Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRI SERTA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DI SMK NEGERI 1 LUMAJANG Rozaq, Mutrofin; Suyono, Suyono; Wasis, Wasis
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p198-205

Abstract

This research to determine the decrease in student misconceptions and increase students' creativity through the inquiry method of learning the subject matter of geometric optic. This research conducted in two stages, namely preparation stage tha t aims to develop the following 4-D design models of Thiagarajan (1974) followed by the implementation phase of the design of learning in the classroom using One Group Pretest-Posttest Design. This research conducted one time without replication with a sample of 32 class XI Multimedia SMK 1 Lumajang. Research data indicate feasibility study gained an average of ? 3.5 with observer assessme nt criteria well. There is a decline in number of students who have misconceptions after learning inquiry methods, among others: the concept of the eye can see misconceptions decreased 31%, to the concept of the location of the incident angle and the reflect ion angle  misconceptions  declined  28%,  reflecting  the legal  concept  of  misconceptions  declined  17%,  the legal  concept  of  light refraction misconceptions decreased 16%, to the concept of determining the angle of refraction misconceptions declined 34% in t he course of the concept of special convex lens ray misconceptions decreased 34%, i`n the eyes of the concept of disability deter mines the  type  of  misconceptions  decreased  28%,  to  determine  the  nature  of  the  concept  of  the  shadow  of  a  convex  lens  occurs misconceptions decreased 19%, and the concept of determining the location of a concave lens shadow of misconceptions declined 9%. In addition, from the results of creativity tests before and after the inquiry method of learning gained increasing creativity of students with moderate category (<g> = 0,35). Based on the analysis of data, it can be concluded that the inquiry method can overcome misconceptions and capable students in an effort to enhance students' creativity, but limited to one class research sampl e. Therefore, it is still necessary adjustments to the situation and conditions in the school.Penelitian ini bertujuan  untuk  mengetahui  penurunan miskonsepsi  siswa  dan peningkatan  kreativitas  siswa  melalui pembelajaran dengan metode inkuiri pada materi pokok optika geometri. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan yang bertujuan mengembangkan perangkat mengikuti rancangan 4-D model dari Thiagarajan (1974) dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini dilaksanakan satu kali tanpa replikasi dengan jumlah sampel 32 kelas XI Multimedia SMKN 1 Lumajang. Data hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran diperoleh rata-rata dari penilaian pengamat ?3,5 dengan kriteria baik. Terdapat penurunan sejumlah siswa yang mengalami miskonsepsi setelah pembelajaran dengan metode inkuri, antara lain: pada konsep proses mata dapat melihat miskonsepsi  menurun 31%, pada konsep letak sudut datang dan sudut pantul miskonsepsi  menurun 28%, pada konsep  hukum pemantulan miskonsepsi menurun 17%, pada konsep hukum pembiasan cahaya miskonsepsi menurun 16%, pada konsep menentukan sudut bias miskonsepsi menurun 34% pada konsep jalannya sinar istimewa lensa cembung miskonsepsi menurun 34%, pada konsep menentukan  jenis  cacat  mata  miskonsepsi  menurun  28%,  pada  konsep  menentukan  sifat  bayangan  lensa  cembung  terjadi miskonsepsi menurun 19%, dan pada konsep menentukan letak bayangan lensa cekung miskonsepsi menurun 9%. Selain itu dari hasil tes kreativitas sebelum dan setelah pembelajaran  dengan metode inkuiri diperoleh peningkatan kreativitas siswa dengan kategori  sedang  (< g > = 0,35).  Berdasarkan  hasil analisis  data,  dapat disimpulkan  bahwa  metode inkuiri  dapat  mengatasi miskonsepsi siswa serta mampu dalam upaya meningkatkan kreativitas siswa, namun terbatas pada satu kelas yang dijadikan sampel penelitian. Oleh karena itu, masih diperlukan penyesuaian dengan situasi dan kondisi di sekolah
SURVEY TERESTRIS PENGUKURAN JARING KONTROL HORIZONTAL ORDE-4 DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLIGON TERTUTUP mutrofin rozaq; lukito kurniawan
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 13 No. 1 February 2019
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v13i1.178

