Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Belajar Bahasa : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Representasi Perlawanan Perempuan terhadap Ketidakadilan Gender dalam Kumpulan Cerpen Prosa di Rumah Aja: Kajian Feminisme Sosialis Intan Ayu Familia Nur Janah; Hespi Septiana
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2022): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i1.9

Abstract

Kumpulan cerpen Prosa di Rumah Aja memiliki berbagai latar penulisan dengan fenomena sosial yang unik dalam kelompok masyarakat berkaitan perlawanan perempuan dalam mendobrak konstruksi sosial ketidakadilan gender sehingga menarik untuk diteliti dari segi feminisme sosialis. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi secara rinci disertai deskripsi ketidakadilan gender dan perlawanan perempuan terhadap ketidakadilan gender. Pendekatan penelitian ini menggunakan kritik sastra feminisme sebagai pembaca perempuan. Sumber data ialah kumpulan cerpen Prosa di Rumah Aja. Data penelitian ialah informasi-informasi dalam kumpulan cerpen Prosa di Rumah Aja yang berbentuk kata, klausa, kalimat, atau kutipan paragraf yang berkaitan dengan ketidakadilan gender dan perlawanan perempuan melawan ketidakadilan gender dalam bidang domestik maupun publik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik baca kritis, kodifikasi, dan kategorisasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini ialah teknik klasifikasi, tabulasi, dan interpretasi. Hasil penelitian ini ditemukan sebagai berikut (1) ketidakadilan gender terhadap perempuan dapat berupa marginalisasi, stereotip, subordinasi, kekerasan, dan beban kerja, (2) perlawanan perempuan terhadap ketidakadilan gender di sektor domestik yakni balasan, pertentangan, pemikiran sementara di sektor publik yakni perlawanan lisan dan kognitif.