Articles
PKM STIMULASI TUMBUH KEMBANG MENTAL ANAK USIA DINI UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL DI PAUD/TK ZAID BIN TSABIT BANGKINANG
Alini Alini;
Indrawati Indrawati;
Rinda Fithriyana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (220.719 KB)
|
DOI: 10.31004/cdj.v1i1.517
Perkembangan anak dipengaruhi berbagai faktor yang satu sama lain saling mempengaruhi, antara lain: stimulasi yang diterima anak sejak bayi, kematangan anak pada saat menerima stimulasi, sifat-sifat bawaan dari anak, sikap orang tua terhadap anak atau bayi dan interaksi antara orang tua terhadap anak. PAUD/TK Zaid Bin Tsabit merupakan salah satu tempat pendidikan anak usia dini yang berada di Kecamatan Bangkinang. Berbagai macam metode pendidikan telah diterapkan di PAUD/TK Zaid Bin Tsabit, akan tetapi stimulasi perkembangan mental akan secara khusus belum pernah dilakukan. Anak usia dini di PAUD/TK Zaid Bin Tsabit sangat memerlukan stimulasi perkembangan mental untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Oleh sebab itu kegiatan stimulasi tumbuh kembang mental anak melalui terapi kelompok terapeutik dipandang perlu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan mental anak di PAUD/TK Zaid Bin Tsabit. Pelaksaaan stimulasi tumbuh kembang mental anak melalui terapi kelompok terapeutik dilakukan dalam 7 sesi. Dari hasil evaluasi kegiatan didapatkan bahwa sebagian besar guru mampu melakukan stimulasi tumbuh kembang mental anak usia dini melalui kegiatan terapi kelompok terapeutik. Keluarga dan guru hendaknnya melakukan stimulasi secara terus menerus dan berkesinambungan untuk mencapai perkembangan usia dini yang optimal.
PKM MANAJEMEN STRESS PADA PANDEMI COVID-19 DI DESA KUOK KECAMATAN KUOK
Alini Alini;
Langen Nidhana Meisyalla
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cdj.v2i2.1764
Pandemi COVID-19 merupakan bencana non alam yang dapat memberikan dampak pada kondisi kesehatan jiwa dan psikososial setiap orang. Menurut WHO (2020), munculnya pandemi menimbulkan stress pada berbagai lapisan masyarakat. Survey yang dilakukan oleh Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa (IPKJI) dan Departemen Keperawatan Jiwa UI pada 2.155 perawat di RS dan Puskesmas selama pendemi Covid-19 menunjukkan bahwa sebanyak 70,3% (1557 orang) merasa cemas, tegang dan khawatir akan terkena wabah Covid-19. Berdasarkan survey yang dilakukan di Desa Kuok Kecamatan Kuok didapatkan data bahwa sebagaian orang merasa khawatir, tegang, dan cemas akan tertular Covid-19. Upaya promosi kesehatan jiwa yang dilakukan pemerintah belum maksimal menjangkau masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan belum adanya kader kesehatan jiwa di Desa Kuok. Pelayanan kesehatan jiwa masih berfokus pada kuratif seperti rujukan pasien yang mengalami masalah kesehatan jiwa. Apabila upaya promotif dan preventif kesehatan jiwa tidak gencar dilakukan maka angka masalah kejiwaan dan gangguan jiwa dapat meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara, menjaga dan meningkatkan kesehatan jiwa pada masa pandemi Covid-19 adalah dengan cara mengelola stress atau manajemen stress. Manajemen stress adalah dimana individu melakukan pengontrolan atau pengatuuran stress. Tujuannnya agar individu mengenal penyebab stress dan mengetahui tehnik-tehnik mengelola stress, sehingga individu tersebut lebih baik dalam menguasai stress dalam kehidupan, sehingga pada akhirnya kondisi sehat mental dapat dicapai.
