Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Kesulitan Guru dalam Melaksanakan Penilaian Autentik pada Kurikulum 2013 di SDN 50 Cakranegara Nabilah Nabilah; I Nyoman Karma; Husniati Husniati
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 6 No. 4 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v6i4.298

Abstract

Perubahan kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum 2013 menyebabkan perubahan dalam sistem penilaian, yang mana dalam kurikulum 2013 dikenal dengan penilaian autentik. Penilaian autentik menekankan pada penilaian secara holistik yang mencangkup mulai dari aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Adapun pelaksanaan penilaian autentik di lapangan masih belum berjalan sebagaimana mestinya. Masih banyak guru yang mengeluhkan kesulitan dalam melaksanakan penilaian autentik di sekolah yang disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian autentik pada kurikulum 2013 di SDN 50 Cakranegara tahun ajaran 2020/2021. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas I, II, III, IV, dan V SDN 50 Cakranegara. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan analisis data model Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil analisis data, hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa kesulitan yang dialami guru dalam melaksanakan penilaian autentik pada kurikulum 2013 mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penilaian meliputi (1) Pada tahap perencanaan penilaian, kesulitan yang dialami guru yakni kesulitan dalam menyusun kisi-kisi dan membuat instrumen penilaian. (2) Pada tahap pelaksanaan, guru kesulitan dalam menggunakan teknik penilaian diri dan penilaian antarteman untuk penilaian aspek afektif, kesulitan dalam menggunakan teknik tertulis dan teknik lisan untuk penilaian pada aspek kognitif, dan pada penilaian aspek psikomotorik, guru kesulitan dalam menggunakan teknik unjuk kerja dan teknik proyek. (3) Pada tahap pelaporan penilaian, guru mengalami kesulitan dalam mengolah nilai menjadi rapor. Dapat disimpulkan bahwa guru di SDN 50 Cakranegara mengalami kesulitan dalam melaksanakan penilaian autentik pada kurikulum 2013. Kesulitan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pemahaman guru yang masih kurang, pelatihan yang tidak merata pada guru terkait penilaian autentik kurikulum 2013, dan ketersediaan waktu yang kurang memadai. Perlu sosialisasi yang massif dan merata untuk para guru kedepannya terkait penialain autentik. Salah satu caranya dengan melakukan pelatihan secara mandiri dengan materi yang jelas, mendalam, dan tuntas agar para guru memahami penilaian autentik dengan baik dan benar. 
Identifikasi Kesulitan Guru dalam Melaksanakan Penilaian Autentik pada Kurikulum 2013 di SDN 50 Cakranegara Nabilah Nabilah; I Nyoman Karma; Husniati Husniati
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 6 No. 4 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v6i4.298

Abstract

Perubahan kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum 2013 menyebabkan perubahan dalam sistem penilaian, yang mana dalam kurikulum 2013 dikenal dengan penilaian autentik. Penilaian autentik menekankan pada penilaian secara holistik yang mencangkup mulai dari aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Adapun pelaksanaan penilaian autentik di lapangan masih belum berjalan sebagaimana mestinya. Masih banyak guru yang mengeluhkan kesulitan dalam melaksanakan penilaian autentik di sekolah yang disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian autentik pada kurikulum 2013 di SDN 50 Cakranegara tahun ajaran 2020/2021. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas I, II, III, IV, dan V SDN 50 Cakranegara. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan analisis data model Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil analisis data, hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa kesulitan yang dialami guru dalam melaksanakan penilaian autentik pada kurikulum 2013 mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penilaian meliputi (1) Pada tahap perencanaan penilaian, kesulitan yang dialami guru yakni kesulitan dalam menyusun kisi-kisi dan membuat instrumen penilaian. (2) Pada tahap pelaksanaan, guru kesulitan dalam menggunakan teknik penilaian diri dan penilaian antarteman untuk penilaian aspek afektif, kesulitan dalam menggunakan teknik tertulis dan teknik lisan untuk penilaian pada aspek kognitif, dan pada penilaian aspek psikomotorik, guru kesulitan dalam menggunakan teknik unjuk kerja dan teknik proyek. (3) Pada tahap pelaporan penilaian, guru mengalami kesulitan dalam mengolah nilai menjadi rapor. Dapat disimpulkan bahwa guru di SDN 50 Cakranegara mengalami kesulitan dalam melaksanakan penilaian autentik pada kurikulum 2013. Kesulitan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pemahaman guru yang masih kurang, pelatihan yang tidak merata pada guru terkait penilaian autentik kurikulum 2013, dan ketersediaan waktu yang kurang memadai. Perlu sosialisasi yang massif dan merata untuk para guru kedepannya terkait penialain autentik. Salah satu caranya dengan melakukan pelatihan secara mandiri dengan materi yang jelas, mendalam, dan tuntas agar para guru memahami penilaian autentik dengan baik dan benar. 
Vegetable Cultivation Using Residents' Yard Land to Increase Food Security in Gelanggang Village, East Sakra District, East Lombok Regency Abdul Kahar; Hulfiatun Hanani; Mohamad Rido Rizwan; Juniarti Juniarti; Yuliana Yuliana; Ruhil Fitri; Nabilah Nabilah; Ulvi Intan Komalasari; Muhammad Fathan; Rudi Azhari; Hikmawati Hikmawati
Unram Journal of Community Service Vol. 5 No. 1 (2024): March
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v5i1.571

Abstract

Gelanggang Village is one of the villages located in East Sakra District, East Lombok Regency, which has great potential in the agricultural sector and almost 90% of the people living in Gelanggang village work as farmers. However, other plants such as vegetables, which are one of the food necessities, are not widely planted and cultivated, because they are considered less productive for the community. Apart from that, the people of Gelanggang village also have large plots of land which are not utilized. The aim of the main KKN-PMD program activities in Gelanggang Village is to provide education regarding the use of residents' yards for cultivating vegetable crops and increasing the food security of the Gelanggang Village community. The stages in carrying out the main KKN-PMD work program activities in Gelanggang Village are the first stage sowing vegetable seeds, the second stage making Verticulture shelves and the last stage carrying out outreach. The result obtained from this activity is that by conducting outreach related to vegetable cultivation, this can provide education regarding the use of residents' yard land for cultivating vegetable plants. Apart from that, this outreach is also an effort to increase the food security of the Gelanggang village community