This Author published in this journals
All Journal Wahana Teknik
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERENCANAAN MESIN PENCACAH RUMPUT DENGAN KAPASITAS 800 KG/JAM Sugeng Hariyadi; Eko Setyo Budi
Wahana Teknik Vol 4 No 1 (2015): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.744 KB)

Abstract

Sebagian besar penduduk yang memelihara ternak kususnya sapi memerlukan sebuah alat untuk merajang atau mencacah rumput sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga yang dikeluarkan. Perencanaan mesin pencacah rumput ini bertujuan untuk mengetahui proses pencacahan,  sistem transmisi pada mesin, besar kebutuhan daya motor listrik, tingkat keamanan mesin, dan gambar kerja desain mesin.Proses perencanaan mesin pencacah rumput dilakukan dengan tahapan yaitu perencanaan dan penjelasan tugas/fungsi, serta perencanaan konsep produk (gambar kerja). Analisis teknik meliputi analisis daya, torsi yang terjadi pada poros dan konstruksi rangka. Tenaga penggerak mesin pencacah rumput direncanakan menggunakan motor listrik yang disesuaikan dengan kemampuan daya listrik rata-rata berkisar 900 sampai 1.300 watt.Hasil perencanaan menghasilkan mesin pencacah rumput pakan ternak dengan spesifikasi: ukuran panjang 900 mm, lebar 500 mm dan tinggi 800 mm. Kapasitas produksi mesin pencacah rumput 800 kg/jam. Sumber penggerak mesin adalah motor listrik DC 1 HP dengan putaran 1.400 rpm. Sistem transmisi menggunakan V-belt dengan poros penggerak berdiameter 25 mm. Konstruksi rangka terbuat dari profil siku 40x40x2 mm dengan bahan ST 42 dan casing menggunakan plat galvanis dengan tebal 0,8 mm.Kata kunci: perencanaan, mesin, pencacah, rumput
ANALISA PENGARUH OVERSIZE PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR Sugeng Hariyadi; Maftukhin Maftukhin
Wahana Teknik Vol 5 No 1 (2016): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.272 KB)

Abstract

Proses oversize adalah penggantian dengan diameter piston yang lebih besar dari ukuran sebelumnya. Proses oversize piston banyak dilakukan pada motor yang telah melewati batas toleransi ukuran antara piston dengan dinding silinder. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja motor dan konsumsi bahan bakar setelah dilakukannya proses oversizePada penelitian ini dilakukan analisa perhitungan akan diketahui pengaruh kinerja motor dengan piston ukuran standart dengan oversize 0,25mm, 0,50mm, 0,75 dan 1mm dan dampak pada konsumsi bahan bakar setelah dilakukan proses oversize dengan bahan bakar yang bernilai oktan 88. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan mengoversize piston terjadi kenaikan volume langkah, tapi tekanan dalam ruang bakar menurun, perbandingan kompresi meningkat, sedangkan daya dan gaya relatif sama dengan motor ukuran standart, serta sedikit kenaikan pada konsumsi bahan bakar.Kata kunci: analisa, oversize, piston, konsumsi, bahan bakar
PERHITUNGAN KEANDALAN BELT CONVEYOR SYSTEM UNTUK ALAT ANGKUT PASIR CETAKAN DI PT. BARATA INDONESIA Sugeng Hariyadi; Hendrik Wilis Kuswantoro
Wahana Teknik Vol 3 No 1 (2014): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6793.418 KB)

Abstract

PT. Barata Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengecoran (foundry) dan memerlukan peralatan atau mesin-mesin yang harus selalu dalam keadaan prima. Salah satu peralatan dalam sistem tersebut ialah belt conveyor system yang berfungsi sebagai alat angkut pasir cetakan. Belt conveyor ini merupakan peralatan moving-part yang sering mengalami kerusakan, sehingga peneliti merasa perlu untuk menghitung keandalan belt conveyor tersebut agar produksi PT. Barata Indonesia tidak terganggu.  Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan tindakan perawatan pada mesin adalah metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Berdasar data penelitian, komponen kritis pada mesin belt conveyor system yaitu: bearing head pulley, belt (sabuk) dan bearing roller idler. Penelitian ini menghitung nilai parameter Reliability, Maintainbility, dan Availability.Kesimpulan penelitian antara lain: 1) laju kerusakan bearing head pulley adalah 0,0130 kerusakan/jam, waktu rata-rata kerusakan adalah 76,92 jam, keandalan 90,1 %. 2) Laju kerusakan belt (sabuk) adalah 0,0096 kerusakan/jam, waktu rata-rata kerusakan adalah 104,14 jam, keandalan 92,6 %. 3) Laju kerusakan bearing roller idler adalah 0,0068 kerusakan/jam, waktu rata-rata kerusakan adalah 147,05 jam, keandalan 94,7%. Hasil penelitian menunjukan bahwa mesin belt conveyor system PT. Barata Indonesia memiliki keandalan yang rendah, sehingga pelaksanaan perawatan harus dilakukan sebelum waktu antar kerusakan (MTBF).Kata kunci: keandalan, belt, conveyor, system
ANALISA HEAT EXCHANGER PADA GEAR BOX OLI REDUCER DRYER DI PT. PETROKIMIA GRESIK Sugeng Hariyadi; Elang Adi Saputra
Wahana Teknik Vol 6 No 1 (2017): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1714.145 KB)

