Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Implementasi Pelatihan E-Learning Di SMP Muhammadiyah 1 Kota Malang M Mansur; Rose Fitria Lutfiana
Jurnal Pesut : Pengabdian untuk Kesejahteraan Umat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pesut: Pengabdian untuk Kesejahteraan Umat
Publisher : Pusat Penerbitan Ilmiah Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30650/jp.v2i1.1280

Abstract

Salah satu tantangan era revolusi industri 4.0 di bidang pendidikan sejalan dengan kompetensi profesional guru abad 21, yaitu terkait dengan kemampuan guru untuk bisa mengimplementasikan e-learningdalam proses belajar mengajar di Kelas.SMP Muhammadiyah 1 Kota Malang dipilih sebagai tempat pengabdian kepada masyarakat karena dalam pengimplementasian sistem pembelajaran dengan e-learningmasih terkendala pada sumber daya manusia (guru) yang belum memahami apa itu e-learning. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini dilakukan melalui empat tahapan yaitu focus group discussion (FGD), pelatihan, pendampingan dan monitoring evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini antara lain: hampir 78,2% guru yang mengikuti pelatihan dan pendampingan penggunaan e-learningtelah mampu mengguasai implementasi e-learningdalam proses belajar mengajar dan 65,2% guru yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah mengimplementasikan e-learningpada pembelajaran semester ganjil 2019/2020.
Pendekatan Dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di SD Muhammadiyah 8 KH. Mas Mansyur Kota Malang Rohmad Widodo; M Mansur
PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Vol 7 No 2 (2022): Volume 7 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/pn.v7i2.16970

Abstract

This study aims to describe the basic concepts of strengthening character education in SD Muhammadiyah 8 KH. Mas Mansyur Malang City. This research uses a descriptive approach. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used the Miles and Huberman technique which consisted of data collection, data reduction, data analysis and conclusions. While the validity of the data used is triangulation test. The results showed that: improving character education through cultural development in schools was done by developing a culture of salim before entering class, developing a 3-S culture (greetings, greetings and smiles), washing hands and praying before and before eating, having a healthy breakfast together, loving the environment. and literacy movement. Strengthening character education through self-development activities in the form of Scouts, Pencak Silat, the art of reading the Qur'an, Iqra', Adhan, Speech and the art of calligraphy. Strengthening integrated character education through learning, where each teacher provides character strengthening through the subjects taught.
Analisis Pola Asuh Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Karakter Anak Di Desa Sedayulawas Firda Dhuriyani; M Mansur; Rose Fitria Lutfiana
Jurnal Civic Hukum Vol. 7 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v7i1.20429

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis (1) bagaimana pola asuh orang tua dalam menanamkan nilai karakter disiplin dan tanggung jawab anak di Desa Sedayulawas Kabupaten Lamongan. (2) apa saja kendala yang dihadapi orang tua dalam menanamkan nilai karakter disiplin dan tanggung jawab anak di Desa Sedayulawas Kabupaten Lamongan. (3) upaya yang dilakukan orang tua dalam menanamkan nilai karakter disiplin dan tanggung jawab anak di Desa Sedayulawas Kabupaten Lamongan. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian yaitu Orang tua di Desa Sedayulawas. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung di lapangan, wawancara dengan informan serta dokumentasi kegiatan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu (1) Pola asuh yang diterapkan di Desa Sedayulawas Kabupaten Lamongan yaitu pola asuh demokratis. Hal ini terlihat dari Orang tua memberikan kesempatan anak untuk melakukan sesuatu yang di inginkan tetapi masih dalam pengawasan orang tua. (2) Kendala yang dihadapi Orang tua dalam menanamkan nilai karakter ada beberapa faktor yaitu faktor internal dari dalam diri anak dan faktor eksternal dari keluarga dan lingkungan (3) Orang tua selalu memberikan contoh keteladanan seperti bangun pagi dan sholat tepat waktu agar dapat diterapkan pada kehidupan anak.
IMPLEMENTASI KURIKULUM DIFERENSIASI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA KELAS AKSELERASI PESERTA DIDIK CERDAS INKLUSIF MTsN PONOROGO Ardian Fahmi Rosyidi Karim; M Mansur; Nurbani Yusuf
Jurnal Civic Hukum Vol. 3 No. 2 (2018): November 2018
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i2.8654