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN SMARTPHONE SEBELUM TIDUR DENGAN GEJALA INSOMNIA PADA SISWA/SISWI DI SMAN 1 KAMPAR
Henni Pertiwi;
Alini Alini;
Ridha Hidayat
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 1 No. 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jkt.v1i1.1064
Semakin lama seseorang menggunakan smartphone pada malam hari, maka semakin sulit untuk tertidur. Gejala sulit untuk tertidur biasa disebut deTngan insomnia. Pengguna smartphone terbanyak di Indonesia diduduki oleh masyarakat yang berusia 19-34 tahun (49,52%). Dampak insomnia bagi siswa/siswi secara tidak langsung dapat menurunkan konsentrasi belajar sehingga dapat menurunkan prestasi siswa/siswi dalam hal akademik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama penggunaan smartphone sebelum tidur dengan gejala insomnia pada siswa/siswi di SMAN 1 Kampar. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan crosssectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa/siswi di SMAN 1 Kampar yang berjumlah 85 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Pengolahan data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa siswa/siswi yang menggunakan smartphone sebelum tidur > 35 menit sebanyak 52 siswa (61,2%), dan siswa/siswi yang mengalami gejala insomnia sebanyak 50 siswa (58,8%), serta terdapat hubungan yang signifikan antara lama penggunaan smartphone sebelum tidur dengan gejala insomnia pada siswa/siswi di SMAN 1 Kampar dengan nilai p-value = 0.001 (≤ 0.05). Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa dapat mengubah kebiasaan menggunakan smartphone sebelum tidur jika tidak ada hal yang penting, tidurlah tepat waktu dan atur jadwal tidur secara teratur setiap hari untuk menghindari adanya gejala insomnia.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DALAM MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP AULIA HOSPITAL PEKANBARU
Desilawati Desilawati;
Alini Alini
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 1 No. 4 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jkt.v1i4.1513
Identifikasi pasien menjadi masalah bila tidak dilakukan, resiko yang timbul menyebabkan kecacatan bahan kematian pasien jika tidak dilaksanakan, dan menimbulkan kerugian besar bagi intansi pelayanan kesehatan. Mengembangkan budaya melakukan identifikasi menjadi sangat sulit ketika perawat belum mendapatkan informasi pentingnya identifikasi pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap perawat dalam mengidentifikasi pasien dengan pelaksanaan identifikasi pasien di ruang rawat inap Aulia Hospital tahun 2019. Penelitian dilaksanakan tanggal 9 sampai 12 Mei 2019. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian seluruh perawat ruang rawat inap Aulia Hospital dengan sampel 52 perawat dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data dengan uji Chi-square, hasil penelitian ini diketahui pengetahuan kurang sebanyak 25 (56.1%), perawat yang bersikap negatif 25 (56.1%) serta pelaksanaan identifikasi dalam kategori kurang 18 (72,0%). Berdasarkan uji Chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (α 0.05) menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan perawat (p value 0.029) tentang identifikasi pasien dengan pelaksanaan Identifikasi pasien. Dan ada hubungan antara sikap perawat (p value 0.029) tentang identifikasi pasien dengan pelaksanaan identifikasi pasien. Diharapkan perawat dapat menambah wawasan mengenai identifikasi dengan pelatihan/diklat, sehingga dapat tercipta rasa tanggung jawab dan sikap yang dalam pelaksanaan identifikasi pasien.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA MURID SDN.005 KEPENUHAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEPENUHAN
Alini Alini
Jurnal Basicedu Vol 2, No 1 (2018): April Pages 1-165
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (420.891 KB)
|
DOI: 10.31004/basicedu.v2i1.117
Penyakit gigi dan mulut yang terbanyak dialami masyarakat di Indonesia adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Menurut WHO, 90% anak-anak sekolah diseluruh dunia termasuk di Indonesia dilaporkan pernah menderita karies gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian karies gigi pada anak SDN. 005 Kepenuhan Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Tahun 2016. Jenis desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Anak SDN 005 Kepenuhan yang duduk dikelas 4,5 dan 6 yang berjumlah 130 orang, dengan jumlah sampel 130 orang yang diambil dengan teknik total sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian ini didapat ada hubungan antara kejadian karies gigi dengan pengetahuan (pvalue = 0,000), perilaku menyikat gigi (pvalue = 0,014), konsumsi jenis makanan kariogenik (pvalue = 0,001), peran orangtua (pvalue = 0,004) dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan gigi (pvalue = 0,000). Saran peneliti agar hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan dalam upaya mengendalikan dan menekan kejadian karies gigi di SDN. 005 Kepenuhan Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan
PENGARUH REBUSAN DAUN ALPUKAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
Wiwis lestari Wiwis;
Apriza;
Alini;
Putri Eka Sudiarti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jkt.v3i2.4608
Menurut Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh rebusan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Kuok Kabupaten Kampar Tahun 2021. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia yang menderita hipertensi sebanyak 25 responden di Desa Kuok Wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Kuok.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah sphygmomanometer,lembar observasi. Analisis yang digunakan adalah Univariat dan bivariat dengan uji T-Test, diolah menggunakan sistem komputerisasi. Dengan hasil diketahui bahwa, rerata tekanan darah systole dan diastole pada penderita hipertensi sebelum diberikan rebusan daun alpukat yaitu 142/92 mmHg sedangkan rerata tekanan darah sistole dan diastole pada penderita hipertensi sesudah diberikan rebusan daun alpukat yaitu 120/80. Berdasarkan uji statistik terdapat Perbedaan Tekanan darah Sistol diastole pada penderita hipertensi sebelum dan sesudah diberikan rebusan daun alpukat degan p value 0,000 (< 0,05) yang artinya terdapat pengaruh rebusan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Kuok Kabupaten Kampar Tahun 2021. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam pengobatan hipertensi dan mengingatkan pasien agar dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengkonsumsi rebusan daun alpukat terutama yang menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
