Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Pengelasan dan Media Quenching Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekerasan Material ASTM A 36 Hamdani Hamdani; Jufriadi Jufriadi; Ariefin Ariefin; Edi Saputra; Mohd. Ghiffari
Jurnal Teknologi Vol 21, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.503 KB) | DOI: 10.30811/teknologi.v21i2.2430

Abstract

In this study the tensile strength and hardness of ASTM A36 material that weld by SMAW process with variations in cooling media, namely seawater, air, and oil. The highest tensile strength value is 81.16 Kgf/mm2 with seawater cooling media. The highest hardness value in the base metal area is 93.5 HRC with oil cooling treatment. The highest hardness value in the weld metal on specimens using air cooling treatment is 93.33 HRC. The highest hardness value in the HAZ area is in the specimens using seawater cooling treatment with a value of 90.83 HRC. The Phase change during quenching proses with different media probably affects the mechanical properties of ASTM A36 material.
IPTEK PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMKN 5 LHOKSEUMAWE DALAM MEMBUAT LAPORAN EVALUASI BELAJAR MENGGUNAKAN SPREADSHEET Amir D; Jamaluddin Jamaluddin; Naziruddin Naziruddin; Ariefin Ariefin; Indrawati Indrawati
Jurnal Vokasi Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Vokasi (Maret)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v8i1.5029

Abstract

SMKN 5 Lhokseumawe  terletak dikelurahan Meunasah Kumbang, tepatnya di Jalan Rel Kereta Api nomor 5 Meunasah Mesjid Punteut, berjarak 2km dari Politeknik Negeri Lhokseumawe. SMKN 5 didirikan pada tanggal 28 April 2013, mengasuh 4 jurusan, yaitu jurusan;  akutansi keuangan, desain pemodelan, audio-video serta teknik listrik. Jumlah siswa pada ke-4 jurusan sebanyak 277 orang, dengan rincian; siswa pria sebanyak 159 orang dan  siswi perempuan sebanyak 86 orang. Rombongan belajar sebanyak 17 orang. Guru bertugas sebagai tenaga pendidik dan tenaga administrasi. Guru sebagai pendidik, bertugas memberikan pengajaran kepada peserta didik, sebagai tenaga administrasi, guru melakukan proses administrasi. Proses administrasi berupa membuat pelaporan hasil evaluasi kehadiran, hasil pembelajaran, perangkingan peserta didik.  Permasalahannya adalah proses evaluasi menyita waktu, apalagi jika siswa yang dievaluasi jumlahnya banyak dan menggunakan cara manual. Oleh sebab itu diperlukan proses evaluasi berbasis digital. Proses ini  memerlukan kompetensi tambahan, dalam menyusun laporan evaluasi hasil pembelajaran tersebut. Sayangnya tugas ini tidak didukung oleh kemampuan guru mengolah data berbasis digital, oleh sebab itu guru perlu diberikan keterampilan untuk meningkatkan  kompetensinya dalam membuat laporan evaluasi, seperti membuat penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir  mata pelajaran, evaluasi akhir semester, perangkingan dan membuat roster anti bentrok dalam kegiatan PKM ini. Hasil pelatihan diperoleh bahwa kompetensi mitra meningkat dari hasil evaluasi pre-test dari posisi nilai sebesar 41,66 ke hasil evaluasi post-test dengan nilai sebesar 96,67. Tingkat kepuasan dengan indeks persepsi, berada pada rentang 4,0 sampai dengan 4,83 dengan kategori sangat memuaskan. Tingkat partisipasi mitra 100% diukur dari kehadiran yang menunjukkan mitra sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Perancangan dan pembuatan prototipe robot bermain bola takraw (software). Ariefin Ariefin
Jurnal POLIMESIN Vol 3, No 2 (2005): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v3i2.1449