Abstract

ABSTRAKLangkah pertama dalam implementasi kurikulum yang penting ditempuh sekolah adalah penyesuaian dengan ketentuan yang berlaku bagi peserta didik cerdas istimewa serta karakternya, di mana perlakuan yang kurang maksimal dan tidak sesuai dengan karakter peserta didik cerdas istimewa disebabkan terjadinya miss konsepsi serta ketidaksesuaian (lack of it) antara tuntutan yang seharusnya dengan kenyataan pelaksanaan pada saat di kelas. Hal ini yang kemudian menyebabkan perlakuan dan pelayanan pembelajaran pada kelas akselerasi di sekolah menjadi kurang maksimal bahkan kurang berguna untuk mengembangkan potensi peserta didik cerdas istimewa, Penelitian ini mengambil rumusan masalah Bagaimanakah langkah – langkah dalam mengimplementasikan Kurikulum Diferensiasi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas Akselerasi Peserta Didik Cerdas Inklusif Yang Dilaksanakan Di MTsN Ponorogo, Apa Saja Kendala Yang Dihadapi Dalam Mengimplementasikan Kurikulum Diferensiasi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas Akselerasi Peserta Didik Cerdas Inklusif MTsN Ponorogo, Bagaimana Solusi terhadap Kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan kurikulum diferensiasi pada mata pelajaran. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitaif karena memiliki beberapa pertimbangan, yaitu: (1) pendekatan kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak, (2) pendekatan ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informan, (3) metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Sumber data primer diperoleh hasil wawancara yakni wawancara dengan kepala sekolah, Ketua Program PDCI, Guru PKn, serta siswa kelas VII PDCI. Kemudian data dianalisa secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian terdapat kesesuaian dengan komponen kurikulum seperti: (1) Tujuan, (2) Isi atau materi (Bahan Ajar), (3) Proses (Strategi Mengajar) atau sistem penyampaian dari media, (4) Evaluasi, tetapi Proses Implementasi kurikulum Diferensiasi Pendidikan Kewarganegaraan pada kelas Akselerasi PDCI MTsN Ponorogo mendapatkan beberapa kendala di dalamnya yaitu disebabkan oleh keadaan siswa yang cendurung berfikir cepat tetapi gampang bosan kalau materi yang disampaikan tidak membuat siswa berfikir lebih jauh.Kata kunci: ImplementasiKurikulumDiferensiasi, pesertadidikcerdasinklusif ABSTRACTThe first step in the implementation of the curriculum of the school is important are adjustments to the provisions that apply to students are intelligent as well as special characters, where treatment insufficient and not in accordance with special smarter learners character due to the occurrence of miss conception as well as the rendering (lack of it) between the demands that should be with the reality of implementation at the time in class. This then lead to the treatment and service learning on grade acceleration in school becomes insufficient even less useful to develop potential learners are special, intelligent Research takes the outline of the problem How steps-the steps in implementing the Curriculum Differentiation on the subjects of Civics Class Accelerated Learners In an inclusive Smart MTsN Ponorogo, what are the obstacles faced in implementing the Curriculum Differentiation on the subjects of Civics Class Accelerated Learners Intelligent Inclusive MTsN Ponorogo, How solutions to obstacles faced in implementing the curriculum differentiation on subjects.The method used in this research approaches Qualitative because it has several considerations, namely: (1) the qualitative approach more easily when faced with the reality plural, (2) it serves directly the nature of the relationship between researchers and informants, (3) the method is more sensitive and can adjust to a lot of sharpening influences together to patterns of values ??encountered. Sources of primary data obtained by interviews the interviews with principals, Chairman of the PDCI, Citizenship teachers, and students of class VII PDCI. then the data were analyzed descriptively qualitative. Based on the results of the research are conformity with curriculum components such as: (1) Objectives, (2) Content or materials (Subjects), (3) Process (Strategies) or the delivery systems of the media, (4) evaluation, but the process of implementation of the curriculum Differentiation Citizenship Education at PDCI Acceleration class MTsN Ponorogo get some constraints therein is caused by circumstances cendurung students who think fast but easily bored if the material presented does not make students to think furtherKeywords: Implementation of curriculum differentiation, inclusive smart learners
PERAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA MAN 1 BANYUWANGI Nopalta Bagus Samudra; M Mansur; Mohamad Syahri
Jurnal Civic Hukum Vol. 3 No. 2 (2018): November 2018
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i2.8663

