Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PEMBELAJARAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DALAM UPAYA REMEDIASI MISKONSEPSI MATERI LISTRIK DINAMIS M. Anas Thohir; Wasis Wasis; Sugimin WW
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 1 No. 2 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v1n2.p62-67

Abstract

This research is focused to remediate studentss misconceptions to dynamic electrical materials. Remediation activities are performed by improving critical thinking skills through guided discovery learning method. This research through two stages, namely the stage of development of learning instrument that using the design of 4-D models Thiagarajan (1974) continued with the implementation of the 35 students on Physics Education 2011 class A at State University of Surabaya by one group pretest-posttest design. The results of data analysis showed that the devices in good category, assement of the implementation of guided discovery learning method derived from observer with good category. Implementation of guided discovery methods of learning dynamicelectric materials can improve critical thinking skills of the students. Profiles initial misconceptions are found in each of the concepts before learning and decreased after remediation. The result is closely linked to increased student thinking skills. Based on data analysis, it can be concluded that learning instrument was developed to enhance the learning of critical thinking skills in an effort to remediate students misconceptions dynamical electric material, but the result of correlation analysis between improving critical skill with remediation of misconceptions is not significant. Penelitian ini bertujuan untuk meremediasi miskonsepsi mahasiswa materi listrik dinamis. Kegiatan remediasi dilakukan dengan meningkatkan keterampilan berpikir kritis melalui pembelajaran metode penemuan terbimbing. Penelitian ini melalui dua tahap, yaitu tahap pengembangan perangkat mengikuti rancangan 4-D model Thiagarajan (1974) dilanjutkan dengan implementasi perangkat pada 35 mahasiswa Pendidikan Fisika 2011 kelas A di Universitas Negeri Surabaya dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptis dan kuantitatif.  Data hasil penelitian menunjukkan penilaian perangkat dalam kategori baik, keterlaksanaan pembelajaran metode penemuan terbimbing diperoleh dari penilaian pengamat mendapatkan nilai rata-rata keterlaksanaan 3,6 dengan katagori sangat baik. Implementasi pembelajaran metode penemuan terbimbing materi listrik dinamis dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Profil miskonsepsi awal ditemukan pada setiap konsep sebelum pembelajaran dan menurun setelah remediasi. Penemuan tersebut tidak terlepas dari meningkatnya keterampilan berpikir mahasiswa. Berdasakan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dalam upaya remediasi miskonsepsi mahasiswa materi listrik dinamis, namun hasil analisis pengaruh peningkatan keterampilan berpikir kritis terhadap remediasi miskonsepsi tidak signifikan.
PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRI SERTA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DI SMK NEGERI 1 LUMAJANG Mutrofin Rozaq; Suyono Suyono; Wasis Wasis
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p198-205

Abstract

This research to determine the decrease in student misconceptions and increase students' creativity through the inquiry method of learning the subject matter of geometric optic. This research conducted in two stages, namely preparation stage tha t aims to develop the following 4-D design models of Thiagarajan (1974) followed by the implementation phase of the design of learning in the classroom using One Group Pretest-Posttest Design. This research conducted one time without replication with a sample of 32 class XI Multimedia SMK 1 Lumajang. Research data indicate feasibility study gained an average of ≥ 3.5 with observer assessme nt criteria well. There is a decline in number of students who have misconceptions after learning inquiry methods, among others: the concept of the eye can see misconceptions decreased 31%, to the concept of the location of the incident angle and the reflect ion angle  misconceptions  declined  28%,  reflecting  the legal  concept  of  misconceptions  declined  17%,  the legal  concept  of  light refraction misconceptions decreased 16%, to the concept of determining the angle of refraction misconceptions declined 34% in t he course of the concept of special convex lens ray misconceptions decreased 34%, i`n the eyes of the concept of disability deter mines the  type  of  misconceptions  decreased  28%,  to  determine  the  nature  of  the  concept  of  the  shadow  of  a  convex  lens  occurs misconceptions decreased 19%, and the concept of determining the location of a concave lens shadow of misconceptions declined 9%. In addition, from the results of creativity tests before and after the inquiry method of learning gained increasing creativity of students with moderate category (<g> = 0,35). Based on the analysis of data, it can be concluded that the inquiry method can overcome misconceptions and capable students in an effort to enhance students' creativity, but limited to one class research sampl e. Therefore, it is still necessary adjustments to the situation and conditions in the school.Penelitian ini bertujuan  untuk  mengetahui  penurunan miskonsepsi  siswa  dan peningkatan  kreativitas  siswa  melalui pembelajaran dengan metode inkuiri pada materi pokok optika geometri. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan yang bertujuan mengembangkan perangkat mengikuti rancangan 4-D model dari Thiagarajan (1974) dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini dilaksanakan satu kali tanpa replikasi dengan jumlah sampel 32 kelas XI Multimedia SMKN 1 Lumajang. Data hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran diperoleh rata-rata dari penilaian pengamat ≥3,5 dengan kriteria baik. Terdapat penurunan sejumlah siswa yang mengalami miskonsepsi setelah pembelajaran dengan metode inkuri, antara lain: pada konsep proses mata dapat melihat miskonsepsi  menurun 31%, pada konsep letak sudut datang dan sudut pantul miskonsepsi  menurun 28%, pada konsep  hukum pemantulan miskonsepsi menurun 17%, pada konsep hukum pembiasan cahaya miskonsepsi menurun 16%, pada konsep menentukan sudut bias miskonsepsi menurun 34% pada konsep jalannya sinar istimewa lensa cembung miskonsepsi menurun 34%, pada konsep menentukan  jenis  cacat  mata  miskonsepsi  menurun  28%,  pada  konsep  menentukan  sifat  bayangan  lensa  cembung  terjadi miskonsepsi menurun 19%, dan pada konsep menentukan letak bayangan lensa cekung miskonsepsi menurun 9%. Selain itu dari hasil tes kreativitas sebelum dan setelah pembelajaran  dengan metode inkuiri diperoleh peningkatan kreativitas siswa dengan kategori  sedang  (< g > = 0,35).  Berdasarkan  hasil analisis  data,  dapat disimpulkan  bahwa  metode inkuiri  dapat  mengatasi miskonsepsi siswa serta mampu dalam upaya meningkatkan kreativitas siswa, namun terbatas pada satu kelas yang dijadikan sampel penelitian. Oleh karena itu, masih diperlukan penyesuaian dengan situasi dan kondisi di sekolah