Abstract

PT. Petrokimia Gresik merupakan perusahaan yang berjalan dalam lingkup departemen perindustrian dan perdagangan yang bergerak dalam produksi pupuk, bahan-bahan kimia dan jasa lainnya seperti kontsruksi dan engineering. PT. Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk tertua kedua di Indonesia setelah PT. Pupuk Sriwijaya Palembang dan juga pabrik pupuk terlengkap di antara pabrik lainnya. Jenis pupuk yang diproduksi oleh PT. Petrokimia Gresik antara lain : Zwavelzuur Ammonium ( ZA I, ZA II, ZA III ). Super Phospat ( SP-36 I/ TSP I, SP-36 II/ TSP2 ), NPK/PHONSKA dan UREA.Dalam unit produksi PHONSKA terdapat suatu equitmen yaitu Rotary Dryer. Rotary Dryer sendiri adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengeringkan aneka bahan padatan, bahan padatan dimasukan melalui ujung inlet screw conveyor dan dikeringkan sepanjang tabung yang berputar, adanya kemiringan tabung dan sirip-sirip di dalam tabung menyebabkan bahan akan keluar menuju screw conveyor outlet. Rotary Dryer ini digerakan oleh motor listrik dengan tegangan 6 kV,  dan dalam proses putaran dryer ditambahkan gear box sebagai pengatur speed dryer. Apabila gear box dijalankan terus menerus maka akan mengalami keaausan dan cepat panas. PT. Petrokimia Gresik mengisi gear box dengan oli sebagai media pelumas dan pendingin yang disirkulasikan secara terus menerus dengan tambahan heat exchanger untuk menstransfer panas yang dihasilkan oleh outlet gear box.Kata kunci: Gear Box, Oli, Dryer
PERENCANAAN EVAPORATOR PADA FREEZER DENGAN KAPASITAS 8 KG Sugeng Hariyadi; Iwan Riswanto
Wahana Teknik Vol 1 No 1 (2012): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.156 KB)

Abstract

Food storage to avoid damage requires a proper treatment. One way of food storage is to cool the food is below freezing point. The role of cooling techniques is essential to achieving that goal.Freezer is one of the tools that are often used for the storage of foodstuffs. The main components of the freezer is the compressor, condenser, evaporator and expansion equipmentRefrigeration system consists of supporting components in a refrigeration system planning capacity of 8 kg of this product includes planning detail is only one principal component of the evaporator which is focused only on technical aspects in which the calculation is based on the principles of thermodynamics and heat transfer. This plan is intended to determine the dimensions of the evaporator or vaporizer equipment in accordance with the refrigeration capacity of 8 kg of product.Keywords : planning, evaporator, freezer
REDESIGN BUCKET ELEVATOR BIJI GANDUM DARI KAPASITAS 23 TON/JAM MENJADI 28 TON/JAM DI PT. HARVESTAR FLOUR MILLS Sugeng Hariyadi; Muchammad Muchklis
Wahana Teknik Vol 7 No 1 (2018): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.285 KB)