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan, kendala, solusi, serta peran kegiatan pramuka dalam pengembangan sikap nasionalisme siswa MAN 1 Banyuwangi, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data yang dijabarkan berupa data deskriptif. Lokasi penelitian adalah MAN 1 Banyuwangi. Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, obervasi dan studi dokumen. Teknik analisis data tersebut berupa reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan peran kegiatan pramuka dalam pengembangan sikap nasionalisme siswa MAN 1 Banyuwangi, pada tahap pelaksanaan kegiatan pramuka MAN 1 Banyuwangi menggunakan metode kepramukaan yang berpedoman pada buku satuan kecakapan umum pramuka. Pada penelitian ini terdapat faktor penghambat yaitu kurangnya minat siswa, serta jumlah pembina yang tidak seimbang. Solusi untuk kendala yang dihadapi yaitu dengan pemberian sanksi yang tegas, mengadakan latihan dengan cara berpindah-pindah agar siswa lebih antusias, serta melakukan pelatihan kepada pihak guru dan BK untuk meningkatkan SDM tentang kepramukaan. Kemudian peran kegiatan ini dalam pengembangan sikap nasionalisme siswa di MAN 1 Banyuwangi yaitu tidak hanya sebagai pembentuk moral, penanaman nilai nasionalisme dan juga sebagai motivator yang mengajarkan jiwa nasionalisme, disiplin, jujur dan mengajarkan siswa lebih dekat kepada negaranya, peran kegiatan pramuka juga sebagai kegiatan yang menstimulus dan menjaga agar rasa nasionalisme siswa tetap terjaga.Kata Kunci : Pramuka, Sikap Nasionalisme.ABSTRACTThis study aims to obtain data on the implementation, constraints, solutions, and the role of scout activities in the development of student nationalism attitude MAN 1 Banyuwangi, District Banyuwangi, Banyuwangi. This study uses a qualitative approach with data that is described in the form of descriptive data. The location of the research is MAN 1 Banyuwangi. Sources of data in this study is divided into two primary data sources and secondary data sources. This research procedure uses interviews, observations and document studies. Data analysis techniques such as data reduction, data presentation, and data verification. The results showed the role of scout activities in the development of student nationalism attitude MAN 1 Banyuwangi, in the implementation stage of the scout MAN 1 Banyuwangi using scouting method based on the general scout skills unit book. In this study there are inhibiting factors that are the lack of student interest, the amount of coach is not balanced. The solution to the obstacles faced is by giving strict sanctions, conducting the exercises by moving around to make the students more enthusiastic, as well as training the teachers and BK to improve the human resourcesof scouting. Then the role of this activity in the development of students’ nationalism attitude in MAN 1 Banyuwangi is not only as a moral builder, the cultivation of the value of nationalism and also as a motivator who teach the soul of nationalism, discipline, honest and teach students closer to his country, the role of scout activities as well as activities stimulate and maintain the sense of student nationalism is maintained.Keywords: scouting movement, nationalism
ANALISIS PERAN GURU PPKn DALAM MEMBINA MORAL ANTIKORUPSI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 PUCUK KABUPATEN LAMONGAN Gawan Bagus Adi Raga; Nurbani Yusuf; M Mansur
Jurnal Civic Hukum Vol. 4 No. 1 (2019): Mei 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v4i1.9016