Abstract

Bagian elektronik robot adalah hardware dan software yang mutlak harus ada agar robot lebih sederhana dan lebih mudah memodifikasinya. Software robot bermain bola takraw menggunakan hardware board DT51 dengan mikrokoatroler AT89C51. Part 1 dari AT89C51 digunakan untuk menggerakkan motor, Port A untuk sensor limit switch dan sensor jalur, Port B umuk sensor posisi keranjang Software-nya menggunakan bahasa assembly dirancang mampu memberikan  respon kepada  4(empat) buah motor DC, 2(dua) motor untuk pergerakan maju, mundur, belok kiri, belok kanan dan berhenti. 2(dua) motor untuk penembak bola dan pengambil bola. Software dirancang untuk menunda 3 detik dan kemudian memberi respon terhadap penyimpangan jalur; agar robot tidak terlalu bergoyang saat kembali berbelok ke jalur yang benar. 9(sembilan)  buah sensor photo transistor: 3(tiga) buah untuk sensor jalur dan 6(enam) buah untuk sensor posisi keranjang, 3(tiga) buah sensor limit switch 2(dua) buah untuk tanda pengambilan bola dan l(satu) buah untuk tanda bahwa bola sudah ditembakkan. Sebuah software pengendali robot yang  dihasilkan dengan menggunakan bahasa pemograman tingkat rendah (low level language) yaitu bahasa assembly di loading Ice board DT51 dengan menggunakan software DT51L. Kemudian software dan board DT51 dioperasikan dalam model Stand Alone yang dapat menjalankan program secara otomatis fika power pada DT51 dihidupkan.
RANCANG BANGUN SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK PADA MESIN PRESS BRIKET MIRZA SAPUTRA; ARIEFIN ARIEFIN; ZAINI AK ZAINI AK
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 6, No 2 (2022): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v6i2.3328

Abstract

Perkembangan didunia industri saat ini berkembang dengan begitu pesat, salah satu industri yang permintaan produksinya yang sangat besar merupakan industri arang briket. Akan tetapi, masih banyak UMKM yang proses produksinya masih menngunakan cara manual sehingga tingkat produktifikas rendah, memerlukan tempat yang luas, karyawan yang banyak dan resiko terjadinya kebakaran. Dari permasalahan diatas maka sistem kontrol elektro pneumatik sangat cocok untuk meningkatkan produksi dan dapat menekan biaya pengeluaran. Pada perancangan sistem elektro pneumatik menggunakan software Festo FluidSIM Pneumatik untuk merancang sistem rangkaian dan mensimulasikan terlebih dahulu sebelum diaplikasian ke kontruksi mesin. Dan hasilnya menunjukkan aliran udaran dan elektrik yang bekerja pada tiap-tiap katup pneumatik yang digunakan untuk menggerakkan double acting cylinder yang berguna untuk pengepres briket.Kata kunci: Briket, Sistem Elektro Pneumatik, Software Simulasi FluidSIM.
PENGARUH LUBANG LALUAN COUNTERSINK DAN COUNTERBORE TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU KELAPA SAWIT DENGAN PENAMBAHAN KARBON ARANG TEMPURUNG Abdel Peudada; Indra Mawardi; Ariefin Ariefin
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 4, No 1 (2020): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v4i1.1738

