Adam Malik Hamudeng
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar; Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : MDJ (Makassar Dental Journal)

Prevalensi gingivitis terhadap kebiasaan mengunyah satu sisi pada anak usia 6-12 tahun Adam Malik Hamudeng; Ikhlas Bakri
Makassar Dental Journal Vol. 5 No. 3 (2016): Vol 5 No 3 Desember 2016
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.199 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v5i3.102

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi gingivitis terhadap kebiasaan mengunyah satu sisi pada anak usia 6-12 tahun. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 77 anak usia 6-12 tahun. Teknik pengumpulan data melalui pemeriksaan klinis dengan menggunakan indeks gingiva dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan statistik univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengalami gingivitis sebanyak 29 anak (30,2%) dan 25 anak mempunyai kebiasaan mengunyah satu sisi (26,0%). Sebanyak 86,2% penyebab gingivitis karena kebiasaan mengunyah satu sisi. Rata-rata mengalami gingivitis ringan, yakni 93,1%. Disimpulkan bahwa kebiasaan mengunyah satu sisi merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan gingivitis. Kebiasaan mengunyah satu sisi rata-rata disebabkan karena adanya gigi yang sakit pada daerah yang tidak digunakan mengunyah.
Metode pengelolaan tingkah laku secara nonfarmakologi pada perawatan gigi anak di RSGM Unhas Adam Malik Hamudeng; Tri Aminah Saptiana
Makassar Dental Journal Vol. 3 No. 2 (2014): Vol 3 No 2 April 2014
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.987 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v3i2.174

Abstract

Rasa takut dan cemas dapat mempengaruhi tingkah laku dan tingkat kooperatif anak.Hal ini biasanya disebabkan oleh pengalaman dan persepsi anak yang tidak menyenangkan pada perawatan gigi dan mulut.Pengelolaan tingkah laku perlu dilakukan untuk membangun komunikasi yang efektif, mengurangi rasa takut dan kecemasan pasien, serta membangun hubungan saling percaya dengan anak sehingga anak menjadi kooperatif dan dokter gigi dapat memberikan perawatan gigi yang berkualitas dan mempromosikan dalam diri anak sikap positif terhadap perawatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran metode pengelolaan tingkah laku anak secara nonfarmakologi pada perawatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh mahasiswa kepaniteraan klinik di bagian IKGA RSGMP Unhas. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif.Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2012. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 50 mahasiswa kepaniteraan klinik, ada 20 orang yang tidak menggunakan metode pengelolaan tingkah laku selama melakukan perawatan dan 30 orang lainnya yang menggunakan metode pengelolaan tingkah laku selama melakukan perawatan. Metode pengelolaan tingkah laku yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa kepaniteraan yaitu positive reinforcement social.
Gambaran kecemasan pada siswa kelas IV, V, dan VI sekolah dasar terhadap perawatan gigi: (Overview of anxiety on student of class IV, V, and VI elementary school on dental care) Adam Malik Hamudeng; Abi Rafdi
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 6 (2015): Vol 4 No 6 Desember 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.028 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i6.239

Abstract

Rasa takut terhadap perawatan gigi dan mulut khususnya pada perawatan penambalan gigi merupakan hambatan terbesar bagi dokter gigi dalam melakukan perawatan yang optimal. Di seluruh dunia, prevalensi rasa takut pada perawatan gigi dan mulut mencapai 6-15% dari seluruh populasi, namun cukup bervariasi di berbagai bagian dunia dan pada populasi sampel yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kecemasan siswa kelas IV, V, dan VI. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan rancangan cross sectional dengan sampel sebanyak 290 siswa di SD Inpres Tamalanrea II Kota Makassar dan SDN 6 Mentirotiku Kabupaten Toraja Utara. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan checklist yes or no answer yang meliputi semua tahapan pada perawatan gigi. Data dianalisis menggunakan uji statistik univariat. Perawatan gigi di SD Inpres Tamalanrea II Kota Makassar yang memiliki frekuensi kecemasan tertinggi yaitu siswi Kelas VI pada anestesi local, sebesar 77,8%. Sedangkan di SDN 6 Mentirotiku Kabupaten Toraja Utara yaitu siswi Kelas IV pada saat dokter gigi menyentuhkan alat ke giginya, sebesar 72,7%. Secara keseluruhan mengenai distribusi tahap perawatan gigi yang paling dicemaskan responden adalah saat dokter melakukan anestesi lokal.