Abstract

Raga, Gawan  Bagus Adi. 2019. Analisis Peran Guru PPKn dalam Membina Moral Antikorupsi Peserta Didik di SMP Negeri 2 Pucuk Kabupaten Lamongan. Drs. Nurbani Yusuf, M.Si., Drs. M. Mansur, M.HTujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui peran guru PPKn dalam membina moral antikorupsi peserta didik, (2) mengetahui bagaimana kendala yang dihadapi guru PPKn dalam membina moral antikorupsi peserta didik, dan (3) menganalisis peran yang tepat bagi guru PPKn dalam membina moral antikorupsi peserta didik agar selaras dengan upaya pemberantasan korupsi.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Alasan digunakannya pendekatan kualitatif deskriptif dengan maksud untuk menjelaskan dan mengungkapkan fakta yang terjadi di lingkungan sekolah, tepatnya pada saat pembelajaran di kelas. Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Pucuk yang terletak di Desa Kesambi, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data  yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan verifikasi.Hasil dari penelitian ini adalah peran (1) guru PPKn dalam membina moral antikorupsi peserta didik adalah sebagai pendidik dan pengajar berperan melakukan transfer ilmu pengetahuan, mengajarkan, dan membimbing Pendidikan Antikorupsi diintegrasikan ke dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Selain itu guru berperan sebagai pengelola pembelajaran, guru PPKn harus menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar mengejar di dalam kelas. (2) Kendala yang dihadapi dalam pembinaan moral antikorupsi adalah masih adanya peserta didik yang kurang memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru PPKn. (3) Solusi yang tepat agar peran guru PPKn dalam membina moral antikorupsi peserta didik adalah mengadakan pertemuan antar orang tua, wali kelas, guru, dan kepala sekolah. 
Implementation of Full Day School Based on Islamic culture for strengthening The Religious Character of Students in Matsasurba Malang Nurul Sidrah; M. Mansur
Jurnal Civic Hukum Vol. 4 No. 2 (2019): November 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v4i2.9187

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research is to find out and describe (1) the concept and implementation of full day school based on Islamic culture for strengthening religious character of students at the Islamic Junior High School Surya Buana Malang (2) the inhibiting and supporting factors, (3) the solutions to deal with the inhibiting factors that emerging. This research method uses descriptive research with a qualitative approach, collecting data through observation, interviews, and documentation. Data were analyzed qualitatively, through stages of data collection, data reduction, data presentation, and data verification, along with data validity techniques using triangulation techniques. The result of this study showed that (1) the concept of full day school that applied is islamic full day school by focusing on strengthening the religious character of students. The implementationof full day school based on Islamic culture aims to make to make students have good character through the habituation that is carried out since students enter school until after school. (2) the inhibiting factors consist of diverse inputs, location and school regulations. Supporting factors consist of internal and external support. (3) the solutions to deal with the inhibiting factors that emerging is to provide special guidance, increase religious activities, comunnication and cooperation with parents of students.
PERAN KELOMPOK SOSIAL ARGOWAYANG DALAM MENANAMKAN NILAI KESADARAN LINGKUNGAN Seka Andriani; M Mansur; Mohamad Syahri
Jurnal Civic Hukum Vol. 4 No. 1 (2019): Mei 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v4i1.9888

