Apriza Apriza
Department Of Nursing, Faculty Of Health Sciences, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Kampar, Riau, Indonesia

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Ners

PENGARUH KONSUMSI REBUSAN JANTUNG PISANG TERHADAP EKSKRESI ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA KUAPAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG TAHUN 2016 APRIZA APRIZA
Jurnal Ners Vol. 1 No. 1 (2017): APRIL 2017
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.701 KB) | DOI: 10.31004/jn.v1i1.91

Abstract

Pada tahun 2013 angka cakupan pemberian ASI di Indonesia hanya 42 % angka ini masih dibawah target WHO yang menargetkan cakupan pemberian ASI 50%. Tujuan penelitian ini adalah pengaruh  konsumsi rebusan jantung terhadap ekskresi ASI pada ibu menyusui di Desa Kuapan wilayah kerja Puskesmas Tambang tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu Menyusui < 40 hari di di Desa kuapan Wilayah Kerja Puskesmas Tambang  yang berjumlah 66 orang dengan sampel sebanyak 20 orang ibu menyusui. Adapun tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling.Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data kelancaran ASI Ibu Menyusui sebelum dan sesudah mengkonsumsi Jantung Pisang.Data kelancaran ASI diukur dengan menggunakan gelas ukur dan pompa ASI, data dikumpulkan lewat lembar observasi.Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa rerata ekskresi ASI sebelum konsumsi rebusan jantung pisang adalah 385 cc dengan standar deviasi 82,876 dan sesudah konsumsi rebusan jantung pisang adalah 720,00 cc dengan standar deviasi 86,450. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,001, maka dapat disimpulkan ada pengaruh konsumsi rebusan jantung pisang terhadap ekskresi ASI pada ibu menyusui di Desa Kuapan wilayah kerja Puskesmas Tambang tahun 2016.Diharapkan petugas kesehatan khususnya bidan agar lebih meningkatkan keterampilan, pelatihan serta konseling pada setiap pemeriksaan ibu hamil.
PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ZAITUN (OLIVE OIL) TERHADAP RUAM POPOK PADA BAYI DI RSUD BANGKINANG TAHUN 2016 APRIZA APRIZA
Jurnal Ners Vol. 1 No. 2 (2017): OKTOBER 2017
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.599 KB) | DOI: 10.31004/jn.v1i2.113

Abstract

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2009 prevalensi iritasi kulit (ruam popok) pada bayi cukup tinggi, 25% dari 6.840.507.000 bayi yang lahir di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian minyak zaitun (olive oil) terhadap ruam popok pada bayi di RSUD Bangkinang. Minyak zaitun (olive oil) salah satu terapi topikal yang dapat digunakan untuk mengatasi ruam popok. Desain penelitianini menggunakan metode eksperimen semu (quasi exsperimen) dengan rancangan non–equivalent pretest–posttest. Metode non–equivalent pretest–posttest ini digunakan untuk melihat pengaruh pemberian minyak zaitun (olive oil) terhadap ruam popok pada bayi, dengan jumlah sampel sebanyak 15 bayi. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum  pemberian minyak zaitun (olive oil) ruam popok pada bayi paling banyak pada derajat sedang yaitu 10 responden (66.7%) sedangkan sesudah pemberian minyak zaitun (olive oil) ruam popok pada bayi paling banyak pada derajat ringan yaitu 7 responden (46.6%). Uji t-test dependent menunjukkan nilai P value =0,000 (≤ 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian minyak zaitun (olive oil) terhadap ruam popok pada bayi di RSUD Bangkinang tahun 2016. Penelitian ini dapat di aplikasikan dalam asuhan keperawatan pada bayi yang mengalami ruam popok.
Survey Sanitasi Lingkungan Penderita Common cold di Kabupaten Kampar APRIZA APRIZA; NENENG FITRIA NINGSIH
Jurnal Ners Vol. 2 No. 2 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.631 KB) | DOI: 10.31004/jn.v2i2.190

