Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERUBAHAN KEDUDUKAN DAN KEKUASAAN BUPATI DI PRIANGAN PADA TAHUN 1800-1916 Yulia Sofiani
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.229 KB)

Abstract

Bupati di Priangan pada tahun 1800-1916 berperan sebagai pemimpin tradisional sekaligus pegawai pemerintah kolonial. Sebagai pemimpin tradisional, ia harus bersikap dan bertindak dalam ikatan feodal. Sebagai aparat pemerintah kolonial, ia harus menjalankan fungsi dan perannya secara legal-rasional. Peran ganda itu sangat dilematis bagi bupati, ia harus patuh terhadap perintah pemerintah kolonial sebagai atasannya, tetapi sebagai pemimpin pribumi ia harus melindungi rakyatnya. Pemerintah kolonial menyadari bahwa bupati tidak mungkin diabaikan dari percaturan politik kolonial. Untuk mengikat bupati, maka pemeritah kolonial memberikan imbalan berupa kedudukan, kekuasaan, dan kekayaan. Pemerintah kolonial sengaja menganugerahkan simbol-simbol dan atribut-atribut kebesaran kepada bupati. Tindakan itu menambah wibawa bupati sekaligus memperkuat kharisma dan ligitimasi bupati sebagai penguasa daerah dan pemimpin tradisional. Kepentingan pemerintah kolonial dan pejabat pribumi yang tumpang tindih dapat diartikan sebagai benturan antara birokrasi legal-rasional dengan otokrasi tradisional. Di satu sisi, pemerintah kolonial berusaha menerapkan birokrasi modern yang berdasarkan kewenangan legal-rasional, tetapi di sisi lain justru mempertahankan kekuasaan tradisional.
Utilization of Yard Land for Agriculture in Supporting Household Food Security of The Community Cigantang Village, Mangkubumi District, Tasikmalaya City Mega Nur Prabawati; Siska Ryane Muslim; Dedi Muhtadi; Yulia Sofiani
Catimore: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 3 (2022): Catimore: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LSM Catimore dan Sahabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56921/cpkm.v1i3.28

Abstract

Persoalan manajemen sampah rumah tangga pemanfaatan lahan pekarangan menjadi problem utama masyarakat Kelurahan Cigantang. Luas lahan pertanian berbanding terbalik dengan produktivitas warga dalam hal pemanfaatan lahan, hal ini diakibatkan kurangnya pengetahuan dan informasi terhadap cara mengelola dan memanfaatkan lahan tak terpakai, yaitu lahan pekarangan rumah dapat dijadikan sebagai tempat dalam menanam sayuran seperti lobak dan tanaman lainnya. Kegiatan ini menjadi sumber pemenuhan kebutuhan rumah tangga serta sebagai pendapatan sampingan masyarakat. Dalam pelaksanaan menggunakan empat metode yaitu edukasi, pelatihan, pengelolaan, dan pendampingan. Dimulai dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya mengelola dan memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk ditanami sayuran melalui proses sosialisasi yang melibatkan masyarakat. Kemudian masyarakat diajarkan cara pengolahan lahan agar dapat digunakan untuk menanam sayuran serta memperkenalkan jenis-jenis sayuran yang mudah ditanam dan memiliki nilai ekonomis, serta memiliki jangka waktu panen yang relatif singkat. Mendampingi masyarakat dalam hal manajemen sampah, penanaman dan perawatan sayuran dan tanaman hias yang ditanam di pekarangan rumah, serta pendampingan dalam mengelola hasil panen.
Reactualization of Sundanese Local Hero Figure’s Values to Foster Student Character in History Education  Yulia Sofiani; Miftahul Habib Fachrurozi; Laely Armiyati
Paramita: Historical Studies Journal Vol. 35 No. 2 (2025): Military History
Publisher : istory Department, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang in collaboration with Masyarakat Sejarawan Indonesia (Indonesian Historical Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v35i2.23800

Abstract

Abstract: This research aims to analyze the character values of Regent RAA Kusumadiningrat as one of the Sundanese local heroes and their relevance in the context of history education in the Kurikulum Merdeka. This study is qualitative research that adopts a multi-method research (MMR) strategy with a narrative approach and policy research approach. Data collection is conducted through documentation from primary and secondary sources related to Kusumadiningrat and Kurikulum Merdeka, interviews, and observations conducted at historical sites. Data analysis uses an interactive model owned by Miles and Huberman, which is carried out in an interactive form with the data collection process as part of the analysis cycle process, along with data condensation, display, and conclusion drawing/verification. The research results show that Kusumadiningrat, as a Sundanese traditional leader, has several character traits that are relevant to the Pancasila Student Profiles in the Kurikulum Merdeka, such as faith in God Almighty, critical thinking, global diversity, creative thinking, cooperation, and independence. Reactualization of Kusumadiningrat's character values can be carried out in the F-phase of the Kurikulum Merdeka, especially in the elements of understanding and skills of historical processes, which can be implemented through research project-based learning on this character. This study confirms the importance of promoting local hero values in history education and suggests a new perspective on local heroes that do not necessarily need to be defined by confrontation. Incorporating local heroes into the history education curriculum can serve as sources of inspiration for students, fostering their character development. Abstrak: Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai-nilai karakter Bupati RAA Kusumadiningrat sebagai salah satu pahlawan lokal Sunda dan relevansinya dalam konteks pendidikan sejarah pada Kurikulum Merdeka. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi multi-method research (MMR) yang mengadopsi pendekatan naratif dan penelitian kebijakan. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi sumber primer dan sekunder terkait Kusumadiningrat dan Kurikulum Merdeka, wawancara, serta observasi di situs-situs sejarah. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang dilaksanakan secara interaktif bersamaan dengan proses pengumpulan data sebagai bagian dari siklus analisis, meliputi kondensasi data, penyajian data, dan penarikan/verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kusumadiningrat sebagai pemimpin tradisional Sunda memiliki beberapa nilai karakter yang relevan dengan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, antara lain beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berpikir kritis, berkebinekaan global, berpikir kreatif, bergotong royong, dan mandiri. Reaktualisasi nilai-nilai karakter Kusumadiningrat dapat dilaksanakan pada fase F Kurikulum Merdeka, khususnya pada elemen pemahaman dan keterampilan proses sejarah yang dapat diimplementasikan melalui pembelajaran berbasis proyek penelitian tentang tokoh ini. Studi ini menegaskan pentingnya mengangkat nilai-nilai pahlawan lokal dalam pendidikan sejarah serta menawarkan perspektif baru bahwa pahlawan lokal tidak harus selalu didefinisikan melalui konfrontasi. Integrasi pahlawan lokal dalam kurikulum pendidikan sejarah dapat menjadi sumber inspirasi bagi siswa dalam menumbuhkan perkembangan karakter.