HUBUNGAN KONDISI RUMAH PENDERITA TB PARU DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TB PARU DI RSUD DR.RM.PRATOMO BAGANSIAPIAPI
Alini Alini
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Pahlawan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (805.431 KB)
|
DOI: 10.31004/prepotif.v1i1.11
Tuberculosis is a contagious disease caused by TB (mycobacterium tuberculosis), a house that does not meet the health requirements is one of the risk factors of pulmonary tuberculosis transmission. This study aims to determine the relationship of home conditions with the success of TB treatment of Lung in RSUD dr.RM.Pratomo Bagansiapiapi Year 2016. This research is analytic by using Cross Sectional research approach. Population and sample in this research is all patient of Pulmonary Tuberculosis who undergo Pulmonary TB treatment for 6 months Year 2016 counted 50 people with sampling total sampling technique. Data collection through questionnaires. Data processing using univariate and bivariate analysis. The result of this research shows that most of respondent have house condition not fulfill health requirement that is counted 34 people (68,0%), most of respondent not succeed in treatment of Pulmonary TB that is counted 32 person (64,0%). Chi-square test results obtained that there is a significant relationship between the condition of the house with the success of treatment of pulmonary tuberculosis in RSUD dr.RM.Pratomo Bagansiapiapi Rokan Hilir District in 2017 with p value 0,000. With this research is expected to the respondents pay attention and maintain healthy home conditions in order to support the healing process
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS ATOPIK DI PUSKESMAS BANGKINANG KOTA
Alini Alini
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Pahlawan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (652.348 KB)
|
DOI: 10.31004/prepotif.v2i2.78
The incidence rate of atopic dermatitis has increased 2-3 times in recent decades, and has become a health problem in some developing countries. In 2006 in Indonesia found as many as 403,270 cases of dermatitis with prevalence 3.91%. Atopic dermatitis is an allergic disease that is often believed to be genetic or hereditary and often occurs in families whose members also have asthma disorders. This study aims to determine the factors associated with the incidence of atopic dermatitis in Puskesmas Bangkinang Kota 2015. Research design used is a descriptive analytics with cross sectional design. The population in this study was all patients with atopic dermatitis with the number of samples of 30 people, using the technique of acidental sampling. measuring tool that dugunkan in the form of questionnaires, data analysis used is univariat and bivariate. The result of bivariate analysis showed that there was a significant correlation between hereditary factor and the occurrence of atopic dermatitis (p value 0.016), there was a significant association between food allergy with atopic dermatitis occurrence (p value 0,005), there was significant relation between environment and occurrence of atopic dermatitis p value 0,003), there is no significant correlation between irritant with incidence of atopic dermatitis (p value 0,169). It is expected that health workers can provide information on the factors that cause atopic dermatitis to avoid triggering factors and aggravate the atopic dermatitis
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PIODERMA PADA BALITA DI DESA KUOK
Siska Indriyani;
Alini Alini
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 4 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Pahlawan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/prepotif.v4i2.1007
Children under the age of five or under five are a group that is prone to nutrition, because they are prone to malnutrition due to lack of food needed. Malnutrition in children will cause decreased immunity, which means that the ability to defend themselves against bacterial infection decreases. Children who have less nutritional status have the potential to suffer from pyoderma. Lack of the amount of food consumed both in quality and quantity can reduce the nutritional status of children. The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional status and the incidence of pyoderma in toddlers (1-5 years) in Kuok Village, the working area of Puskesmas Kuok in 2020. This study used an analytical research design with a case control design. The sample in this study were 62 children (1-5 years). 31 samples for the case group and 31 samples for the control group. data collection through questionnaires. Data processing used univariate and bivariate analysis with the Chi-Square test. The results showed that there was a significant relationship between nutritional status and the incidence of pyoderma in toddlers (1-5 years) with p value = 0.001. By holding this research, the researchers expected parents of toddlers to pay more attention to the nutritional status of their children in order to avoid infectious diseases such as pyoderma.
ANALISIS KEJADIAN DEPRESI PADA IMIGRAN PENGUNGSI DI WISMA TASQYA PEKANBARU
Alini Alini;
Langen Nidhana Meisyalla
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pahlawan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/prepotif.v5i1.1637
Social conflict can make a group of affected people choose to leave the country and move to another country to gain a sense of security. Pekanbaru is one of the areas in Indonesia which is a temporary shelter for immigrant refugees. Common psychological problems experienced by refugee immigrants include stress and loss of interest as a result of staying in a shelter for too long. This study aims to analyze the incidence of depression in refugee immigrants in Pekanbaru City. This study uses a qualitative approach supported by quantitative data. The population in this study were all registered immigrants living in Tasqya House under the supervision of the Immigration Detention Center (Rudenim) and Kesbangpol Pekanbaru, totaling 136 people. This study used a purposive sampling procedure for selecting respondents. Data collection tools used the Beck Depression Inventory II (BDI II) and interview guides. Analysis of interview data using Collaizi analysis. In this study only 6 (six) subjects were taken for case studies based on the availability of respondents who matched the required characteristics. In the results of the study, it was found that most of the participants experienced moderate depression. The results of this study are expected to provide input to the government to take action on psychological problems experienced by immigrants.