Abstract

Data sepuluh penyakit terbanyak di Kabupaten Kampar dalam beberapa tahun terakhir di dominasi oleh tingginya angka prevalensi penyakit Common Cold. Pada tahun 2016 angka prevalensi mencapai 13.413 penderita. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini banyak menyebar dikalangan anak-anak hingga dewasa. Penting untuk dilakukan penelitian terkait faktor risiko yang berkontribusi terhadap tingginya kasus ini dimasyarakat. Dari teori yang dikemukakan oleh Hendri L.Blum, Lingkungan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan. Lingkungan ini erat kaitannya dengan peningkatan penyebaran virus dimasyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan survey tentang sanitasi lingkungan rumah penderita Common Cold meliputi : Ventilasi, pencahayaan, kelembaban, jumlah hunian, sumber air bersih, sampah, dan SPAL di kabupaten Kampar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Common Cold di wilayah kerja Puskesmas Kuok yang berjumlah 132 responden . Teknik pengambilan sampel yang digunakan berupa purposive sampling. Sedangkan disain penelitian yang digunakan adalah metode survey pendekatan cross sectional. Instrument penelitian yang  digunakan dalam penelitian ini berupa lembar checklist, observasi dan lembar wawancara kepada responden. Hasil penelitian yang didapat adalah terdapat 74 responden  (56.06%) yang memiliki Ventilasi rumah yang tidak baik.  70 responden  (53.03%) yang memiliki Kelembaban rumah yang tidak Memenuhi syarat. 70 responden  (53.03%) yang memiliki pencahayaan rumah yang tidak baik, 85 responden  (64.39%) yang memiliki kepadatan hunian yang baik, 70 responden  (53.03%) yang memiliki SPAL memenuhi syarat. 74 responden  (56.06%) yang memiliki Pembuangan sampah Memenuhi syarat. 112 responden (84.84%) yang memiliki ketersediaan air bersih sehat
PERBEDAAN EFEKTIFITAS REBUSAN DAUN AVOCAD DAN JUS AVOKAD TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI KUOK WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUOK APRIZA APRIZA
Jurnal Ners Vol. 3 No. 2 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.635 KB) | DOI: 10.31004/jn.v3i2.406

Abstract

Penderita hipertensi di Indonesia ini cenderung mengalami peningkatan yaitu diperkirakan 15 juta orang per tahun. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistole dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan sistole diatas 140 mmHg, diastole di atas 90 mmHg). Gaya hidup merupakan faktor risiko penting timbulnya hipertensi pada seseorang termasuk usia dewasa muda dan lansia. Penelitian dikembangkan untuk memberikan terapi komplementer dalam menangani hipertensi. Salah satu jenis terapi komplementer adalah tumbuhan obat. Tumbuhan obat yang potensial dipercaya masyarakat dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah, adalah avocad. Tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan efektifitas rebusan daun avocado dan jus daging buah avocado dalam menurunkan tekanan darah pada lansia. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperiment dengan desain penelitian two group pretest post test sampel penelitian ini adalah lansia yang berada di Kuok dengan responden sebanyak 30 orang yang diambil dengan cara purposive sampling . Hasil uji statistik yang digunakan adalah uji T dua mean independen. Berdasarkan hail uji T dua mean independen di dapatkan bahwa nilai rata – rata penurunan tekanan darah setelah diberikan rebusan daun avocad sebesar 15,03 dan nilai rata – rata penurunan tekanan darah setelah diberikan jus avocad sebesar 11,33 dengan nilai p = 0,039< α = 0,05 , artinya ada perbedaan efektifitas rebusan daun avocad dan jus avocado terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi di Kuok. Disarankan rebusan daun avocad sebagai salah satu alternatif bagi lansia penderita hipertensi dalam menurukan hipertensi.
HUBUNGAN CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN APRIZA APRIZA
Jurnal Ners Vol. 2 No. 1 (2018): APRIL 2018
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v2i1.710

Abstract

Perawat dalam meningkatkan asuhan keperawatan untuk kebutuhan rasa kepuasan pasien hendaknya menerapkan penggunaan caring. Caring merupakan inti atau fokus dalam keperawatan sebagai bentuk praktik keperawatan profesional. Salah satu indikator mutu pelayanan keperawatan adalah kepuasan pasien dan caring perawat menjadi jaminan apakah layanan perawat tersebut bermutu atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan caring perawat dengan kepuasan pasien di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2016. Penelitian ini dilaksanakan pada 04 s/d 25 April 2016, bersifat analitik dengan desain cross sectional dengan menggunakan data primer. Tehnik Sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 127 responden yaitu pasien yang dirawat di RSUD Puri Husada Tembilahan. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariatdengan uji chi square. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil univariat menunjukkan bahwa 88 (69%) responden mengatakan caring perawat baik dan 84 (66,1%) responden mengatakan puas. Hasil analisa bivariat diketahui ada hubungan yang bermakna antara caring perawat dengan kepuasan pasien, dibuktikan dengan nilai p value = 0,020 atau p < 0,05. Oleh karena itu diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk dapat memasukkan peningkatan perilaku caring perawat dalam pemberian rasa kepuasan ke dalam perencanaan dan tujuan pelayanan keperawatan sekaligus dibuat kebijakan terkait caring dan rasa kepuasan pasien.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS KONSUMSI JUS SEMANGKA DAN JUS BELIMBING WULUH TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA APRIZA APRIZA
Jurnal Ners Vol. 4 No. 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v4i1.714

