Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI AKTIVITAS NANOPARTIKEL BIJI TIMUN SURI SEBAGAI ANTIMIKROBA TERHADAP CANDIDA ALBICANS DAN STREPTOCOCCUS MUTANS Fania Putri Luhurningtyas; Rissa Laila Vifta; Andi Pradana; Yurike Tatengkeng
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v12i2.1195

Abstract

Biji timun suri mengandung alkaloid, flavonoid, dan tanin yang berperan sebagai antibakteri dan antifungi. Peningkatan aktivitas metabolit sekunder biji timun suri sebagai anti mikroba dilakukan dengan melakukan pembentukan nanopartikel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antimikroba dari nanopartikel yang didapatkan dari biosintesa menggunakan ekstrak biji timun suri. Sampel biji timun suri diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol. Pembentukan nanopartikel melalui metode gelasi ionik dengan menggunakan polimer kitosan dan natrium tripolifosfat (NaTPP). Pengujian aktivitas antimikroba terhadap Candida albicans dan Staphylococcus mutans diuji secara in vitro menggunakan metode mikrodilusi. Perbandingan kitosan dengan NaTPP yang optimal adalah perbandingan 1:5. Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) nano ekstrak kitosan-biji timun suri terhadap jamur Candida albicans adalah 15,63 mg/mL dan 62,50 mg/mL. Nilai KHM dan KBM nano ekstrak kitosan-biji timun suri terhadap bakteri Streptococcus mutans adalah 3,90 mg/mL dan 125 mg/mL. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nanopartikel biji timun suri menghasilkan aktivitas yang lebih baik dibandingkan bentuk sediaan ekstraknya. Nanopartikel mampu memperbaiki bioavaibilitas dan meningkatkan sistem penghantaran bioaktif timun suri sehingga aktivitas antimikrobanya lebih efektif.Kata kunci:  antimikroba, biji timun suri, Candida albicans, nanopartikel, Streptococcus mutan
Analisis Kadar Total Flavonoid pada Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Siti Khoiriyah; Indah Kurniawati; Andi Pradana; Setiaji Wisnu Wardana
Jurnal Informatika dan Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2024): IKN : Jurnal Informatika dan Kesehatan
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ikn.v1i2.3386

Abstract

Avocado plants (Persea americana Mill.) are plants that can be widely used as medicinal plants. Avocado seeds are often used empirically as traditional medicine, namely anti-inflammatory, overcoming constipation, maintaining endurance and treating diabetes mellitus. The use of avocado seeds as traditional medicine is because they have secondary metabolic compounds, one of which is flavonoids. This study aims to determine the total levels of flavonoid compounds in avocado seed ethanol extract using the UV-Vis spectrophotometry method. The study was conducted using qualitative and quantitative testing. The results of the study on avocado seed ethanol extract using qualitative testing with the Wilstater Cyanidin method and the  reagent method showed positive flavonoid content. While qualitative testing using the UV-Vis spectrophotometry method, it was obtained that the avocado seed ethanol extract had flavonoid content with an average level of 101.70 mgQE/g extract.   ABSTRAK Tanaman alpukat (Persea americana Mill.) merupakan tanaman yang secara luas dapat digunakan sebagai tanaman obat. Biji alpukat secara empiris sering digunakan sebagai obat tradisional, yaitu anti radang, mengatasi sembelit, menjaga daya tahan tubuh dan mengobati diabetes mellitus. Pemanfaatan biji alpukat sebagai obat tradisional karena memiliki senyawa metabolik sekunder, salah satunya yaitu flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total kadar senyawa flavonoid pada ekstrak etanol biji alpukat menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pengujian kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian pada ekstrak etanol biji alpukat menggunakan pengujian kualitatif dengan metode Wilstater Cyanidin dan metode pereaksi  menunjukkan positif memiliki kandungan flavonoid. Sedangkan pengujian kualitatif menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis, diperoleh bahwa ekstrak etanol biji alpukat memiliki kandungan flavonoid dengan rata-rata kadar yaitu sebesar 101,70 mgQE/g ekstrak.