Abstract

Construction of the Lumajang PDD campus building, the pilot of the Lumajang Community Community Academy began in 2017. The campus building will be built on 5.3 hectares of land located on Lumajang East Road. The process of building construction, will begin with measuring the boundary of the land by placing coordinates. This research was conducted in order to prepare the location or location of horizontal control points in preparation for the establishment of the Lumajang Community Community Academy campus building.The research method used in measuring coordinate points is the polygon method. Measurements were carried out in terrestrial surveys using theodolite devices. Theodolite devices are among the measurement target points, namely back-face. The measurement target points are located at the specified land boundary. The results of the study obtained a map of the distribution of horizontal control points on the boundaries of campus land and the installation of monuments
PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRI SERTA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DI SMK NEGERI 1 LUMAJANG Mutrofin Rozaq; Suyono Suyono; Wasis Wasis
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 2 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p198-205

Abstract

This research to determine the decrease in student misconceptions and increase students' creativity through the inquiry method of learning the subject matter of geometric optic. This research conducted in two stages, namely preparation stage tha t aims to develop the following 4-D design models of Thiagarajan (1974) followed by the implementation phase of the design of learning in the classroom using One Group Pretest-Posttest Design. This research conducted one time without replication with a sample of 32 class XI Multimedia SMK 1 Lumajang. Research data indicate feasibility study gained an average of ≥ 3.5 with observer assessme nt criteria well. There is a decline in number of students who have misconceptions after learning inquiry methods, among others: the concept of the eye can see misconceptions decreased 31%, to the concept of the location of the incident angle and the reflect ion angle  misconceptions  declined  28%,  reflecting  the legal  concept  of  misconceptions  declined  17%,  the legal  concept  of  light refraction misconceptions decreased 16%, to the concept of determining the angle of refraction misconceptions declined 34% in t he course of the concept of special convex lens ray misconceptions decreased 34%, i`n the eyes of the concept of disability deter mines the  type  of  misconceptions  decreased  28%,  to  determine  the  nature  of  the  concept  of  the  shadow  of  a  convex  lens  occurs misconceptions decreased 19%, and the concept of determining the location of a concave lens shadow of misconceptions declined 9%. In addition, from the results of creativity tests before and after the inquiry method of learning gained increasing creativity of students with moderate category (<g> = 0,35). Based on the analysis of data, it can be concluded that the inquiry method can overcome misconceptions and capable students in an effort to enhance students' creativity, but limited to one class research sampl e. Therefore, it is still necessary adjustments to the situation and conditions in the school.Penelitian ini bertujuan  untuk  mengetahui  penurunan miskonsepsi  siswa  dan peningkatan  kreativitas  siswa  melalui pembelajaran dengan metode inkuiri pada materi pokok optika geometri. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan yang bertujuan mengembangkan perangkat mengikuti rancangan 4-D model dari Thiagarajan (1974) dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini dilaksanakan satu kali tanpa replikasi dengan jumlah sampel 32 kelas XI Multimedia SMKN 1 Lumajang. Data hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran diperoleh rata-rata dari penilaian pengamat ≥3,5 dengan kriteria baik. Terdapat penurunan sejumlah siswa yang mengalami miskonsepsi setelah pembelajaran dengan metode inkuri, antara lain: pada konsep proses mata dapat melihat miskonsepsi  menurun 31%, pada konsep letak sudut datang dan sudut pantul miskonsepsi  menurun 28%, pada konsep  hukum pemantulan miskonsepsi menurun 17%, pada konsep hukum pembiasan cahaya miskonsepsi menurun 16%, pada konsep menentukan sudut bias miskonsepsi menurun 34% pada konsep jalannya sinar istimewa lensa cembung miskonsepsi menurun 34%, pada konsep menentukan  jenis  cacat  mata  miskonsepsi  menurun  28%,  pada  konsep  menentukan  sifat  bayangan  lensa  cembung  terjadi miskonsepsi menurun 19%, dan pada konsep menentukan letak bayangan lensa cekung miskonsepsi menurun 9%. Selain itu dari hasil tes kreativitas sebelum dan setelah pembelajaran  dengan metode inkuiri diperoleh peningkatan kreativitas siswa dengan kategori  sedang  (< g > = 0,35).  Berdasarkan  hasil analisis  data,  dapat disimpulkan  bahwa  metode inkuiri  dapat  mengatasi miskonsepsi siswa serta mampu dalam upaya meningkatkan kreativitas siswa, namun terbatas pada satu kelas yang dijadikan sampel penelitian. Oleh karena itu, masih diperlukan penyesuaian dengan situasi dan kondisi di sekolah
Penggunaan Teknologi Digital dalam Pembelajaran Sains dan Olahraga untuk Meningkatkan Literasi dan Pemahaman Siswa Ade Kurniawan, Yudhistira; Rozaq, Mutrofin; Diana, Apriana
Journal Sport Science, Health and Tourism of Mandalika (Jontak) Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jontak.v6i1.4053