Abstract

WHO (2015) mencatat hampir 1 milyar diseluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi, hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian dini diseluruh dunia, ditahun 2020 sekitar 1,56 milyar orang dewasa akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi membunuh hampir 8 milyar orang setiap tahunnya didunia dan hampir 1,5 juta orang setiap tahunnya berada di kawasan Asia Timur-Selatan. Sekitar sepertiga dari orang dewasa di Asia Timur-Selatan menderita hipertensi. Hipertensi menyebabkan bertambahnya beban kerja jantung dan menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah. Perubahan pola makan yang banyak mengandung kolesterol, protein, garam tinggi namun rendah serat pangan merupakan salah satu faktor risiko timbulnya hipertensi pada seseorang termasuk usia dewasa muda dan lansia. Penelitian dikembangkan untuk mendapatkan jenis terapi komplementer yang tepat untuk digunakan dalam menangani hipertensi. Beberapa tumbuhan obat yang potensial dan biasa digunakan masyarakat untuk menurunkan tekanan darah yaitu semangka dan belimbing wuluh. Tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan efektifitas jus semangka dan jus belimbing wuluh dalam menurunkan tekanan darah penderita hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperiment dengan desain penelitian two group pretest post test desaign. Sampel penelitian ini adalah penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Bangkinang Kota dengan responden sebanyak 30 orang yang diambil dengan cara purposive sampling . Hasil uji statistik yang digunakan adalah uji T dua mean independen. Berdasarkan hasil uji T dua mean independen di dapatkan bahwa nilai rata – rata penurunan tekanan darah setelah diberikan jus semangka sebesar 15,03 dan nilai rata – rata penurunan tekanan darah setelah diberikan jus belimbing wuluh sebesar 11,33 dengan nilai p = 0,039< α = 0,05 , artinya ada perbedaan efektifitas jus semangka dan jus belimbing wuluh terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di Puskesmas Bangkinang Kota. Disarankan jus semangka sebagai salah satu alternatif bagi penderita hipertensi dalam menurukan hipertensi.
EFEKTIFITAS JUS BUAH PEPAYA TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL PADA PENDERITA HIPERKOLESTEROL DI PUSKESMAS KAMPAR TAHUN 2020 REZA DESRELIA; APRIZA APRIZA; LIRA MUFTI AZZAHRI
Jurnal Ners Vol. 4 No. 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v4i2.1021

Abstract

Hiperkolestrolemia menyebabkan terbentuknya gumpalan lemak dalam pembuluh darah sehingga dapat berisiko aterosklerosis. Terapi non farmakologi salah satunya adalah menggunakan jenis sayur dan buah yang mengandung tinggi serat dan antioksidan seperti buah pepaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian jus buah pepaya terhadap kadar kolestrol pada penderita hiperkolestrol di Puskesmas Kampar tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan design penelitian ini menggunakan quasi experimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hiperkolesterol usia 20 – 40 tahun yang pernah datang berobat Puskesmas Kampar tahun 2020 sebanyak 44 orang dengan jumlah sampel adalah 15 orang, adapun teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil peneliian ini didapatkan rerata kadar kolestrol sebelum diberikan jus buah pepaya 221,87 mg/dl, sedangkan rerata kadar kolestrol setelah diberikan jus buah pepaya 176,40 mg/dl. Setelah dilakukan uji t dependen didapatkan nilai p value 0,000 (< 0,05) artinya pemberian jus buah pepaya efektif terhadap penurunan kadar kolestrol pada penderita hiperkolestrol di Puskesmas Kampar tahun 2016. Diharapkan pada responden untuk dapat mengontrol kadar kolestrol ke Puskesmas secara rutin dan menghindari makanan – makanan yang dapat memicu kadar kolestrol menjadi tinggi serta mengupayakan mengkonsumsi obat herbal sebagai pengobatan hiperkolestrol sebagai jangka panjang sesuai dengan toleransi tubuh.