Abstract

Selama ini, penanganan limbah industri kelapa sawit dilakukan dengan cara dibakar. Tentu saja hal ini mempunyai dampak negatif berupa pencemaran terhadap lingkungan. Untuk itu diperlukan adanya suatu pengolahan lanjut dengan teknologi aplikatif sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah, dengan memanfaatkan serbuk batang kelapa sawit menjadi wood pallet. Tujuan penelitian ini untuk, dapat menghasilkan pellet kayu kelapa, mendapatkan karakteristik pellet kayu kelapa sawit dengan penambahan karbon tempurung, mendapatkan pengaruh perubahan lubang laluan countersink dan counterbore terhadap karakteristik pellet kayu kelapa sawit. Metode penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lubang laluan counterbore dan countersink terhadap karakteristik pellet kayu kelapa sawit dimulai dari mempersiapkan bahan baku, pencampuran, pencetakan, pengeringan, dan tahapan analisa. Sedangkan variasi persentasi karbon tempurung yang digunakan, yakni dimulai dari 0%, 10%, 20% dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pellet kayu kelapa sawit yang dihasilkan menggunakan jenis lubang laluan countersink yaitu : Nilai kadar air berkisar antara 12,8% - 11,5%, nilai kalor berkisar antara 4668 kal/g - 4395 kal/g dan densitas yang berkisar antara 0.4293 g/cm3 – 0.3573 g/cm3. Sedangkan dengan jenis lubang laluan counterbore, karakteristik pellet kayu kelapa sawit yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu : Nilai kadar air berkisar antara 13.2% - 11.8%, nilai kalor berkisar antara 4644 kal/g - 4550 kal/g dan densitas yang berkisar antara 0.4127 g/cm3 – 0.3912 g/cm3. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam hal pembuatan pellet kayu kelapa sawit dengan jenis lubang laluan countersink dan counterbore tidak berpengaruh terhadap karakteristik pellet kayu kelapa sawit yang dihasilkan. Hal ini sangat dibuktikan dengan nilai kadar air, nilai kalor dan nilai densitas yang yang tidak jauh berbeda.Kata kunci : (wood pellet, serbuk batang kelapa sawit, countersink, counterbore)
Pengaruh Variasi Kecepatan Potong Dan Kedalaman Pemakanan Proses Bubut Baja St-37 Dan St-60 Terhadap Kekasaran Permukaan Abdul Karim; Hamdani Hamdani; Ariefin Ariefin
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 7, No 1 (2023): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v7i1.3919

Abstract

Proses bubut merupakan proses pembentukan material dengan membuang sebagian material dalam bentuk geram akibat adanya gerak relatif pahat terhadap benda kerja, kualitas dari hasil pembubutan terutama pada bagian permukaan sangat dipengaruhi oleh tiga parameter yaitu kecepatan spindle (Speed), gerak makan (Feed), dan kedalaman pemakanan (Depth Of Cut). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan (Roughness) dan kekerasan (Hardness) terbaik dengan variasi kecepatan potong 17.03 m/menit, 30.22 m/menit, 60.44 m/menit dan kedalaman pemakanan 0.25 mm dan 0.75 mm setelah dilakukan pembubutan. Pengujian dilakukan dengan mesin bubut Pindad model PL-1000 G dengan spesimen baja ST 37 dan ST 60. Dengan alat uji kekasaran permukaan Mitutoyo SJ-310 dan alat uji Kekerasan Rockwell C. Hasilnya yaitu Nilai Kekasaran permukaan terbaik pada Kecepatan potong 60.44 m/menit kedalaman pemakanan 0.25 mm ialah 3.329 µm dan kekerasan tertinggi 24.5 HRC pada kecepatan potong 30.22 m/menit dan kedalaman pemakanan 0.75 mm pada Baja ST 37,  sedang kan Nilai Kekasaran permukaan terbaik pada kecepatan pototng 60.44 m/menit kedalaman pemakanan 0.25 mm ialah 2.936 µm dan kekerasan tertinggi 31 HRC pada kecepatan potong 17.03 m/menit kedalaman pemakanan 0.75 mm pada Baja ST 60. Kata kunci: Kekasaran Permukaan, Kecepatan Potong, HSS
Kajian Cacat Las Pada Fabrikasi Pipa Steel Penstock (Studi Kasus Pada PLTA Aceh Tengah) Fachrul Ferli Malik; Al Fathier Al Fathier; Ariefin Ariefin
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 7, No 1 (2023): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v7i1.3924