Abstract

Kelompok sosial Argowayang merupakan kelompok sosial yang bergerak dalambidang lingkungan hidup. Tujuan dari penelitian adalah 1) upaya yang dilakukan oleh kelompok sosial Argowayang terhadap penanaman nilai kesadaran terhadap lingkungan hidup, 2) faktor pendukung dan faktor penghambat, 3) solusi untuk mengatasi faktor penghambat. Metode yang digunakan kualitaif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah Kepala Desa Galengdowo, ketua dan anggota Kelompok sosial Argowayang, dan masyarakat Desa Galengdowo. Tempat penelitian yakni di Desa Galengdowo. Hasil penelitian dikemukakan bahwa 1) upaya yang dilakukan bersama masyarakat dan anak-anak, 2) faktor pendukung yang diterima berupa kerjasama yang kompak antar anggota dan dukungan dari lembaga lain sedangkan faktor penghambat yang dialami berupa kesadaran masyarakat dan faktor cuaca, 3) solusi untuk menangani faktor penghambat berupa diadakan penambahan anggotakembali, dan diadakan sosialisasi kepada masyarakat
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ADAT WALIGORO (Studi Pada Desa Petisbenem Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik) Zahrotul Wardah; M Mansur; Mohamad Syahri
Jurnal Civic Hukum Vol. 4 No. 1 (2019): Mei 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v4i1.9895

Abstract

Adat waligoro merupakan budaya yang dimiliki masyarakat Desa Petisbenemsebagai pelengkap pelaksanaan pernikahan. Tujuan penelitian: 1) persepsi masyarakat terhadap adat pernikahan waligoro di Desa Petisbenem, 2) pelaksanaan adat pernikahan waligoro, 3) keseuaian pelaksanaan adat pernikahan waligoro dengan perkembangan zaman. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data adalah pemerintah Desa Petisbenem, masyarakat dan tokoh adat. Hasil penelitian: 1) sebagian besar masyarakat menganggap waligoro sebagai budaya yang harus dilakukan terus menerus karena mereka percaya adanya dampak yang akan menimpa kehidupan calon pengantin, 2) adat pernikahan waligoro dilaksanakan bersamaan acara walimah pada malam hari sebelum akad nikah dengan menyajikan dua sesajen yang diibaratkan calon pengantin, 3) seiring berkembangnya zaman, adat pernikahan waligoro tetap dilaksanakan dan sudah menjaditradisi bagi masyarakat.
PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI KEGIATAN POSITIVE CHARACTER CAMP (PCC) Ramadhani Andarus Abbas; M Mansur; Budiono Budiono
Jurnal Civic Hukum Vol. 2 No. 1 (2017): Mei 2017
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v2i1.9900

Abstract

The imbalance of early goal of the education has made students increased their negative behaviors that lead to moral degradation in the world of education. The circumstances that encourage SMAN 4 Malang to instill good character education through formal and nonformal education. One of the non-formal education programs are through school activities, namely Character Camp (PCC). The purpose of this study to determine: (1) the background and objectives of the program Character Camp (PCC) at SMAN 4 Malang; (2) the backgroundand objectives of the program Character Camp (PCC) at SMAN 4 Malang; (3) effort to plant character values and the values of any character instilled in students through a program called Character Camp (PCC) at SMAN 4 Malang; (4) the effectiveness of the program Character Camp (PCC) in instilling character values in SMAN 4 Malang.This research was conducted at SMAN 4 Malang. The method in this study was using a qualitative approach with descriptiveresearch and ex-post facto research. Where it can facilitate researchers in collecting data and searching for information that is descriptive with interviews about events that have occurred and collection of the existing documentation. The collection of data obtained are through interview techniques and the technique of documentation. Data validity technique is by using credibility, transferability, dependability and confrmability.The results show that thebackground and objectives of the program called Character Camp (PCC) is the concern by the school SMAN 4 Malang see the development of more advanced age, but many have a negative impact for students. so as to develop a positive character for the students of SMAN 4 Malang undertaking the training of character formation program that is realized in the form Character Camp (PCC). Many positive activities of the student during the execution of Character Camp (PCC) such as: outbound, mental strengthening, hypnotherapy and socialassistance (BAKSOS). Implementation of this program is made to be interesting, fun but still contains the values of the characters in it. The values of the characters in such activities as: environmental care, social care, religious, hardworking, independent, discipline and communicative. Effectiveness of the program Character Camp (PCC) in instilling character values to students only 80%, but it goes through the school rules and regulations the charactervalues will be maintained and even developed.