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran sains dan olahraga guna meningkatkan literasi dan pemahaman siswa. Dalam konteks pendidikan saat ini, pemanfaatan teknologi digital telah menjadi salah satu elemen penting yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran, terutama dalam disiplin ilmu sains dan olahraga yang sering menghadapi tantangan terkait pemahaman konsep-konsep abstrak dan keterampilan fisik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan mengumpulkan artikel-artikel yang relevan terkait penerapan teknologi digital dalam kedua bidang tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi digital, seperti simulasi virtual untuk pembelajaran sains dan perangkat wearable serta aplikasi pelacakan untuk olahraga, dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang sulit dipahami dan memperkaya pengalaman belajar mereka. Teknologi ini juga terbukti mampu meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menyarankan pentingnya integrasi teknologi digital dalam kurikulum pendidikan yang dapat memperkaya pengalaman belajar dan mempercepat pemahaman materi bagi siswa.
Analisis Miskonsepsi Mahasiswa Pada Matakuliah Fisika Teknik untuk Rekayasa Otomotif Melalui Pembelajaran Berbasis Kasus Mutrofin Rozaq; Prihatiningtyas, Suci
Virtual of Mechanical Engineering Article Vol 10 No 1 (2025): V-MAC
Publisher : Prodi Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/v-mac.v5i1.4617

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan miskonsepsi mahasiswa pada pembelajaran fisika teknik. Miskonsepsi adalah pemahaman yang salah dan beralih arti dari konsep yang sebenarnya. Analisis miskonsepsi dilakukan dengan cara tes diagnostik berbentuk pilihan ganda berbantuan CRI (Certainty of Response Index). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Otomotif Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang Kampus Lumajang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes multiple choice berbantuan CRI dan lembar aktivitas pembelajaran berbasis kasus. Hasil analisis data menunjukan bahwa pada materi kinematika gerak terdapat beberapa mahasiswa yang mengalami salah konsep. Rata-rata miskonsepsi pada materi gerak vertikal sebesar 29% dan miskonsepsi pada materi gerak melingkar sebesar 31%. Beberapa faktor penyebab miskonsepsi mahasiswa adalah kemampuan akademik mahasiswa yang masih rendah, minat belajar yang kurang, dan cara belajar mahasiswa yang tidak tepat. Kata kunci: Miskonsepsi, Fisika Teknik, Pembelajaran Berbasis Kasus
OPTIMALISASI WEBSITE SISTEM INFORMASI DESA UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DI DESA PESANTREN JOMBANG Prihatiningtyas, Suci; Sholihah, Fatikhatun Nikmatus; Wulandari, Anggun; Roziqin, Mohamad Khoirur; Rozaq, Mutrofin; Husna, Asiyah Lu'lu'ul
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/25engh55

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali serta mengembangkan Website Sistem Informasi Desa (SID) guna menunjang pelayanan publik di Desa Pesantren, Jombang. SID sendiri merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengelola data, dan dapat dijalankan secara daring maupun luring oleh aparatur desa. Pemanfaatan SID diharapkan dapat mempercepat proses dokumentasi data, distribusi informasi, serta pelayanan kepada masyarakat secara lebih efisien dan akurat. Melalui website ini, data desa dapat disajikan secara lebih sistematis dan informatif, mencakup antara lain kinerja perangkat desa dan potensi wilayah desa. Program pengabdian dilaksanakan melalui tiga tahapan utama: perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa pemanfaatan website mendapat respon positif dari perangkat desa karena dinilai mampu meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan data kependudukan serta pelayanan kepada masyarakat.