Moh. Dharma Utama
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perawatan sederhana prostodontik pencegahan pada pasien lansia Moh. Dharma Utama; Angela Th. K; Muh. Ikbal
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 2 (2012): Vol 1 No 2, April 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.885 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i2.51

Abstract

Perawatan yang dilakukan pada pasien lansia ditujukan untuk mempertahankan agar gigi dan jaringan yang masih ada di dalam rongga mulut dapat dipertahankan selama mungkin, dan mencegah agar tidak terjadi resorpsi y ang cepat dari lingir alveolar. Mempertahankan gigi atau sisa akar pada umumnya dihubungkan dengan pemeliharaan lingir alveolar, yaitu usaha untuk mempertahankan tinggi dari lingir alveolar yang tersisa . Dari beberapa laporan dikatakan bahwa perawatan dengan overdenture dapat mempertahankan tinggi dari lingir alveolar. Perawatan dengan overdenture mempertimbangkan konsep preventif, oleh karena itu dapat dikatakan sebagai perawatan pencegahan dalam bidang prostodonsia. Alasan dari pendekatan perawatan menggunakan overdenture yang didukung oleh gigi yang masih ada akan dibahas pada dua pasien berusia lanjut.
Penatalaksanaan serostomia pada pasien edentulus totalis dengan penampung saliva buatan: (Management of xerostomia in totally edentulous patient using artificial saliva reservoir) Fitrian Riksavianti; Moh. Dharma Utama; Eri H. Jubhari
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 5 (2015): Vol 4 No 5 Oktober 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.907 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i5.231

Abstract

Saliva memiliki peranan yang penting di dalam mulut dan erat hubungannya dengan rencana perawatan yang akan dilakukan di dalam bidang prostodontik. Pada penderita serostomia, pemakaian gigi tiruan terasa sangat tidak nyaman. Penulisan makalah kajian pustaka ini dimaksudkan untuk membahas penatalaksanaan edentulus totalis dengan pembuatan gigi tiruan lengkap, yang dilengkapi penampung saliva buatan pada penderita serostomia. Saliva yang berkurang pada akan mengurangi retensi gigi tiruan dan dapat mengiritasi jaringan lunak penyangganya. Serostomia dapat disebabkan karena beberapa hal, antara lain, terapi penyinaran, pemakaian obat-obatan, penyakit sistemik dan penyakit yang menyangkut kelenjar saliva. Salah satu perawatan yang dapat disarankan adalah dengan pembuatan penampungan sebagai wadah untuk menyimpan saliva buatan pada sebuah gigi tiruan lengkap. Penampung saliva buatan dapat dibuatkan pada rahang atas atau rahang bawah. Setelah penggunaan gigi tiruan, disimpulkan bahwa modifikasi gigi tiruan lengkap dengan pembuatan penampung saliva, menghasilkan gigi tiruan yang memiliki pelumasan yang baik.
Kegagalan estetik pada gigi tiruan cekat: (Esthetic failure in fixed denture) Yuli Susaniawaty; Moh. Dharma Utama
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 6 (2015): Vol 4 No 6 Desember 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.719 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i6.238

Abstract

Salah satu tujuan perawatan gigi tiruan cekat yaitu mengembalikan fungsi dan estetis dari gigi yang hilang, Akan tetapi pada kenyataannya banyak kegagalan yang dijumpai, baik akibat gigi tiruan yang tidak sesuai dengan kondisi anatomis rongga mulut pasien maupun karena kesalahan teknis operator, sehingga gigi tiruan yang telah dibuatkan tidak sesuai harapan dokter dan pasien. Pada saat melakukan perawatan gigi tiruan cekat, mungkin terjadi beberapa kegagalan yang dapat berkaitan dengan aspek mekanis maupun estetik dari gigi tiruan tersebut. Kebanyakan kegagalan gigi tiruan tersebut adalah akibat ketidakpuasan akan aspek estetiknya. Jika gigi tiruan dibuat untuk mengembalikan fungsi dan estetika, perlu diperhatikan hubungan yang harmonis antara gigi penyangga, keadaan gusi, dan kebersihan rongga mulut. Penulisan artikel ini dimaksudkan untuk memberi informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi estetik dan kegagalan estetik pada gigi tiruan cekat berikut cara mengatasi masalah dan meminimalkan kegagalan dalam pembuatan gigi tiruan cekat. Pengetahuan klinis mengenai komplikasi yang dapat terjadi pada gigi tiruan cekat meningkatkan kemampuan klinisi untuk menyelesaikan masalah, mengembangkan rencana pengobatan yang paling tepat, berkomunikasi kepada pasien mengenai harapan dan rencana interval waktu yang dibutuhkan untuk perawatan. Dalam melakukan perawatan hendaknya senantiasa mengikuti prinsip-prinsip perawatan dan mempertimbangkan berbagai faktor yangmenjadi kunci keberhasilan perawatan. Yuli Susaniawaty, 2 Moh. Dharma Utama 1
The effects of mangrove stem extract compared to mangrove leaf extract in inhibiting Streptococcus mutans and Candida albicans growth on acrylic plate: Perbandingan pengaruh ekstrak batang mangrove dengan ekstrak daun mangrove dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans dan Candida albicans pada plat akrilik Andi Adytha Mutiah Itte Rusiaty; Moh. Dharma Utama; Muh. Ikbal; Eri H. Jubhari
Makassar Dental Journal Vol. 7 No. 3 (2018): Volume 7 No 3 Desember 2018
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.08 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v7i3.253

Abstract

Objective: This study aimed to determine the effects of mangrove (Avicennia marina) stem extract compared to the leaf extract in inhibiting the growth of S. mutans and C. albicans on acrylic plate. Methods: Mangrove stems and leaves extract was made with concentrations of 5%, 10%, 20% and cleaning agents as the control. The acrylic plates were soaked in the mangrove extracts for 10 minutes. The calculation of the number of bacterial and fungal colonies were performed afterward, then the data were analyzed by one way Anova and post hoc test (Tukey HSD). Results: The number of colonies of mangrove stems extract were calculated for C. albicans with concentrations of 5% = 558.6, 10% = 264.8, 20% = 212.2, and control = 4.4, whereas the S.mutans with concentrations of 5% = 161.4, 10% = 54.6, 20% = 37.2, and the control = 131. Statistical analysis of mangrove leaves extract with concentrations of 5%= 7.185, 10% = 8.360, 20% = 8.485, and the control 9.105 showed the different significant zones of inhibition of S.mutans based on the control. The 5% of concentrations of mangrove leaves extract showed the inhibition activities against S.mutans but did not show the inhibition zone against C.albicans, while the 5% concentrations of mangrove stem extract showed the inhibition activities against S.mutans and C.albicans. Conclusions: Mangrove stems extracts were more effective than the leaves extracts in inhibiting the growth of S. mutans and C. albicans on acrylic plate. The mangrove extracts, both the stems and leaves extracts, had higher effectiveness in inhibiting S. mutans compared to C. albicans activities. Keywords: acrylic plate, Candida albicans, mangrove leaf extract (Avicennia marina), mangrove stem extract, Streptococcus mutans