Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Variasi Temperatur PWHT Dan Tanpa PWHT Terhadap Sifat Kekerasan Baja ASTM A 106 Grade B Pada Proses Pengelasan SMAW Muhammad Femi Imanudin Purba; Al Fathier Al Fathier; Fakhriza Fakhriza
Journal of Welding Technology Vol 2, No 1 (2020): June
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jowt.v2i1.1132

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai keseragaman kekerasan pada bagian-bagian yang terpengaruhi panas setelah dilakukan proses pengelasan dengan cara perlakuan panas atau Post Weld Heat Treatment (PWHT) yaitu pada daerah Base Metal, Heat Affected Zone (HAZ) dan Weldmetal. Penelitian ini menggunakan bahan baja ASTM A 106  Grade B, baja ini termasuk bahan karbon rendah. Menggunakan pengelasan SMAW dengan elektroda yang digunakan LB-52-18 Ø3,2. Pengujian kekerasan menggunakan mesin Hardness Test, ASTM A 106 Grade B Grade B ini merupakan baja karbon rendah dengan sedikit kandungan silikon beberapa hasil penelitian menemukan bahwa kandungan siliconnya adalah 0,03. Posisi pengelasan dengan menggunakan posisi pengelasan 1G atau ketika mengelas pipa berputar pada sumbu horizontal, jenis kampuh yang digunakan adalah kampuh V dengan sudut 70 o. Nilai kekerasan rata-rata spesimen yang tanpa perlakuan panas ini adalah Base Metal-1 (63,2) HAZ-1 (59,2) Weldmetal (60,67) HAZ-2 (62) dan Base Metal-2 (66,67). Dan adapun nilai kekerasan yang hampir mendekati dengan nilai kekerasan pada spesimen yang tanpa perlakuan panas adalah spesimen yang mendapat perlakuan panas dengan termperatur 400 derajat celcius dengan waktu pencapaian 30 menit dan ditahan dengan waktu 20 menit dengan nilai kekerasan rata-rata Base Metal-1 (72,17) HAZ-1 (59) Weldmetal (59,27) HAZ-2 (59,83) dan Base Metal-2 (72,5). Kata kunci :Pengelasan, Post Weld Heat Treatment (PWHT), Nilai Keseragaman Kekerasan
Analisa Pengaruh Variasi Penambahan Serbuk Alumina (Al2O3) Terhadap Sifat Mekanik Pada Komposit Resin Epoxy Berpenguat Serat Pelepah Pinang M Luthfi Zultiansyah; Darmein Darmein; Al Fathier Al Fathier
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 8, No 2 (2024): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v8i2.5755

Abstract

Penambahan Aluminium oksida (Al2O3) sebagai filler pada komposit dikarenakan  memiliki sifat kekuatan tinggi dan kekakuan tinggi sehingga dapat meningkatkan sifat mekanik dari komposit tersebut. Pada penelitian ini perekat yang digunakan yaitu resin epoxy dengan serat pelepah pinang sebanyak 30%. Pada variasi fraksi volume serbuk alumina (Al2O3) 5%, 10% dan 15%. Dari hasil pengujian nilai kekuatan tarik pada fraksi alumina 5% serta 10% berbanding lurus dengan penambahan alumina, hal ini dikarenakan matriks yang sudah dicampur dengan alumina dapat mengikat serat dengan baik, sedangkan pada fraksi alumina 15% nilai kekuatan tarik mengalami penurunan. Dari hasil pengujian kuat lentur penambahan fraksi alumina berbanding lurus dengan nilai kekuatan lentur yang diperoleh. Pada penggunaan alumina 10% memiliki nilai kuat tarik paling baik sedangkan pada uji lentur memiliki nilai terbaik pada alumina 15%. Keywords: Aluminium oksida (Al2O3), filler dan epoxy
Kajian Cacat Las Pada Fabrikasi Pipa Steel Penstock (Studi Kasus Pada PLTA Aceh Tengah) Fachrul Ferli Malik; Al Fathier Al Fathier; Ariefin Ariefin
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 7, No 1 (2023): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v7i1.3924

Abstract

Penstock pipe adalah inti dari proses pengaliran air bertekanan dari bendungan sampai ke turbin, sehingga diperlukan hasil sambungan pengelasan yang baik tanpa cacat las di daerah hasil pengelasan agar mencapai tingkat efesiensi 0.95. Dalam proses pemasangan Penstock Pipe digunakan material JIS 3106 SM490B. Penulis menganalisa cacat pengelasan khusus untuk sambungan pipa 82-83, berdiameter 2600 mm, ketebalan 26 mm, panjang 7200 mm dan berat kedua pipa adalah 24 ton. Proses penyambungan pipa 82-83 di Side Lower Penstock dengan menggunakan model pengelasan Shield Metal Arc Welding (SMAW). Sebelum dan sesudah pengelasan dilakukan Joint Inspection. Dari hasil pengelasan, dilakukan pengujian Visual Test untuk mengetahui cacat pengelasan pada permukaan, hasilnya tidak ditemukan cacat las. Lalu dilakukannya Radiography Test untuk mengetahui cacat pengelasan pada bagian dalam hasil pengelasan, hasilnya ditemukan cacat pengelasan pada film A-B dan C-D berupa Lack of Root Penetration sepanjang 78 mm pada dua film tersebut. Dari temuan tersebut dilakukan Repair Welding dengan menggerinda terlebih dahulu hasil pengelasan yang terdeteksi cacat las tersebut dan dilakukan Radiography test kembali. Hasil dari film Radiography Test yang telah dilakukan Repair Welding adalah baik (tanpa cacat las), memenuhi efesiensi pengelasan 0,95. Kata Kunci : Pengelasan SMAW, Efisiensi, Cacat Pengelasan