%. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai efisiensi tertinggi dan terendah serta mendapatkan variasi rasio yang paling efisien digunakan. Penulis melakukan pengujian dan menganalisa campuran ampas tebu (AT) terhadap tempurung kelapa (TK) dengan berbagai variasi rasio menggunakan cara metode tidak langsung, yakni 90% AT : 10% TK, 80% AT : 20% TK, 70% AT : 30% TK, 60% AT : 40% TK, dan 50% AT : 50% TK. Dari hasil pengujian, direkomendasikan rasio bahan bakar yang paling efisien digunakan pada ketel uap merk Yoshieme Japan, dengan suhu uap 325°C, kapasitas uap 60 T/jam, dan tekanan 29 kg/cm2 adalah 90% AT : 10% TK dengan efisiensi sebesar 78,75%.