Abstract

Penstock pipe adalah inti dari proses pengaliran air bertekanan dari bendungan sampai ke turbin, sehingga diperlukan hasil sambungan pengelasan yang baik tanpa cacat las di daerah hasil pengelasan agar mencapai tingkat efesiensi 0.95. Dalam proses pemasangan Penstock Pipe digunakan material JIS 3106 SM490B. Penulis menganalisa cacat pengelasan khusus untuk sambungan pipa 82-83, berdiameter 2600 mm, ketebalan 26 mm, panjang 7200 mm dan berat kedua pipa adalah 24 ton. Proses penyambungan pipa 82-83 di Side Lower Penstock dengan menggunakan model pengelasan Shield Metal Arc Welding (SMAW). Sebelum dan sesudah pengelasan dilakukan Joint Inspection. Dari hasil pengelasan, dilakukan pengujian Visual Test untuk mengetahui cacat pengelasan pada permukaan, hasilnya tidak ditemukan cacat las. Lalu dilakukannya Radiography Test untuk mengetahui cacat pengelasan pada bagian dalam hasil pengelasan, hasilnya ditemukan cacat pengelasan pada film A-B dan C-D berupa Lack of Root Penetration sepanjang 78 mm pada dua film tersebut. Dari temuan tersebut dilakukan Repair Welding dengan menggerinda terlebih dahulu hasil pengelasan yang terdeteksi cacat las tersebut dan dilakukan Radiography test kembali. Hasil dari film Radiography Test yang telah dilakukan Repair Welding adalah baik (tanpa cacat las), memenuhi efesiensi pengelasan 0,95. Kata Kunci : Pengelasan SMAW, Efisiensi, Cacat Pengelasan
PENGARUH MODIFIKASI LUBANG LALUAN TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN Franky Franky; Ariefin Ariefin; Zaini AK Zaini AK; Indra Mawardi
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 2, No 1 (2018): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v2i1.636

Abstract

Pada Industri kayu selama ini melakukan penindakan limbah dengan cara dibakar yang dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan seperti polusi udara. Maka dari itu diperlukan suatu tindakan untuk mengolah limbah industri tersebut menjadi teknologi yang praktis sehingga dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat, dengan memanfaatkan serbuk gergajian kayu yang diolah menjadi pellet kayu. Namun masalah yang sering dihadapi pada karakteristik Pellet kayu adalah nilai kerapatan yang sangat minim yang di mana sangat mempengaruhi nilai karakteristik lainnya. Tujuan penelitian ini adalah memodifikasi lubang laluan pada Wood Pellet Machine dengan menggunakan Countersink dengan sudut kemiringan 45o guna meningkatkan nilai karakteristik pada pellet kayu dan membandingkan hasil dengan lubang laluan yang belum dimodifikasi. Metode penelitian ini dilakukan untuk memodifikasi lubang laluan dimulai dari mempersiapkan alat dan bahan modifikasi, proses pencetakkan pellet kayu , dan tahapan analisa. Sedangkan variasi pemberian perekat (binder) tapioka dilakukan secara berbeda, yakni dimulai dari 10% perekat, 15% perekat, dan 20% perekat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pellet kayu yang dihasilkan dalam penelitian Junaidi (2017) adalah dengan kadar air berkisar antara 9.85% - 8.91%, Nilai kalor berkisar antara 17058 J/g (4074 kal/g) – 17555 J/g (4192 kal/g) dan densitas yang berkisar antara 0.76 g/cm3 – 0.81 g/cm3. Jika dibandingkan ketika setelah dilakukan modifikasi lubang laluan, karakteristik pellet kayu yang didapatkan dalam penelitian ini adalah dengan kadar air berkisar antara 10.49% - 7.13%, Nilai kalor berkisar antara 17077 J/g (4078 kal/g) – 17291 J/g (4129 kal/g) dan densitas yang berkisar antara 0.82 g/cm3 – 0.86 g/cm3.  Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemodifikasian lubang laluan sangat berpengaruh terhadap karakteristik pellet kayu yang dihasilkan jika dibandingkan sebelum dilakukan pemodifikasian lubang laluan. Hal ini sangat dibuktikan dengan nilai kadar air, nilai kalor dan densitas yang berbeda.  Kata Kunci : Pellet Kayu, Modifikasi, Countersink, Serbuk Gergaji, Tepung Tapioka.