Abstract

Sebagai konsekuensi perkembangan pesatnya teknologi industri tepung terigu, PT. Harvestar Flour Mills berkeinginan untuk meningkatkan kapasitas produksinya, salah satu peralatan penunjangnya ialah bucket elevator. PT. Harvestar Flour Mills telah terpasang bucket elevator dengan kapasitas 23 ton/jam, dengan peningkatan kapasitas produksi maka kapasitas bucket elevator yang dibutuhkan yakni 28 ton/jam.Rumusan masalah yang dapat diambil adalah bagaimana merencanakan bucket elevator supaya stabil dan dapat bekerja secara optimal, dengan merubah jarak antar bucket yang awalnya 0,23 meter menjadi 0,19 meter, sehingga meningkatkan kapasitas pemindahan material, meningkatkan kecepatan pemindahan material dimana Q = 28 ton/jam , t = 0,19 meter dan dengan berat material 1 kg/bucket, sehingga didapat kecepatan pemindahan material v = 1,47 m/s. Mengganti motor listrik dengan daya yang lebih besar yakni 7,5 kW, dengan diameter poros sebesar 75 mm, dan menggunakan bearing dengan type SNA 517, dengan perkiraan umur bearing 3500 jam. Ukuran desain tersebut sesuai dan efektif untuk mengangkut biji gandum tanpa over load capacity dan sangat efisien serta dapat menghindari ngeslong atau patah poros saat mesin berjalan.Kata kunci: bucket elevator, kapasitas, bearing, redesign
PERENCANAAN MESIN PEMILAH DAN PENGUPAS KULIT KACANG TANAH DENGAN CORONG SCREEN BERKAPASITAS 150 KG/JAM Sugeng Hariyadi; Deni Mulya Purnama
Wahana Teknik Vol 7 No 2 (2018): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengupasan kacang kulit kacang tanah adalah salah satu kegiatan pasca panen dalam pengolahan kacang tanah menjadi suatu produk makanan. Tujuan dari pengupasan ini yaitu memisahkan biji kacang tanah dari kulit luarnya. Proses tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu manual dengan menggunakan tangan dan dengan menggunakan mesin pengupas kulit. Apabila hasil panen melimpah dan menggunakan cara manual, maka waktu yang dibutuhkan cukup lama, belum lagi para pekerja buruh pengupas ini sudah lanjut usia. Hal ini berbeda jika menggunakan mesin pengupas kulit kacang tanah, waktu yang digunakan lebih singkat dan dapat menghemat biaya para petani kacang. Akan tetapi mesin ini masih belum sempurna karena belum ada pernyortiran otomatis, sehingga pekerja harus melakukan pernyortiran secara manual. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merancang mesin pengupas kacang tanah dengan corong screen berkapasitas 150 kg/jam untuk meningkatkan kualitas pada proses pengupasan dan pernyortiran kacang tanah. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung daya motor penggerak 1 HP dengan kecepatan putar 1450 rpm jenis motor penggerak motor listrik, sistem transmisi yaitu sabuk-v dan pulley akan memperlambat putaran menjadi 950 rpm, rangka mesin tinggi = 900 mm, lebar = 492 mm, panjang = 836 mm menggunakan besi profil hollow dengan tebal 4 mm, poros menggunakan bahan S55C dengan kekuatan tarik 66 kg/mm2 diameter poros dihitung dan didapatkan ukuran 40 mm, pasak menggunakan bahan S50C dengan kekuatan tarik 60 kg/mm2 dipilih bahan yang kekuatan tariknya lebih kecil dari poros supaya saat terjadi kerusakan tidak berpengaruh pada rumah pasak yang berada di poros, bantalan mempunyai umur kerja 7,748 jam dan roller pengupas kacang mempunyai massa cylinder 28 kg. Kata Kunci: Perancangan, Kacang Tanah, Mesin Pengupas Kacang Tanah
Perencanaan Belt Conveyor System Sebagai Alat Angkut Box Kapasitas 36 ton/jam dengan Panjang Horisontal 18 m di PT. Karunia Alam Segar Sugeng Hariyadi; Didik Kurniawan
Wahana Teknik Vol 8 No 1 (2019): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pabrik-pabrik, khususnya pada bagian pengangkutan dan pemindahan serta pendistribusian, keberadaan mesin pemindah bahan memegang peranan penting. Penggunaan alat pemindah bahan tersebut sangat membantu kelancaran produksi. Satu diantara pesawat pengangkut tersebut adalah belt conveyor. Pada penelitian ini, penulis akan melakukan perencanaan alat pemindah bahan, khususnya belt conveyor, yang ideal secara kapasitas dan kualitas serta dapat digunakan untuk memindahkan box/kontainer pada PT. Karunia Alam Segar. Analisa yang dilakukan meliputi perhitungan belt conveyor, roller idler, daya motor dan drive pulley. Belt conveyor yang dirancang memiliki panjang 18.000 mm, kecepatan 1 m/s, dan kapasitas angkut belt conveyor sebesar 36 ton/jam. Berdasarkan hasil perhitungan, belt conveyor yang sesuai rencana ialah memiliki lebar sebesar 600 mm sebanyak 4 lapis, berat bahan 11 kg/m, berat belt 5,3 kg/m, daya motor 2,2 kW, diameter pulley 500 mm, dan pamjang pulley 800 mm. Kata kunci: Belt Conveyor, Idler, Drive Pulley
Analisa Kekasaran Permukaan Pada Proses Pembubutan Material AISI 4140 dengan Nose Radius dan Cutting Parameter yang Berbeda Masrufaiyah; Sugeng Hariyadi; Mochammad Miftahurrohman
Wahana Teknik Vol 9 No 1 (2020): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The process of machining the shaft can be done using a lathe where it is often obtained that the surface roughness value is not as desired. This is influenced by several factors including the nose radius on the tool geometry and cutting parameters. To determine the effect of these two factors, this study used AISI 4140 material with a WNMG Sumitomo type carbide chisel with a nose radius R 04 and R 08 as well as different feeding starting from F 70, F 80, F 90, F 100, F 110 and F 120 and using the same Rpm, Rpm 900. The results show that to achieve a roughness value of N8 with a roughness value of 3.2 m, a tolerance of 2.4 m–4.8 m, the tool radius and feeding used include: R 04 with F 70 with a value of 3.101 m, R 04 with F 80 with a value of 4.050 m, R 08 with F 90 with a value of 2.562 m, R 08 with F 100 with a value of 3.164 m, R 08 with F 110 with a value of 3.828 m, R 08 with F 120 with a value of 4,556 m. Based on the roughness value (Ra), the larger the nose radius used, the lower the roughness value obtained. The more nose radius used, the higher the roughness value obtained. Keywords: AISI 4140, Cutting, Nose, Parameter, Radius, Roughness, Surface.